Satu hari bersama Haruto (if Haruto not gone)

54 5 2
                                    

Haruto bangun dari tidurnya yang cukup nyenyak, sekarang dia udah berada di rumah Papa Mamanya, mereka benar-benar menepati janji untuk tidak lagi bepergian lama dan menemani Haruto di rumah, pemuda itu tentu saja sangat bahagia.

Handphonenya tiba-tiba berbunyi menampilkan telepon dari Kenan, dengan segera dia membukanya, terdengar suara deru napas yang cukup kencang, menandakan sepertinya Kenan baru saja berlari.

"tolong... gue..." ucap Kenan terbata-bata.

"kenapa emangnya? lo kenapa?" tanya Haruto panik.

"bentar gue atur napas, huft... gini, sekarang Zee masuk rumah sakit, tapi gaada yang bisa jaga, dan hari ini jadwalnya gue ke kantor polisi, gue bisa minta tolong sama lo?" tanya Kenan dengan cepat.

"boleh, bentar lagi gue jalan ke rumah sakit." ucap Haruto, setelah telepon diakhiri dia segera bersiap dan berangkat ke rumah sakit.

"di perjalanan dia menelpon Yuna, berharap kalau gadis cantik menyetujui untuk ikut datang ke rumah sakit, akhirnya Yuna ikut dengan Haruto tapi akan datang 1 jam lagi, jadi Haruto kesana duluan.

Sesampainya di rumah sakit dia segera pergi ke ruangan Zee dan bertemu dengan Kenan.

"To, thanks ya lo udah kesini, gue mau pergi dulu." pamit Kenan, pemuda itu segera pergi meninggalkan rumah sakit, Haruto berjalan mendekat ke arah Zee yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

"Zee... anak manis, kamu pasti kuat ya, ayo bangun." bisik Haruto pelan, dia mengelus kepala gadis itu, cukup lama Haruto diam menatap Zee sampai pintu ruangan terbuka menampilkan Yuna yang kelelahan, mungkin gadis itu baru saja berlari.

"gimana keadaannya Zee? dia nggak kenapa-napa kan?" tanya Yuna, Haruto mengangguk.

"dia masih pingsan, tapi gapapa kok." jawab Haruto, Yuna mengangguk paham kemudian ikut duduk di samping Haruto, mengelus pelan tangan Zee yang tertancap sebuah infus.

"syukurlah Zee nggak kenapa-napa, gue khawatir banget sumpah." ucap Yuna pelan, Haruto mengangguk, dia juga merasa sangat khawatir setelah Kenan menelponnya.

Cukup lama mereka berdiam diri sampai akhirnya Zee bergerak, matanya perlahan terbuka dan itu membuat keduanya bernapas lega.

"Zee, kamu nggak kenapa-napa kan? ada yang sakit?" tanya Yuna pelan, Zee menggeleng, gadis kecil itu tersenyum.

"Zee senang Zee masih bisa melihat kalian." ucap Zee, entah kenapa itu membuat Haruto dan Yuna terenyuh.

"Zee kan anak hebat, Zee harus bisa bertahan ya." ucap Haruto, Zee mengangguk lucu.

Mereka pun menghabiskan waktu dengan Zee sampai akhirnya Kenan datang bersama orang tua Zee, karena Zee sudah aman, Haruto dan Yuna pun pamit untuk pulang.

"masih jam 1, ayo ikut gue ke markas." ucap Haruto, Yuna mengangguk saja, toh dia juga ingin jalan-jalan. di pertengahan jalan mereka bertemu seseorang yang sangat mereka kenal.

"wey Kai, lo ngapain kesini?" tanya Haruto. Ya, orang itu adalah Kai.

"Hai kalian, gue mau jenguk seseorang." jawab Kai, dia pun melihat Handphone nya dengan perasaan khawatir.

"gue harus cepet, gue pergi dulu ya." Kai berlari masuk ke dalam rumah sakit, meninggalkan Haruto dan Yuna yang kebingungan, tapi yaudahlah, mereka pergi saja.

☆゚.*・。゚

Ini adalah kali pertama Haruto menginjakkan kaki kembali ke Markas Treasure setelah 2 bulan dia tidak kesini, tidak banyak yang berubah, lagipula tidak mungkin juga markas di renovasi, dalam waktu 2 bulan pula.

"Haruto, welcome bro!!" teriakan itu dari lantai dua, Jeongwoo lebih tepatnya yang berteriak, pemuda itu langsung berlari dan memeluk Haruto saat sudah sampai di lantai bawah.

"kangen banget ya lo, padahal cuma 2 bulan loh." kekeh Haruto, dia membalas pelukan itu.

"gimana nggak kangen, lo habis sembuh nggak kesini samsek, udah tahu di markas itu yang suka kesini cuma lo sama gue, untuk sekarang bang Doyoung lebih banyak nginap juga." cerita Jeongwoo, mereka sudah masuk ke dalam markas, terlihat kalau Jeongwoo sendirian disana.

"lagian yang lain kan udah punya rumah masing-masing, apalagi bang Doyoung ada apart, kasihan kalau kosong dong, lah lo, kayak nggak punya rumah aja selalu kesini." ucap Haruto membuat raut wajah Jeongwoo berubah.

"emang gue nggak punya rumah." seketika mereka semua terdiam.

End for this Spesial Part

cuma Haruto doang ya yang pakai alur What If, kalau yang lain bakalan pakai alur biasa. seperti itu.

By : RA.

WHO LOVE'S YOU? ~End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang