Wonyoung menikmati angin semilir sembari berjalan mengelilingi taman, sudah lama sekali dia tidak berjalan-jalan santai seperti ini, tidak lama dia melihat seseorang terduduk dengan wajah khawatir, orang itu terlihat kotor dan berantakan, namun entah kenapa Wonyoung malah mendekati orang itu.
"kamu siapa, kenapa kamu bisa ada disini?" tanya Wonyoung membuat wanita paruh baya itu terkejut namun dengan cepat kembali tenang, Wonyoung melihat gelang kuning yang dia pakai, mungkin setelah ini dia akan menelpon pihak berwajib untuk membawanya kembali ke rumah sakit jiwa.
"nama aku Dina, aku sendirian, apa kakak mau menemaniku?" Wonyoung mengangguk, dia yakin wanita ini jauh lebih tua darinya tapi malah menyebutnya kakak.
"kenapa kamu bisa sampai kesini, apakah tidak dicari?" tanya Wonyoung lagi, mencoba untuk tenang supaya Dina tidak merasa terancam.
"aku baru saja pergi, aku mau menemui temanku tapi sepertinya dia tidak datang." jawab Dina dengan wajah sedih.
"memangnya siapa temanmu, kenapa dia tidak datang?" tanya Wonyoung lagi, perlahan tangannya mengetik tiga digit nomer dan bersedia untuk menelponnya.
"Elena, aku juga tidak tahu kak, katanya dia akan menemuiku disini saat aku ulang tahun, tapi ternyata dia tidak datang." Wonyoung mengurungkan niatnya untuk menelpon polisi saat mendengar nama Elena, mungkin dia akan berbicara sedikit sebelum benar-benar menelpon polisi.
"Elena ya, aku juga mengenalnya, mungkin sebentar lagi dia akan datang." ucap Wonyoung, dia mengatakan itu supaya Dina tidak berpikiran untuk pergi dan malah kabur kehilangan arah.
"kakak juga mengenal Elena, pasti kakak juga mengenal kakaknya, huh dia jahat sekali." Dina terlihat merinding saat membicarakan kakak Elena, yang mana itu adalah Dion.
"kakak Elena itu sangat jahat, dia membuat Elena menangis setiap malam di rumah, dia juga melakukan hal yang jahat kepada Elena." cerita Dina, Wonyoung mulai menyimpulkan, Dina mengetahui kelakuan Dion di rumah, jadi mereka pernah tinggal serumah, apakah Dina salah satu anggota keluarga Dion?
"padahal dulu kakaknya Elena sangat baik, tapi karena ada dua orang jahat yang terus menerus memukul kakak Elena, dia jadi jahat dan terkadang juga menjadi baik lagi." Wonyoung pusing, maksudnya gimana, siapa dua orang jahat itu.
"Elena selalu datang kepadaku dan bilang Papa dan Mama jahat, setelah itu kembali menangis saat kakaknya dipukuli." oh Wonyoung paham, walaupun tidak terlalu, dia masih belum bisa menyimpulkan meskipun berbagai pernyataan sudah ada di otaknya, dan soal polisi, Wonyoung sudah menelponnya beberapa menit yang lalu.
"tapi sekarang aku tidak perlu khawatir, dua orang jahat itu sudah tidak ada, Elena juga sudah aman denganku meskipun terkadang kakak Elena datang dan mencoba membawa Elena pergi." Dina terlihat mengernyit bingung saat beberapa mobil datang ke tempat mereka, kebetulan tempat Wonyoung ada di pinggiran taman, jadi dekat dengan jalan raya.
"wah Dina, kamu disini ternyata, ayo pulang, Elena sudah menunggu di rumah kamu malah kesini." seorang Pria berpakaian dokter berjalan mendekati Wonyoung dan Dina, dengan sedikit paksaan akhirnya wanita paruh baya itu bisa dibawa pergi, meninggalkan Wonyoung dengan dokter tadi.
"dia bekerja sebagai asisten rumah tangga sebelumnya, entahlah apa yang terjadi dengannya hingga dia ikut masuk ke rumah sakit jiwa bersama dengan majikannya yang baru saja meninggal beberapa minggu lalu." ucap dokter itu kemudian pamit pergi kepada Wonyoung, sekaligus mengucapkan terima kasih sudah menjaga Dina supaya tidak kabur lagi.
Setelah keramaian itu hilang, Wonyoung masih terdiam, masih merangkai alur kehidupan keluarga Dion yang dia dapat, yang jelas pasti sangat berat hingga akhirnya sosok Ken lahir dan membuat Dion tambah berantakan lagi.
Wonyoung kembali tersadar dari lamunan saat Seunghan memanggilnya, pemuda itu berlari mendekat kemudian duduk di sampingnya.
"ada apa?" tanya Seunghan, Wonyoung menggeleng, jika dia bercerita pasti akan sangat membingungkan, karena dia sendiri juga bingung mau bercerita bagaimana.
"ayo ikut aku makan siang, sudah hampir jam 1 siang." Wonyoung benar-benar lupa waktu, dia datang ke taman jam 9 dan sekarang sudah hampir jam 1, akhirnya mereka berjalan meninggalkan taman, sebelum itu Wonyoung menyadari sesuatu.
Menyadari kalau tempat dia bertemu dengan Dina adalah tempat yang sama saat terakhir kali dia bertemu dengan Dion, ini kebetulan atau memang sudah ditakdirkan begitu?
end of this Spesial Part
Kayaknya spesial part itu kebanyakan buat nampilin kepribadian Dion ya, mungkin karena aku kalau bikin tokoh antagonis selalu bikin masa lalunya, ya begitulah aku.
By : RA.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO LOVE'S YOU? ~End~
Fanfiction﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "gue suka sama lo!" ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "Gue cinta sama lo." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "Kalau aku bilang kalau aku suka sama kamu, gimana?" "maaf gue cinta sama dia." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "gue suka sama lo, maaf baru bilang sekarang, selamat tinggal." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ Aku suka sama kamu, kamu...