💔Chapter 39💔

177 28 33
                                    

Mau dicepetin alurnya... tapi nggak bakalan cepet selesai juga, mungkin cerita ini selesai di part 60 an... panjang banget yekan, makanya ayoo semangat baca, komen juga biar aku tambah semangat buat bikin.

☆゚.*・。

Wonyoung terbelalak, dia tidak bisa mengatakan apa saat ini, matanya masih tertuju pada Kai yang masih menatapnya penuh harap.

"K-kai." panggil Wonyoung terbata, Kai hanya berdehem dengan tatapan yang sama, penuh harap.

"K-kenapa.. kamu bisa suka sama aku?" tanya Wonyoung, Kai berdehem sebentar, menghilangkan rasa gugupnya

"lo percaya nggak tentang cinta pada pandangan pertama." ucap Kai sembari tersenyum, mengingat pertama kali mereka bertemu, mengingat betapa romantisnya mereka bernyanyi bersama.

"tapi Kai..." Wonyoung menjeda ucapannya, sebenarnya tidak tega, tapi ya bagaimana.

"...aku tidak menyukai mu, selama ini aku cuma menganggap kamu teman." cicit Wonyoung pelan, raut wajah Kai terlihat berubah.

"T-tapi, gue masih bisa berjuang buat dapetin lo kan?" tanya Kai, Wonyoung hanya diam, kemudian menggeleng.

"maaf Kai, tapi dari awal aku menganggap mu sebagai teman, begitu seterusnya." jawab Wonyoung.

"lagipula aku sudah menyukai seseorang sekarang." lanjutnya dalam batin.

Kai menunduk sedih, sebenarnya dia tahu ini adalah keputusan yang bodoh untuk mengutarakan perasaannya, tapi Kai sudah mempersiapkan diri matang matang.

"lagipula, bukankah Yuna menyukaimu, kenapa tidak dengannya saja?" tanya Wonyoung yang mana malah membuat Kai membulatkan mata.

"Yuna? dia suka sama gue?" tanya Kai terkejut, Wonyoung mengangguk saja, dia pernah mendengar kalau Yuna itu menyukai Kai.

Cklek...

Terlihat Yuna baru saja keluar dari ruang rawat Sunghoon, Kai yang melihatnya langsung saja menarik gadis itu untuk pergi bersamanya, meninggalkan Wonyoung yang hanya terdiam, dia tidak tahu harus apa, tak berapa lama dia beranjak dari duduknya, masuk kedalam ruang rawat Sunghoon.

Pintu ruang rawat terbuka menampilkan Sunghoon yang diam, terlihat marah, Wonyoung jadi takut, namun gadis itu tetap mendekat dan duduk di sampingnya.

Sunghoon tidak memperhatikannya, membuat Wonyoung semakin menunduk, dia merasa takut entah kenapa.

"Sunghoon, semisal ada orang yang bilang suka sama kamu gimana?" tanya Wonyoung tiba tiba, kemudian gadis itu menepuk mulutnya, merutuki diri sendiri.

"gue udah suka sama orang lain, jadi ya gue tolak." jawab Sunghoon ringan, Wonyoung hanya mengangguk kecil, mereka terdiam lagi.

"gue bisa pulang kapan?" tanya Sunghoon membuat Wonyoung sampai terkejut karena sedari tadi dia hanya memainkan jarinya.

"coba aku tanya ke dokter dulu ya, kamu istirahat lagi aja." ucap Wonyoung kemudian segera berjalan keluar, meninggalkan Sunghoon yang kembali sibuk dengan pikirannya.

☆゚.*・。゚

Ternyata Kai membawa Yuna ke taman rumah sakit, setelah beberapa lama mereka hanya berdiam diri, apalagi Yuna yang bahkan tidak tahu kenapa dia dibawa kesini.

"kenapa sih Kai? gue mau pulang ini." ucap Yuna kemudian berdiri, namun Kai memegang pergelangan tangannya dengan cukup kuat, kemudian menarik Yuna untuk kembali duduk.

"jujur..." Kai memulai pembicaraannya sembari menatap lekat kearah Yuna.

"...lo suka sama gue?" lanjut Kai yang mana membuat Yuna terkejut, kok Kai bisa tahu?

"tinggal bilang iya atau nggak, beneran lo suka sama gue?" tekan Kai, dia masih tidak bisa mempercayai ini. Yuna masih terdiam.

"kenapa lo bisa suka sama gue sih Yun, selama ini gue selalu nganggep lo temen, tapi kenapa lo bisa suka sama gue?"

"ya emangnya salah kalau gue suka sama lo?" tanya Yuna keras, beruntung taman itu sepi, bahkan hanya ada mereka disana.

"ya salah lah, kan lo juga tahu kalau gue suka sama orang lain, kenapa lo masih suka sama gue Yun, gue gatau ngelukain perasaan lo." ucap Kai, Yuna diam, memang yang dikatakan Kai benar, dia juga bingung kenapa dia masih menyukai Kai.

"tolong ya Yun, hapus perasaan lo ke gue, gue gamau lo tambah sakit." ucap Kai sembari memegang kedua tangan Yuna.

"emangnya lo gabisa ya balik suka ke gue Kai?" tanya Yuna, Kai tertegun namun kemudian menggeleng.

"gue udah anggep lo jadi temen, dan seterusnya gitu Yun, gue... gue gabisa." ucap Kai, setelah itu dia pergi dari sana, meninggalkan Yuna yang jatuh terduduk di bangku taman.

air mata menetes di pipinya, dengan cepat Yuna mengelapnya kemudian menunduk dalam diam.

"YUNA!!!"

Suara teriakan itu membuat Yuna mendongak, terlihat Haruto mendekat kearahnya, Yuna masih terkejut, bagaimana pemuda itu bisa ada disini, apakah Yuna hanya berkhayal?

"lo kenapa? lo gapapa?" ehh tapi dia bisa berbicara, jadi Yuna tidak berkhayal.

"Yun, lo kenapa? lo gapapa?" pertanyaan itu kembali dilontarkan Haruto, Yuna hanya mengangguk tanda dia tidak apa apa, dia tidak ingin menceritakan hal tadi ke siapapun dulu untuk saat ini.

"beneran gapapa? jujur sama gue." ucap Haruto sekali lagi.

"gue gapapa To, gue cuma pengen pulang." ucap Yuna.

"gue..." ucapan Haruto terpotong saat seseorang memanggil namanya dari kejauhan, Yuna ikut melihat siapa orang yang memanggil Haruto.

"lo dicariin tuh, gue pulang ya." tanpa aba aba Yuna berjalan pergi, bahkan gadis itu tidak memperdulikan panggilan Haruto.

Di sisi lain Haruto masih khawatir dengan Yuna, dia yakin ada sesuatu yang terjadi padanya, dan, untuk apa Yuna datang ke rumah sakit ini?!

"kak Haruto." panggilan itu membuat Haruto tersadar dari lamunannya, itu Zee, sepupu Kenan.

"ehh Zee, udah selesai ya?" tanya Haruto, Zee mengangguk senang.

"maaf ya kak, jadi ngerepotin, gara gara kak Kenan tuh tiba tiba nggak bisa nganter aku cuci darah." ucap Zee, Haruto terkekeh kemudian mengacak rambut Zee gemas.

"jangan gitu, kan Kenan udah janji buat beliin makanan nanti pas pulang sebagai permintaan maaf, lagian kakak nggak ngerasa di repotin kok, yaudah ayo pulang." ucap Haruto, Zee mengangguk lucu, mereka berdua pun berlalu pergi dari rumah sakit.


TBC

Maaf yagesya.. dari kemarin aku pusing bet mau ngelanjutin kek gimana, dan akhirnya jadinya kek gini, dimaklumi aja ya...

By : RA.

WHO LOVE'S YOU? ~End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang