Sudah 1 minggu setelah kejadian itu, sekarang kehidupan berjalan dengan semestinya, kecuali Haruto yang sekarang terlihat murung.
"lo kenapa sih?" itu Kenan, sedari tadi dia memperhatikan Haruto.
"Yuna Ken." ucap Haruto singkat kemudian memberikan Handphonenya ke Kenan. Setelah Kenan membaca room chat yang ditunjukkan Haruto barulah Kenan mengerti.
"dia pasti emang bener bener sibuk To, jangan su'uzon." ucap Kenan membuat Haruto menatapnya tajam.
"kalau sibuk, gue maklumin, tapi yang ngga habis pikir, dari kemarin dia bilangnya sama Sunghoon mulu, gue mau nggak marah gimana, tapi mau marah juga gimana, gue gaada hak." gerutu Haruto, Kenan yang sedari tadi diam cuma tersenyum kecil kemudian menepuk bahu temannya itu.
KRING!!!
Bel berbunyi, membuat semua siswa siswi yang masih berkeliaran memasuki kelas masing masing, tak butuh waktu lama guru sudah memasuki kelas Haruto bersama seseorang di sampingnya.
"selamat pagi anak anak, hari ini kalian kedatangan teman baru, ayo kenalkan diri kamu." ucap guru itu sembari mempersilahkan orang disampingnya untuk berbicara.
"Ken... dia kan..." ucapan Haruto terpotong saat orang itu mulai berbicara.
"hai, kenalin gue Dion, kalian pasti udah tahu sih gue siapa, salam kenal." Ya, itu adalah Dion, dan bagaimana keadaan Kenan dan Haruto saat ini, tentu saja mereka sangat terkejut, kenapa anak ini bisa sampai kesini.
"baik, karena hari ini para guru akan rapat untuk penyambutan Kepala sekolah baru, jadi kalian akan dipulangkan pukul 10, sekarang dimohon jangan berisik dan jangan keluar kelas." ucap guru itu kemudian pamit pergi, meninggalkan kelas yang masih hening.
Dion duduk di tempat kosong yang berada persis di belakang Haruto, sedari tadi mata anak itu tidak berpaling dari Haruto.
"emmm... To, jam 10 lama banget ya." ucap Kenan basa basi, padahal sekarang mereka baru saja memasuki pelajaran pertama, jelaslah masih lama.
Haruto masih terdiam, sedari tadi dia memang tahu kalau orang dibelakangnya itu menatap kearahnya, namun dia bodo amat dan memilih untuk kembali fokus dengan Handphonenya.
☆゚.*・。゚
Haruto sedang menunggu Yuna di parkiran, mereka sudah janjian untuk pulang bersama, namun yang dia lihat sekarang malah Yuna bersama Sunghoon keluar gerbang sekolah. Haruto marah? tentu saja.
"kasihan ditinggal." ejek seseorang membuat Haruto mengalihkan pandangan ke seorang pemuda yang berdiri di sampingnya, kemudian tanpa berkata lagi dia menjalankan motornya meninggalkan Haruto.
"aneh tuh anak." cicit Haruto kemudian menaiki motornya berlalu meninggalkan sekolah, urusan Yuna nanti saja, lebih baik dia pergi ke markas karena Jeongwoo ingin bertemu dengannya.
☆゚.*・。゚
"kenapa?" tanpa basa-basi Haruto langsung bertanya ke Jeongwoo yang juga menatapnya khawatir.
"Dion pindah ke sekolah lo kan?" tanya Jeongwoo, Haruto mengangguk saja, itu memang benar bukan.
"lo harus hati hati, dia itu berbahaya, gue takut lo kenapa napa." ucap Jeongwoo membuat Haruto bingung.
"dia nggak ngapa-ngapain, dia juga nggak ngedeketin gue." ucap Haruto, lupakan soal orang yang mengejeknya di parkiran tadi.
"tapi tetep aja, dia tiba tiba pindah kesana ngapain coba kalau nggak bikin onar, kemarin dia juga bikin lo celaka, makanya lo harus hati hati to." Haruto mengangguk saja, dia merasa Jeongwoo terlalu khawatir, padahal dia baik baik saja.
"o iya, besok temenin gue ketemu Jeno." ucap Haruto.
"kemana?"
"dia ngajak balapan, gue setuju aja, toh gue butuh healing." jelas Haruto, Jeongwoo mengangguk saja, toh sama Jeno aja, bukan balapan liar sama anak anak geng lain.
"Yuna udah tahu?" tanya Jeongwoo, tetiba raut wajah Haruto berubah.
"dia udah nggak peduli, ngapain juga gue bilang ke dia." Jeongwoo kicep, masalah lagi nih, pikirnya.
"yaudah gue pulang duluan ya." ucap Haruto kemudian berjalan meninggalkan Jeongwoo yang melambaikan tangan.
☆゚.*・。゚
Wonyoung berjalan jalan kecil mengelilingi taman di dekat rumahnya, sudah lama dia tidak melakukan hal ini karena kesibukan sekolah, karena hari ini libur jadi Wonyoung bisa bersantai disini.
Setelah 5 menit berkeliling dia duduk di salah satu bangku kemudian membuka bekal makanan yang dia bawa dari rumah, hanya 2 potong roti isi dan sebotol air, untuk sarapan.
Wonyoung menyantap sarapannya itu sembari menatap kearah segerombolan anak kecil yang bermain di Playground. sesekali dia melambaikan tangan ketika anak anak itu menyapanya.
"permisi." ucap seseorang membuat Wonyoung berhenti makan dan melihat kesamping, seorang pemuda sedang menatapnya dengan senyuman.
"boleh gue duduk disini, lo sendiri kan?" tanya pemuda itu, Wonyoung mengangguk kemudian menggeser sedikit tubuhnya supaya pemuda itu bisa duduk.
"lo selalu kesini ya?" tanya pemuda itu, Wonyoung mengangguk kemudian meminum minumannya, beruntung dia sudah selesai makan saat pemuda ini datang.
"kenalin..." pemuda itu mengulurkan tangannya, tentu saja Wonyoung menyambut jabatan tangan itu.
"aku Wonyoung." ucap Wonyoung ceria, pemuda itu ikut tersenyum kemudian menyebutkan namanya.
"gue Kenan."
TBC
Maaf lama banget upnya, udah mulai masuk sekolah yekan, sama gaada mood juga kadang, mana awal tahun ngurus mpls dan kawan kawan, saya sebenarnya nggak terlalu penting tapi ya penting juga... Ya gitu, namanya juga anak PMR, babu semua ekstra:)
kasih semangat biar bisa lanjutin cepet lagi.. hehe
By : RA
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO LOVE'S YOU? ~End~
Fanfic﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "gue suka sama lo!" ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "Gue cinta sama lo." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "Kalau aku bilang kalau aku suka sama kamu, gimana?" "maaf gue cinta sama dia." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "gue suka sama lo, maaf baru bilang sekarang, selamat tinggal." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ Aku suka sama kamu, kamu...