Ini sudah seminggu setelah kematian Haruto, dan hari ini Yuna siap untuk menemui Dion, inti dari semuanya, meskipun kematian Haruto bukanlah salah Dion juga sih.
"beneran mau nemuin sendirian, dia kadang nggak terkendali." peringatan dari sipir penjara tidak membuat Yuna mundur, akhirnya Yuna tetap bertemu dengan Dion di ruangan khusus dengan penjagaan di luar ruangan.
"kenapa lo kesini?" pertanyaan itu terlontarkan bahkan sebelum Yuna duduk di tempat yang di sediakan, dia depannya ada Dion yang juga duduk, mereka di batasi sebuah kaca tebal, meskipun begitu mereka masih bisa mendengar satu sama lain.
"gue cuma mau ngasih tahu pesan dari Haruto." ucap Yuna, dilihatnya Dion masih menatapnya.
"sebelumnya gue mau ngasih tahu kalau Haruto baru aja meninggal seminggu yang lalu." lanjut Yuna sebelum kemudian terhenti mendengar Dion tertawa terbahak bahak.
"Ken, Haruto mati Ken."
Yuna mengangkat sebelah alisnya, kemudian mengangguk, dia baru inget kalau Dion punya alter ego, baru aja dikasih tahu Jeongwoo kemarin.
"baguslah dia mati." ucap Dion lagi dengan sedikit seringaian, Yuna menduga ini pasti Ken.
"terus lo ngapain kesini?" tanya Dion masih dengan logat Ken.
"gue udah bilang kalau gue mau ngasih tahu pesan Haruto." ucap Yuna kemudian membuka sebuah kotak putih yang membuat Dion sedikit penasaran.
"Ini adalah barang-barang milik Elena yang pernah dia bawa ke gue, katanya ini untuk kakaknya pas dia ulang tahun, tapi malah di kasih ke gue." baca Yuna di kertas yang baru saja dia buka, Yuna membawa kotak itu menuju Dion, meskipun ruangan mereka terpisah ada sebuah pintu kecil yang bisa bawa barang masuk ke dalam ruang penjara, dan sekarang kotak itu udah ada di genggaman Dion.
Pemuda itu mengambil satu persatu barang yang ada di kotak itu, ada foto Elena dan Dion yang sepertinya Elena ambil saat Dion tidur, ada juga gelang yang sepertinya Elena buat sendiri, ada juga sepucuk surat yang akhirnya Dion buka.
Hai kak, selamat ulang tahun, aku pengen banget kasih langsung kado ini ke kakak tapi aku takut, tapi aku berharap kado ini beneran sampai ke kakak.
kakak tahu, sebenarnya aku sayang banget sama kakak, walaupun terkadang aku takut sama sosok Ken di diri kakak, tapi kakak tetep kakak Elena kok.
Elena berharap kakak selalu sehat dan terus bahagia, Elena sayang kakak!Terlihat air mata turun dari mata Dion, Yuna melihat itu sedikit terkejut, namun gadis itu yakin, Dion itu juga menyayangi adiknya, terlepas dari apa yang dia lakukan.
"gue tahu lo sayang sama Elena, meskipun lo udah lakuin banyak hal yang kejam ke dia." ucapan Yuna membuat Dion sedikit tidak sadar, gadis itu terkejut saat Dion menghantam kepalanya ke tembok beberapa kali.
"ini bukan salah Dion, ini salah Ken, Dion sayang sama Elena."
"Ken memang salah, tapi Dion juga salah."
"nggak Dion nggak salah."
"Kamu salah Dion, kenapa kamu tidak menghentikan Ken."
"karena Ken terlalu kuat."
Yuna melihat perdebatan orang itu dalam diam, dia benar-benar terkejut dengan sisi Dion yang ini, sekarang dia benar-benar yakin kalau Dion sebenarnya bukanlah orang yang jahat, semua itu karena hasutan Ken yang terlalu kuat menguasai tubuh lemah itu.
"Dion, coba deh lo jaga diri lo, jangan biarin Ken keluar, setelah lo bisa kendaliin diri baru lo mikirin semua kesalahan lo, dan gue harap lo bisa sadar dan bisa berubah." Yuna merasa waktunya sudah habis, jadi gadis itu beranjak dari duduknya, sebelum benar-benar pergi, dia melihat senyum tulus dari Dion, semoga saja pemuda itu benar-benar sadar.
end for this Spesial Part
Makanya aku bilang, Dion itu nggak jahat kok, itu beneran, dia nggak jahat, hehe...
By : RA.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO LOVE'S YOU? ~End~
Fanfiction﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "gue suka sama lo!" ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "Gue cinta sama lo." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "Kalau aku bilang kalau aku suka sama kamu, gimana?" "maaf gue cinta sama dia." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "gue suka sama lo, maaf baru bilang sekarang, selamat tinggal." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ Aku suka sama kamu, kamu...