Wonyoung terduduk lemah di kursi tunggu, menunggu dengan perasaan khawatir, berharap ruang ICU segera terbuka dan pemuda itu baik baik saja.
setelah beberapa menit akhirnya pintu ruang ICU terbuka menampilkan dokter yang membuat Wonyoung segera berjalan mendekat.
"sebelumnya pasien sempat kehilangan darah cukup banyak, beruntung rumah sakit ini menyimpan banyak stok darah yang membuat pasien selamat, beruntung dia dibawa dengan cepat ke rumah sakit, jika tidak, mungkin sudah lain yang terjadi, setelah dipindahkan ke ruang rawat baru kamu bisa mengunjunginya." jelas dokter yang menangani pemuda itu, Wonyoung bernapas lega.
"segera menghubungi keluarga yang bersangkutan ya, untuk mengurus administrasi dan menemui saya, permisi." setelah dokter itu pergi Wonyoung terdiam, dia tidak tahu apa apa tentang pemuda itu, siapa orang tuanya, bahkan dimana rumahnya.
"oh iya, aku akan bertanya ke kak Hee." monolog Wonyoung kemudian membuka Handphonenya.
setelah menekan nomor Heeseung, Wonyoung menunggu beberapa saat sampai mendengar suara Heeseung di sana.
"halo kak Hee."
"iya? kenapa, malem malem kok telepon, kamu gapapa kan?"
"aku gapapa kak, tapi..."
"kenapa? ada masalah?"
"jadi begini, kakak tahu nggak soal keluarganya Sunghoon?"
"Sunghoon? aku pernah tahu dimana rumahnya, karena dulu pernah kesana untuk mengurus berkas OSIS, Sunghoon dulu kan Waketos kakak."
"kakak juga tahu nomor orang tuanya?"
"kalau itu kakak nggak tahu, tapi kakak bisa nyari di data diri Sunghoon, kenapa emangnya?"
"Sunghoon kecelakaan kak, aku sekarang di rumah sakit nemenin dia."
Terdengar suara gedubrak dari sana, sepertinya Heeseung terjatuh dari kursi atau apalah Wonyoung tidak tahu.
"bagaimana keadaan Sunghoon? kamu disana sama siapa?"
"udah gapapa kok, walaupun tadi sempet kritis, aku disini sendiri."
"mama gimana, udah kamu kasih tahu belum, takutnya mama nyariin."
"udah aku kasih tahu kok kak, bentar lagi mama dateng buat nemenin aku."
"kakak kesana ya?"
"jangan kak, udah malem, besok aja kalau kakak mau kesini."
"yaudah kalau gitu, kakak coba cari nomer telepon orang tua Sunghoon dulu ya."
"makasih ya kak, maaf banget aku ngerepotin."
"gapapa kok, apa sih yang nggak buat kamu."
Wonyoung hanya terkekeh kecil kemudian menutup telepon, dia pun berjalan kearah kamar rawat Sunghoon bersama suster yang tadi menangani Sunghoon.
Ya, orang yang kecelakaan itu Sunghoon. ada yang ngira itu Haruto?
Ting...
Suara pesan masuk membuat Wonyoung kembali membuka Handphonenya, Heeseung sudah mengirimi nomer orang tua Wonyoung, tanpa pikir panjang Wonyoung segera menelpon nomer itu.
"halo? dengan siapa ini?"
suara lembut dari wanita paruh baya terdengar, Wonyoung segera berbicara.
"apakah benar ini orang tua Sunghoon?"
"iya saya, ada apa dengan anak itu?"
Perubahan suara terdengar saat Wonyoung menyebut nama Sunghoon, ada apa ini?
"jadi begini bu, bisakah anda datang ke rumah sakit perdana, Sunghoon baru saja kecelakaan dan..."
"oh anak itu kecelakaan, saya akan datang besok karena saya sangat sibuk."
setelah itu telepon tertutup, Wonyoung terdiam tidak bisa berkata kata, apakah ini benar benar ibu Sunghoon, dari nadanya saja tidak terdengar ke khawatir an, malah terlihat tidak peduli.
Wonyoung menatap sendu kearah Sunghoon yang masih terbaring pingsan, pasti ada suatu masalah dalam keluarganya, mungkin dia akan bertanya saat pemuda itu sudah bangun nanti.
Tok.. Tok.. Tok..
Suara ketukan pintu membuat Wonyoung berdiri dan berjalan untuk membuka pintu. terlihat wanita paruh baya yang dengan segera memeluk Wonyoung, itu mama nya.
"gimana keadaan temen kamu? gapapa kan?" tanya Mama Wonyoung, gadis itu mengajak masuk mamanya untuk melihat sendiri.
"bukankah dia yang dulu menemani mu saat mama dan papa tidak ada?" tanya mama Wonyoung, ternyata dia masih mengenali Sunghoon.
"gimana soal orang tua Sunghoon, dia mau datang?" tanya mama Wonyoung, Wonyoung menggeleng pelan.
"tadi aku udah nelpon mama nya Sunghoon, tapi kayaknya mamanya nggak peduli deh, udah kelihatan jelas dari nada bicaranya." jelas Wonyoung. mama Wonyoung yang mendengar itu melihat Sunghoon kemudian mengelus tangan Sunghoon. merasa kasihan.
"tapi besok beliau bakalan kesini kok ma." ucap Wonyoung sedikit ceria, mamanya mengangguk, setidaknya orang itu masih bertanggung jawab pada anaknya.
"sekarang kamu tidur aja, biar mama yang jaga nak Sunghoon." ucap mama Wonyoung.
"aku nggak ngantuk kok ma, besok juga libur jadi aku bisa begadang, mama aja yang tidur." ucap Wonyoung, sang mama hanya menggelengkan kepalanya pelan kemudian duduk di sofa yang berada di ruangan itu, sedangkan Wonyoung duduk di kursi dekat ranjang sembari memandang wajah Sunghoon dari dekat.
"Sunghoon ganteng ya." cicit Wonyoung pelan, kemudian dia menggeplak wajahnya sendiri, merutuki diri atas apa yang dia pikirkan tadi.
mamanya yang sedari tadi melihat di belakang hanya terkekeh kecil, dia berpikir kalau anaknya sepertinya sedang mengagumi seseorang.
TBC
Haiii lagiii, heheh.....
By : RA.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO LOVE'S YOU? ~End~
Fanfiction﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "gue suka sama lo!" ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "Gue cinta sama lo." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "Kalau aku bilang kalau aku suka sama kamu, gimana?" "maaf gue cinta sama dia." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "gue suka sama lo, maaf baru bilang sekarang, selamat tinggal." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ Aku suka sama kamu, kamu...