ʕChapter 6ʔ

315 58 27
                                    

Part Random lagi...

Happy reading

☆゚.*・。

Mencintai dalam diam, mungkin kata itulah yang di deskripsikan dari kisah cinta Haruto. Ya, Haruto, dia telah mencintai sahabatnya sendiri, Yuna.

Jika ditanya kenapa dia bisa mencintai Yuna, dia pun tidak tahu, bahkan rasa suka itu datang tak terduga, bahkan yang seharusnya datang adalah rasa persahabatan, bukannya malah rasa cinta.

Pertemuan pertamanya dengan Yuna juga tidak sebagus yang dipikirkan, dulu Haruto adalah seorang yang sangat nakal, hingga akhirnya Yuna mengubah hidupnya.

=Flashback On=

"Haruto!" Panggil seseorang dari kejauhan, Haruto berbalik, ternyata itu adalah Jeongwoo, temannya.

"Lo dari mana aja, dari kemarin gak sekolah?" Tanya Jeongwoo.

"Oh itu, kemarin ada masalah sama anak sekolah sebelah, yaudah gue beresin masalah yang ternyata cuma salah paham itu." Jelas Haruto. Jeongwoo mengangguk mengerti. Sekarang mereka sudah berada di kelas, karena sudah cukup siang jadi sudah banyak orang yang datang.

Haruto dan Jeongwoo duduk di bangku paling belakang, bukan apa apa, mereka memilih bangku itu supaya jauh dari guru, walaupun semua guru sudah mengenal mereka karena kenakalannya.

Di depan Haruto dan Jeongwoo, ada seorang anak perempuan yang duduk diam sambil menulis di bukunya, entah dia menulis apa.

Apakah Haruto kenal dengannya? Jelaslah, karena sudah dari Sekolah Dasar dia bertemu anak itu, meskipun mereka hanya kenal sebatas nama.

Ternyata hari ini semua pelajaran jamkos karena ada rapat guru, hal itu membuat Haruto sedikit bosan, sedangkan Jeongwoo, anak itu sudah hilang entah kemana.

Semua murid sibuk dengan kegiatannya masing masing, Haruto juga mencoba untuk mencari kesibukan namun tidak bisa. Dia melihat anak di depannya. Dia terdiam sebentar kemudian berdiri dan berjalan mendekati gadis itu.

Anak perempuan itu terkejut saat bangku di sampingnya bergeser, dia menatap Haruto yang duduk di sampingnya dengan tatapan bingung.

"Apa kau bosan?" Tanya Haruto. Anak itu masih menatapnya.

"Ayo kita ke kantin, atau kemana saja, aku bosan ada disini." Ucap Haruto. Anak perempuan itu menunjuk dirinya, seolah olah mengatakan "why me?!"

"Ayolah, kau pasti bosan juga kan, jangan menghabiskan buku dengan mencoret coretnya, lebih baik kau bersamaku." Ucap Haruto kemudian menarik pelan tangan anak itu hingga bangkit dari tempat duduknya.

Anak perempuan itu tidak melawan saat Haruto mengajaknya keluar kelas, saat ini mereka berjalan di lorong sekolah, entahlah mereka mau kemana.

"Kita mau kemana?" Akhirnya anak itu membuka suara. Haruto menatapnya.

"Kau mau kemana?" Tanya Haruto.

"Kantin?" Tanya anak itu. Haruto menyetujuinya, mereka pun berjalan menuju kantin yang jaraknya masih beberapa meter lagi.

"Kau mau pesan apa Yun?" Tanya Haruto. Yuna memandang ke sekeliling kemudian menunjuk penjual roti bakar. Ya, sedari tadi orang yang bersama Haruto adalah Yuna, ya iyalah, kan ini sedang menceritakan bagaimana Haruto dan Yuna dulu.

"Aku juga mau beli itu, tunggu disini akan aku belikan." Ucap Haruto kemudian berlari pergi. Yuna memandang Haruto dengan wajah datar.

Sebelumnya dia benar benar terkejut orang yang di cap nakal sedang Sekolah Dasar, hingga sekarang mereka kelas 2 SMP tiba tiba mendekatinya, Yuna memang mengenalnya, namun hanya sebatas nama, dan dia juga heran kenapa dia menerima saja ajakan ini, padahal dia tidak suka berdekatan dengan orang, apalagi orang asing seperti dia.

"Ini punyamu." Ucap Haruto sambil memberikan roti bakar kepada Yuna.

"Trimakasih." Ucap Yuna sambil memandang Haruto yang memakan rotinya dengan cepat.

Mereka berdiam cukup lama, hanya ada suara mulut yang sedang mengunyah makanan, tanpa sadar.

"Ada serangga di bahu mu." Ucap Yuna sambil mengusir serangga itu, namun selai dari roti Yuna terkena baju Haruto membuat Yuna membolakan matanya terkejut.

"Ehh maaf maaf." Ucap Yuna lalu mencoba mencari tisu. Dia memandang ke sekeliling, tidak ada tisu sama sekali, dia berjalan ke setiap meja sambil menggerutu, kenapa Kantin ini tidak ada tisu.

Tanpa Yuna sadari, Haruto sedari tadi memandangnya sambil tersenyum kecil.

"Manis." Gumam Haruto.

= Flashback Off =

Sejak pertemuan itu mereka menjadi cukup dekat, dan karena kedekatan itu, Yuna menjadi sedikit terbuka dengan Haruto, berbeda dengan pertama kali mereka bertemu, Yuna menjadi orang yang sedikit cerewet atau bahkan sangat, apalagi saat Haruto melakukan hal buruk.

Dan karena Yuna juga, kebiasaan buruk Haruto seperti bertengkar, merokok, juga tawuran menjadi hilang, bukan hilang sih, tapi berkurang, jika hilang awasan dari Yuna, dia sering khilaf, dan kalau ketahuan dia cuma nyengir sambil menggaruk belakang kepalanya.

Dari waktu waktu itulah Haruto mulai jatuh cinta dengan Yuna, sebenarnya ini salah Haruto, kenapa dia malah menyukai Yuna, padahal harusnya perasaan yang tumbuh di hatinya itu persahabatan bukan cinta.

Sebenarnya Haruto ingin mengungkapkan perasaannya, namun dia takut persahabatannya hancur karena rasa itu, jadi lebih baik dia memendam rasanya sampai sekarang.

Hal yang membuat Haruto sakit tapi tak berdarah adalah saat mereka sudah kelas 3 SMP, ada anak baru yang masuk ke sekolah mereka, dia orang yang cukup Friendly, memiliki banyak teman termasuk Haruto dan Yuna juga, Kai namanya.

Sebenarnya Haruto tidak masalah dengan hal itu, hingga pada suatu hari Yuna mengatakan kalau dia menyukai Kai, Haruto terdiam sesaat hingga akhirnya dia cuma tersenyum kearah Yuna yang sibuk bercerita tentang dia dan Kai saat bekerja kelompok bersama.

Memang Haruto bodoh, dia merelakan dirinya tersakiti dengan perasaannya sendiri, namun harus bagaimana, itu sudah terlanjut, jadi Haruto akan menjalani nya saja. Semoga di suatu saat nanti dia bisa mencurahkan isi hatinya kepada Yuna.

TBC

Maapkan rada gajelas, but semoga suka...

By : RA.

WHO LOVE'S YOU? ~End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang