🤒Chapter 34🤒

112 28 16
                                    

Uhuk... uhuk...

Suara batuk itu memenuhi sebuah kamar bernuansa hitam dan putih itu, seorang pemuda sedang terbaring lemah di ranjangnya, beberapa kali dia mengambil tisu untuk membersihkan bisunya dari ingus yang keluar.

"makanya, kalau disuruh neduh ya neduh, malah tambah kelayapan kemana mana, jadi sakit kan." suara seseorang membuat pemuda yang berbaring itu menyengir, wanita yang sudah lanjut usia itu duduk di pinggir kasur sembari membawa bubur.

"maaf Grandma, namanya uhuk... juga anak muda." ucap pemuda itu, wanita lanjut usia itu hanya menggelengkan kepala kemudian memberikan bubur itu pada orang yang sedang bersamanya itu.

"Grandma udah kirim surat ijinnya ke sekolah, kamu istirahat aja." ucap wanita itu diangguki sang pemuda, setelah makan dia pun beristirahat kembali, setelah pulang wanita yang dipanggil Grandma itu berjalan keluar kamar dengan senyuman redup.

☆゚.*・。゚

"Haruto sakit ya?" itu suara Kenan, sedang bertanya pada sekretaris kelas, orang yang ditanyakan hanya mengangguk sembari memperlihatkan surat dokter yang dia pegang, surat keterangan sakit milik Haruto.

Kenan mengangguk mengerti kemudian berjalan menuju tempat duduknya, sedikit sedih karena dia harus duduk sendirian hari ini.

"gue nanti jenguk dia aja deh." gumam Kenan kemudian segera bersiap mengambil topi karena sebentar lagi akan diadakan upacara bendera.

☆゚.*・。゚

Wonyoung dan Yuna sedang berdiri bersebelahan sembari menunggu guru yang bertugas sebagai pembina upacara sedang berbicara, cuaca cukup panas membuat para siswi sesekali mengusap kepala mereka karena keringat, para siswa juga melakukan hal yang sama.

"lama banget sih." gerutu Yuna, dia melihat ke sekeliling, lebih tepatnya kearah barisan para siswa, mencoba mencari orang orang yang dia kenali.

barisan yang cukup dekat dengan para siswa juga membuat Yuna bisa dengan gampang melihat mereka semua.

Oh, dia menemukan Sunghoon yang sedang berdiri dalam diam, terlihat sedang memikirkan sesuatu, tak jauh darinya ada Kai yang entah sedang berbicara pada siapa.

Yuna celingak celinguk diantara barisan siswa itu, tapi dia tidak menemukan orang yang dia cari, beberapa kali dia mencari tapi tetap tidak bisa menemukan orang itu, sedikit khawatir, kenapa orang itu tidak ada.

beberapa saat kemudian, Yuna sudah kembali fokus dengan upacara, beberapa menit lagi upacara selesai, tapi entah kenapa dia merasa sangat pusing, pandangannya perlahan juga pudar, hingga akhirnya dia hanya bisa mendengar teriakan lirih dari Wonyoung.

Saat Yuna bangun, sudah pukul 9, dia menatap sekeliling, dia berada di uks, pintu uks tertutup dan tidak ada siapa siapa di dalam selain dirinya.

Yuna masih terdiam di posisi tidurnya, ingin tidur lagi sebenarnya, namun tidak bisa, jadi dia diam saja.

"oh.. udah bangun ya?" suara itu memecah keheningan di dalam UKS, itu adalah suara Soobin, senior Yuna yang sebenarnya sudah lulus tapi sekarang bekerja sebagai dokter uks untuk mengisi waktu luangnya sembari kuliah.

"udah mendingan?" tanya Soobin, dia datang sembari membawa teh hangat dan meletakkannya di nakas samping ranjang Yuna.

"udah gapapa kok kak." jawab Yuna kemudian mengambil teh hangat yang kononnya bisa menyembuhkan berbagai macam sakit.

"nggak biasanya loh kamu sakit, ini kenapa bisa tumbang Yun." ucap Soobin, dia cukup kenal dengan Yuna yang daya tahan tubuhnya cukup kuat, karena sudah kenal dari SMP juga.

"tadi nggak sarapan kak soalnya hampir telat, makanya jadi kayak gini." jelas Yuna, memang benar, dia tadi hampir terlambat karena mobilnya pecah ban.

"yaudah sekarang sarapan dulu, udah aku beliin makanan tuh, o iya, tolong jagain uks bentar ya, aku ada tugas kuliah penting banget jadi disuruh ke kampus, kalau kamu udah enakkan bisa kembali ke kelas, tolong kunciin uks, kuncinya ada di bawah vas." ucap Soobin panjang lebar kali tinggi sebelum berlari meninggalkan Yuna, padahal Yuna belum bilang apa apa.

"tadi kelihatan santai banget tiba tiba jadi ricuh gitu, jadi takut gue kuliah." cicit Yuna kemudian kembali meminum teh hangat pemberian Soobin tadi.

beberapa saat kemudian, seseorang membuka pintu uks dengan kasar hingga membuat Yuna yang sedang makan terkejut, begitu juga pemuda itu, dia kira di dalam sini tidak ada orang, ternyata ada.

"oh sorry, gue kira gaada orang." ucapnya singkat kemudian masuk ke dalam uks dan mengambil beberapa roti kering yang selalu di siapkan di uks, tidak lupa kan waktu itu Yuna pernah berbicara tentang uks ini?

"lo siapa?" tanya Yuna sedikit heran dengan pemuda itu, keringat dimana mana, baju tidak rapi, sudah terlihat perilakunya seperti apa, dan sepertinya dia habis dihukum karena telat juga.

"oh, lo belum kenal gue ya? kenalin gue Dika, anak kelas 12, lo adkel kan?" tanya Pemuda yang ternyata bernama Dika itu, Yuna mengangguk saja kemudian masih mengawasi setiap pergerakan Dika, takut dia ngapa ngapain.

"yaudah, disini gue cuma mau numpang makan, gue pergi dulu." ucap Dika kemudian berjalan pergi meninggalkan uks, Yuna masih menatap wajah heran tapi kemudian tidak peduli, lebih baik dia menghabiskan makannya saja.

"Yuna!!!" teriakan itu membuat Yuna sedikit terkejut, itu Wonyoung, dia melihat jam, sudah waktunya istirahat pertama ternyata.

"kamu udah gapapa?" tanya Wonyoung, Yuna mengangguk saja, sedikit tertawa melihat wajah khawatir Wonyoung.

tak lama seseorang datang lagi, itu Sunghoon, dia sedikit terkejut saat melihat Wonyoung namun kembali fokus pada Yuna.

"lo gapapa kan Yun? katanya lo tadi pingsan." tanya Sunghoon, Yuna hanya mengangguk saja kemudian Sunghoon memberikan air minum dan roti pada Yuna kemudian pamit untuk pergi.

"itu.. Sunghoon?" tanya Wonyoung sembari menatap punggung Sunghoon yang semakin lama semakin menjauh.

"jam istirahat udah mau selesai ya?" tanya Yuna, Wonyoung menatap jam tangan di pergelangan tangannya kemudian mengangguk.

"anterin gue ke kelas, gue udah ketinggalan 3 jam pelajaran." ucap Yuna.

"gapapa, toh kamu juga sakit, beneran udah gapapa kan?" tanya Wonyoung kembali untuk memastikan, Yuna mengangguk.

Akhirnya kedua orang itu berjalan meninggalkan UKS, tak lupa mengunci uks seperti yang Soobin suruh tadi.

mereka berdua berjalan beriringan, sesekali Wonyoung mengajak Yuna berbicara dan menyapa orang orang yang dia kenal, sedangkan Yuna hanya terdiam sembari menatap sekeliling.

"lo dimana? biasanya kalau gue kayak gini lo ada di samping gue."

TBC

send me a hug please...

By : RA.

WHO LOVE'S YOU? ~End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang