☔Chapter 44☔

105 18 11
                                    

“Biasanya orang yang jahat bisa jadi baik begitu juga sebaliknya.”

☆゚.*・。゚

Seorang gadis sedang berjalan sendirian di sebuah gang kecil, itu Wonyoung, dengan payungnya dia berusaha dengan cepat keluar dari gang itu, sedikit merutuki dirinya sendiri karena tadi memilih lewat disana karena menurutnya jalan ini lebih cepat sampai ke rumah, apalagi hujan semakin deras saja.

"aku nggak bawa Handphone pula." gumamnya kecil, dia menatap ke sekeliling, gang ini benar-benar sepi, bahkan sama sekali tidak ada rumah di sekitar sini, hanya ada perkebunan dan lapangan luas, menambah kesan menakutkan menurut Wonyoung.

Wonyoung mulai tersenyum ketika jalan keluar semakin dekat, dia benar-benar tersiksa di tempat ini,  namun saat dia keluar, tiba tiba sebuah cahaya berjalan mendekat kearahnya, dan semuanya gelap.

☆゚.*・。゚

Seorang Pemuda berjalan sembari bersiul dengan beberapa plastik berlogo supermarket di tangannya. itu Kai, dengan santai dia berjalan padahal hujan masih cukup deras, dia juga tidak membawa payung.

Dari kejauhan dia melihat sesuatu yang tidak asing, seorang gadis yang cukup dia kenali tergeletak dengan seseorang yang terlihat akan menggendongnya. Kai langsung berlari mendekat kearah mereka.

"Sunghoon!" teriak Kai, orang yang dia panggil menoleh, gadis yang Kai kenali sudah berada di gendongannya dengan luka di dahi dan tangannya.

"Wonyoung kenapa bisa gini, dia lo apain hah?!" Kai menunjuk wajah Sunghoon yang menatapnya datar.

"mending lo diem dan ikut gue ke rumah sakit." ucap Sunghoon dan memberikan kunci mobilnya ke Kai, pemuda itu masih diam seribu bahasa tapi kemudian segera tersadar dan masuk ke dalam mobil, dia bisa meminta penjelasan nanti, sekarang keadaan Wonyoung lebih penting.

☆゚.*・。゚

Wonyoung sudah di tangani di dalam sana, sekarang tinggal Kai dan Sunghoon yang duduk berdampingan di ruang tunggu, Kai menatap pemuda yang setia diam itu.

"lo yang buat Wonyoung kayak gini?" tanya Kai sedikit kesal, apalagi saat dia melihat wajah Sunghoon yang always datar, mukanya kelihatan penjahat banget.

"bukan, gue nemuin dia sebelum lo dateng." jelas Sunghoon singkat, Kai masih menatapnya curiga, tapi Sunghoon mana peduli.

"kalau sampai Wonyoung kenapa-napa lo harus tanggung jawab." ucap Kai membuat Sunghoon mengernyitkan dahi, kan udah dibilang dia nggak salah, gimana sih.

"udah kabarin orang tuanya Wonyoung?" tanya Sunghoon. O iya, Kai hampir lupa, dia segera membuka Handphone dan menghubungi orang tua Wonyoung.

Beberapa menit kemudian Papa dan Mama Wonyoung datang ke rumah sakit dengan panik, Kai yang melihat mereka segera berdiri diikuti Sunghoon.

"nak Kai, gimana keadaan Wonyoung?" tanya mama Wonyoung panik.

"masih di tangani di dalam tante, tolong tunggu sebentar." ucap Kai lembut, sebagai calon mantu yang baik, hehe.

Setelah keadaan sedikit tenang, mereka semua duduk di ruang tunggu sembari menatap ruangan dimana Wonyoung masih di tangani, suasana hening hingga...

"ehh... kamu namanya... Sunghoon ya." itu suara mama Wonyoung, dia menatap Sunghoon sembari mengingat ingat nama yang pernah Wonyoung sebutkan, Sunghoon hanya mengangguk lalu tersenyum.

"ehh iya nak Sunghoon, sudah lama nggak ke rumah kamu, kapan ke rumah lagi, Wonyoung selalu bercerita tentang kamu." Sunghoon tersenyum lagi.

"nanti kalau ada waktu saya akan kesana tante." ucap Sunghoon, mereka pun akhirnya bercerita tentang banyak hal termasuk Sunghoon yang menemukan Wonyoung tadi, hal itu membuat mamanya sangat sangat berterima kasih.

"kamu selalu ada saat Wonyoung dalam bahaya, terima kasih ya nak Sunghoon." ucap mama Wonyoung lembut, Sunghoon mengangguk pelan.

Sekarang Kai merasa tidak dianggap disini, woy ini kenapa calon mertuanya malah lebih deket sama Sunghoon, mungkin dia akan lebih menjaga Wonyoung lagi supaya mama Wonyoung lebih melihatnya ketimbang Sunghoon.

"permisi, aku mau ke kamar mandi sebentar." ucap Kai, yang menjawabnya hanya Papa Wonyoung sedangkan sang mama masih berbicara dengan Sunghoon, Kai kan irii...

Kai berjalan cepat menuju kamar mandi, tidak mungkin dia memperlihatkan kekesalannya, lebih baik dia berdiam diri di kamar mandi, mungkin sampai Wonyoung sadar.

☆゚.*・。゚

"kau butuh bantuan? aku bisa membantumu."

☆゚.*・。

TBC

Seperti biasa aku update dengan wifi karena belum ada kuota, semoga suka, aku rada pusing beneran sama alurnya, jadi part ini agak gaje deh.

ya nggak sih?

By : RA.

WHO LOVE'S YOU? ~End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang