Suara berisik di luar rumah berhasil membuat mata Sunghoon terbuka, dia mendengar pintu rumahnya di ketuk, bukan di ketuk, lebih tepatnya di gedor-gedor sampai-sampai suaranya bisa terdengar sampai kamarnya.
"ada bel kenapa harus ngetuk sih." gerutu Sunghoon kemudian berjalan menuju pintu rumah dan membukanya, terlihat sesosok pemuda yang wajahnya sangat mirip dengannya menyengir membuat Sunghoon mendatarkan wajahnya, harusnya dia sadar sih siapa orang yang berani datang ke rumahnya dan menggedor pintu sekeras itu.
"hehe, sorry." ucapnya masih menyengir, Sunghoon menutup kembali pintunya, meninggalkan orang itu di depan pintu, tapi tenang saja, kan pintunya nggak di kunci, jadi bisa dibuka oleh pemuda itu.
"kak, mama nyuruh lo pulang." ucap Seunghan, kembaran Sunghoon itu membuat Sunghoon terdiam, maksudnya apanih, kok gaada angin gaada hujan orang tua mereka nyuruh Sunghoon pulang.
"kok tiba-tiba, ada perlu apa?" tanya Sunghoon, dia menyadari pasti ada sesuatu yang akan terjadi makanya Sunghoon di panggil, karena mereka nggak sepeduli itu sama Sunghoon, nganggap Sunghoon ada aja enggak, ehh kadang-kadang.
"gatau, mama bilang nanti malam ada pertemuan keluarga, dan mama pengen lo juga datang." jelas Seunghan. Sunghoon mikir bentar, dia pengen nolak tapi jarang-jarang keluarganya ngajak dia pergi, biasanya kan Seunghan terus.
"yaudah deh, gue ngikut aja." putus Sunghoon, hal itu tentu saja membuat Seunghan terkejut, tapi karena ini keputusan Sunghoon sendiri, dia hanya mendukung saja.
"habis itu pasti gue di buang lagi." ucap Sunghoon pelan kemudian menyeringai, dia melihat Seunghan yang masih fokus dengan camilan di depannya, dia duduk di samping adik kembarnya itu, dan memakan camilan bersama.
☆゚.*・。゚
Malam ini adalah saat dimana Sunghoon dan keluarganya datang ke acara pertemuan yang Seunghan singgung, sekarang Sunghoon sudah sangat tampan dengan setelan jas yang sudah di siapkan oleh kedua orang tuanya, dia dan Seunghan berjalan bersama, membuat semua terkagum dengan ketampanan mereka.
"pangeran kembar" adalah panggilan untuk mereka, karena di keluarga besar tidak ada keturunan kembar sebelumnya, dan hanya mereka sosok kembar yang terlihat, jadi tidak heran kalau semua mata tertuju pada mereka.
Biasanya Sunghoon juga tidak ingin datang ke tempat seperti ini, terlalu berkilau karena kilatan cahaya dari kamera, namun ternyata dia cukup menikmatinya, memang seharusnya Sunghoon keluar dari zona nyaman.
"papa pernah bilang, kalau perusahaan akan turun ke aku, tapi jangan bilang-bilang kalau kita berdua yang akan mengelolanya, kan karyawan nggak bakalan tahu yang mana bosnya, kita beda hari aja datangnya, pasti bakalan seru tuh, jadi ada waktu istirahat buat kita." oceh Seunghan, Sunghoon hanya menggelengkan kepalanya pelan, dia terus mendengarkan ocehan Seunghan sampai matanya menangkap seseorang.
"ehh itu Wonyoung." Seunghan segera berlari menghampiri Wonyoung yang duduk tak jauh dari mereka, sedangkan Sunghoon berdiri dan berjalan mendekat ke Yuna yang menikmati acara sendirian.
"Hai." sapa Sunghoon membuat Yuna sedikit terkejut, saat melihat itu Sunghoon dia bernapas lega.
"gue kira siapa, wait ini Sunghoon kan bukan Seunghan?" tanya Yuna memastikan, Sunghoon tertawa kecil kemudian mengangguk.
"lo sendiri?" tanya Sunghoon. Yuna menggeleng, dia menunjuk kearah kedua orang tuanya yang sedang berbincang dengan pasangan orang tua lainnya.
"ini pertama kalinya gue datang kesini, jadi gugup banget lihat orang sebanyak ini." ucap Yuna.
"sama, ini juga pertama kali gue kesini." Yuna menatap pemuda itu, kalau itu pertama kali kenapa dia terlihat santai sekali.
"dibawa santai aja, anggap aja cuma ada lo di tempat ini, biasanya orang-orang bakalan sibuk sama orang yang penting aja, kita nggak bakalan dilihat, jadi ya, santai aja, mungkin kalau ada yang ngajak bicara ya ngomong seadanya, gitu aja kalau gue." jelas Sunghoon, Yuna mengangguk paham.
"lagian sekarang ada lo, gue ada temen bicara." ucap Yuna kemudian menyengir, bener juga sih, seenggaknya kalau ada temen bicara pasti nggak ngerasa terlalu sendirian di perkumpulan manusia ini.
Di tengah pembicaraan, suara dari panggil membuat atensi mereka teralihkan, keduanya sama-sama bingung saat melihat papa Sunghoon dan papa Yuna berada di atas panggung. tiba-tiba perasaan Sunghoon sedikit tidak enak.
"disini kami berdiri di atas panggung untuk memberitahukan sesuatu yang penting bagi kalian semua, jadi saya akan menjodohkan anak saya dengan anak pak Shin." suara tepuk tangan riuh membuat Sunghoon dan Yuna terdiam, semua pandangan mengarah pada mereka.
Sunghoon benar-benar tidak tahu apa yang dia rasakan, dia harus senang atau sedih.
End for this Spesial Part
gatau aku nulis apa, yang penting jadi aja, makanya rada gaje.
By : RA.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO LOVE'S YOU? ~End~
Fanfiction﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "gue suka sama lo!" ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "Gue cinta sama lo." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "Kalau aku bilang kalau aku suka sama kamu, gimana?" "maaf gue cinta sama dia." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "gue suka sama lo, maaf baru bilang sekarang, selamat tinggal." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ Aku suka sama kamu, kamu...