❛Elena

68 6 0
                                    

"Woy To." teriakan itu berhasil membuat orang yang di panggil berbalik. itu Haruto, masih dengan penampilan acak-acakan ala anak nakal di SMP.

"habis darimana lo Dik?" tanya Haruto pada orang yang dia panggil 'Dik' itu, panggil saja dia Dika, sebenarnya orang itu kakak kelasnya tapi Haruto mah santai aja nggak manggil dia abang.

"biasa, habis ke UKS nyolong makanan." jawab Dika sembari memperlihatkan beberapa bungkus roti di tangannya, Haruto terkekeh saja, udah kebiasaan emang anak nakal datang ke UKS ngambilin makanan.

"O iya To, lo denger nggak, ada anak baru masuk tadi pagi, seangkatan sama lo, anaknya cantik banget, kelihatannya juga polos gitu, nah itu anaknya." seru Dika sembari menunjuk kearah seorang gadis cantik yang duduk bersama teman-temannya di taman belakang sekolah, saat ini mereka ada di Rooftop jadi bisa lihat seluruh sekolahan.

"terus mau lo apa? mau lo gebet?" tanya Haruto lagi, dia terlihat nggak minat sama gadis itu, iya sih dia cantik tapi bukan tipe Haruto.

"nggak lah, gue udah ada pacar kali, lo tuh, biar nggak jomblo terus." senggol Dika pelan membuat Haruto kembali tertawa.

"gini deh, gimana kalau lo deketin dia selama 1 bulan, kalau lo bisa bikin dia jatuh cinta nanti gue kasih apapun yang lo mau." ucap Dika membuat Haruto sedikit tergiur.

"motor lo?" Dika terlihat berpikir sebentar kemudian mengangguk.

"ambil, lumayan kan kalau dalam satu bulan lo juga suka sama dia, bisa terus pacaran." ucap Dika, Haruto berpikir sebentar.

"kalau gue tetep gasuka sama dia?"

"ya tinggalin."

"Oke Deal, yang penting motor."

☆゚.*・。゚

Ternyata tidak butuh waktu lama buat mikat hati orang yang bernama Elena itu, buktinya dalam 3 hari Haruto pdkt dia udah bisa pacaran sama gadis itu, dia sebenarnya udah menang taruhan tapi Dika bilang suruh selesaiin satu bulan sekalian, yaudah Haruto turutin aja.

Banyak hal yang Haruto tahu dari Elena, gadis yang kelihatannya pendiem itu ternyata cerewet banget, hampir tiap hari dia datengin Haruto buat ngajak dia makan bareng atau nanya gimana hari ini, cukup romantis memang mereka, tapi ya gimana, Haruto tetep gaada perasaan sama gadis itu.

"tungguin depan rumah aja ya." itu ucapan Elena saat Haruto mengantarkannya ke rumah, Haruto mah iya aja, sambil melihat gadis itu masuk ke rumah dalam keadaan takut kemudian tak lama kembali dalam kondisi gemetar.

"kenapa?" tanya Haruto, sedikit khawatir melihat keadaan pacarnya yang ketakutan itu.

"gapapa, aku kira di rumah gaada orang, ternyata ada kakakku, aku sedikit takut sama kakakku, hehe." begitulah ucapan Elena sebelum kemudian kembali ceria.

Sudah satu bulan mereka menjalin kasih, dan hari ini Haruto memilih untuk memutuskan hubungan itu, dia takut jika lama-lama gadis itu akan semakin nyaman dengannya.

"kita putus ya." ucap Haruto setelah mengantarkan Elena pulang.

"loh kenapa? aku ada salah?" tanya Elena dengan wajah sedih.

"nggak, kamu gaada salah, aku aja yang gaada rasa, makasih 1 bulannya ya." ucap Haruto dengan cepat sebelum kemudian mengendarai motornya meninggalkan Elena yang menangis.

Ternyata Haruto tidak bisa lepas dari Elena begitu saja, beberapa kali gadis itu selalu datang dan mengganggunya, maka dari itu Haruto jadi tidak bisa bebas pergi kemanapun.

Saat akhirnya dia bisa bertemu Yuna, beberapa hari kemudian dia mendapatkan kabar kalau Yuna mendapatkan pembullyan di kamar mandi, tentu saja Haruto marah, dia sudah tahu itu kelakuan siapa, jadi dengan cepat dia datang ke Elena dan tanpa sengaja membentak gadis itu dan menyuruh dia untuk pergi.

Setelah kejadian itu, Haruto tidak pernah bertemu dengan Elena lagi, katanya gadis itu sudah pindah sekolah, entah kenapa Haruto sedikit merasa bersalah, beberapa kali dia melewati rumah Elena, sekedar menengok bagaimana keadaan gadis itu, tapi tidak ada apapun, rumah itu kosong, namun ada saat rumah itu ramai dengan para pemuda.

Elena benar-benar menghilang, Haruto juga sudah melupakannya, karena itulah seseorang menjadi marah dan mencoba balas dendam.

missing part'

"lo tahu kan ini salah To?" tanya Jeongwoo, namun Haruto hanya mengangkat bahu tidak peduli.

"yang penting gue dapet motor." setelah mengatakan itu Haruto berjalan pergi, membuat Jeongwoo sedikit emosi.

"gue kira lo udah berubah, ternyata lo malah tambah brengs*k."

End of this Spesial Part

Ada yang bisa nyimpulin dari part ini, tenang masih ada beberapa ekstra part lagi, aku juga gatau bakalan ada berapa, karena belum aku pikirin matang matang.

By : RA.

WHO LOVE'S YOU? ~End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang