Sesuai rencana sekolah kemarin, hari ini semua siswa siswi akan berlibur di sebuah Villa yang berada di puncak, Wonyoung benar benar sangat bersemangat dengan kegiatan ini, bahkan saat waktu keberangkatan masih 5 jam lagi, dia sudah mempersiapkan semuanya.
Saat ini dia sudah berada di sekolah bersama Jay dan Jake, karena mereka akan berbeda bis nanti alangkah lebih baik mereka bersama terlebih dahulu, untuk melepas rindu kalau kata Jake.
"Lo nanti sampai sana harus temuin kita ya." Ucap Jake. Wonyoung hanya mengangguk. Dia melihat beberapa teman sekelasnya sudah berkumpul, dia melihat Yuna juga.
"Yuna!!! Aku pergi dulu ya." Ucap Wonyoung kemudian berlari mendekat ke arah Yuna.
"Bis kita datengnya kapan?" Tanya Jay, Jake menggeleng, seharusnya semua bis sudah datang, tapi bis mereka terlambat.
"Hai." Panggil seseorang, itu Heeseung.
"Lo ikut kak?" Tanya Jake, Heeseung mengangguk.
"Gue ketua OSIS, yakali nggak ikut." Jawab Heeseung, dia pun menepuk bahu Jake dan Jay kemudian berjalan pergi.
"Gue mau ke bisnya Wonyoung dulu." Ucap Heeseung senang.
"Loh, kok bisa?" Tanya Jay.
"Kan gue ketua OSIS, bye semua, selamat nunggu bis, katanya tadi ban nya kempes." Ucap Heeseung. Jake dan Jay hanya menghela napas sabar.
Setelah menunggu beberapa lama akhirnya bisnya telah datang, Jay, Jake dan yang lainnya pun mulai memasuki bis.
☆゚.*・。゚
Haruto berjalan masuk ke dalam bis setelah menata barang barangnya di bagasi, terlihat bis sudah sangat ramai, salah dia sih tadi hampir terlambat, dia melihat sekeliling, semua bangku sudah terisi, kecuali, bangku di samping Sunghoon. Wajah Haruto langsung cemberut.
Dengan berat hati dia pun berjalan dan duduk di samping Sunghoon, beruntung teman sebangkunya itu tidak berbicara sama sekali.
Perjalanan akhirnya dimulai, Haruto hanya diam, dia ingin bermain Handphone tapi dia mau ngapain, dia mau melihat kearah kaca yang ada di juga ngelihat si Sunghoon, mau tidur juga gabisa.
"Hei." Entah kenapa Haruto malah memanggil Sunghoon, tiba tiba saja mulut nya berbicara. Yang dipanggil cuma berbalik menatapnya datar.
"Lo suka sama Yuna?" Tanya Haruto. Sunghoon hanya menatapnya dalam diam kemudian menggeleng. Haruto menghela napas lega.
"Jangan suka ya, nanti gue punya saingan, gue aja digantung, apalagi lo." Ucap Haruto, entah kenapa dia malah melucu, sudahlah...
Di tempat lain, tepatnya di bis Yuna dan Wonyoung. Yuna hanya menatap jengah Heeseung yang sedari tadi menggoda Wonyoung, bukan apa apa, masalahnya Wonyoung duduk di sampingnya, jadi Yuna cukup terganggu.
Dia menatap keluar bis, sudah 1 jam an dia berada di sini, beberapa menit lagi mereka mungkin akan sampai, jadi tidak mungkin Yuna tidur.
Matanya memandang ke lock screen nya yang menampilkan foto dirinya dan Haruto, matanya terlihat sendu, mengingat pertengkaran tempo hari, kenapa mereka harus bertengkar hanya karena masalah kecil, namun bagaimana lagi, Yuna juga tidak bisa apa apa.
Pengumuman berbunyi, mengatakan kalau mereka sudah sampai, Yuna pun berdiri dan mengantri keluar, mungkin dia akan berbicara dengan Haruto nanti.
☆゚.*・。゚
Yuna benar benar satu kamar dengan Wonyoung, anak itu sudah pergi entah kemana, pamitnya sih tadi akan menemui teman temannya. Yuna sebenarnya juga ingin menemui Haruto, tapi dia tidak yakin apa Haruto mau bertemu dengannya, dari kemarin saja pesannya tidak dibaca.
Lama lama Yuna bosan juga terus di kamar, akhirnya dia pun keluar untuk jalan jalan, dia dengar belakang Villa ada taman, dia akan kesana saja. Tidak ada yang dia perhatikan sampai dia melihat seseorang yang sangat dia kenali bertemu dengan seseorang yang dia suka.
Ya, dia melihat Kai sedang bertemu dengan Wonyoung, entah apa yang mereka bicarakan, Yuna langsung pergi dari sana, hingga akhirnya dia berakhir di salah satu bangku yang terletak di lorong Villa.
Yuna menunduk, dia ingin menangis rasanya, tapi tidak mungkin hanya karena itu dia menangis. Harusnya disaat seperti ini Haruto akan memeluk dan menenangkannya, tapi mau bagaimana, mereka—
"Hai..." Suara itu membuat Yuna mendongak, ternyata itu Heeseung, ketua OSIS yang tadi berbicara dengan Wonyoung hingga membuatnya risih.
"Gue duduk disini ya." Ucap Heeseung, Yuna hanya mengangguk, dalam hatinya bertanya tanya, nih orang ngapain disini?
"Lo ternyata suka sama Kai ya." Ucap Heeseung membuat Yuna terkejut, kok dia bisa tahu.
"Gue tadi lihat lo pergi habis lihat Kai sama Wonyoung, muka lo kayak sedih juga, tenang mereka cuma bicara santai aja kok, meskipun gue tahu Kai suka sama Wonyoung tapi dia nggak seberani itu buat nembak Wonyoung dalam waktu dekat—" Heeseung menghela napas berat kemudian melanjutkan perkataannya.
"Gue aja yang suka Wonyoung dari SMP sampai sekarang belum bisa jujur ke dia." Yuna menatap Heeseung yang sekarang cuma tertawa kecil. Dia terlihat sangat rapuh.
"Yang sabar ya kak." Ucap Yuna pelan, dia juga tidak tahu harus ngomong apa, tiba tiba di curhati kayak gini.
"Gue sebelumnya malah ngira lo pacaran sama Haruto." Ucap Heeseung.
"Ehh enggak, gue sama dia cuma sahabatan." Jawab Yuna.
"Oh ya? Tapi kenapa gue ngelihat tatapan Haruto ke lo tuh beda banget, bukan kayak sahabat ke sahabat." Ucap Heeseung. Yuna menggeleng.
"Nggak mungkin kak, gue sama Haruto cuma sahabat, gue juga nganggep dia sahabat terbaik gue." Ucap Yuna kemudian tersenyum ke Heeseung. Pemuda itu pun mengangguk pelan kemudian berdiri.
"Itu kan rasa lo ke dia, bukan rasa dia ke lo Yun, yaudah gue pergi dulu." Ucap Heeseung kemudian berjalan pergi, Yuna terdiam, berpikir, apa mungkin Haruto benar benar menyukainya.
"Tidak mungkin." Ucapnya pelan kemudian menggeleng ribut. Dia pun ingin berjalan kembali ke kamar, namun langkahnya terhenti saat seseorang memegang pergelangan tangannya.
"Ehh.. Sunghoon?" Yuna terkejut. Ya, itu Sunghoon. Tanpa banyak berbicara Sunghoon memberikannya se-cup coklat panas. Memang baik untuk cuaca dingin seperti ini.
"Ehh.. makasih, tapi ini buat apa?" Tanya Yuna. Sunghoon terdiam sebentar kemudian menjawab.
"Untuk ucapan Trimakasih." Jawabnya singkat. Yuna hanya diam, sebenarnya pemuda ini kenapa sih?
"Gaboleh?" Tanya Sunghoon masih dengan wajah datarnya, Yuna gelagapan.
"B-bukan begitu, boleh kok." Sunghoon pun mengangguk kemudian berjalan pergi, meskipun dia bingung, namun tetap saja dia santai dan meminum coklat pemberian Sunghoon itu, toh tidak mungkin pemuda itu akan meracuninya kan.
Yuna tidak tahu, kalau sedari tadi ada yang memantaunya, dari dia berada di taman, bertemu dengan Heeseung, sampai kejadian dimana Sunghoon memberinya coklat panas, semua itu telah dilihat oleh seseorang, dan sepertinya orang itu sedang tidak baik baik saja.
TBC
Rekor terbaru, 1k word nihh... Lagian aku ngerasa kalau ini cerita selesai aku bakalan lega, jadi aku rajin update deh, hehehe...
By : RA.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO LOVE'S YOU? ~End~
Fiksi Penggemar﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "gue suka sama lo!" ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "Gue cinta sama lo." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "Kalau aku bilang kalau aku suka sama kamu, gimana?" "maaf gue cinta sama dia." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "gue suka sama lo, maaf baru bilang sekarang, selamat tinggal." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ Aku suka sama kamu, kamu...