👉Chapter 40👈

165 24 16
                                    

Hari demi hari Yuna lewati sendirian, dia sudah tidak pernah bertemu dengan Haruto lagi sejak kala itu, sebenarnya bukan Haruto yang menjauhinya, tapi dia sendiri yang menjauh, apalagi saat melihat Haruto terus bersama gadis manis itu.

Pertemanannya sekarang sudah hancur, dia dengan Kai, dengan Sunghoon, maupun dengan Haruto, oh iya, dengan Sunghoon, hal itu sedikit membuat Yuna terkejut, namun bagaimana lagi.

Flashback On

Yuna datang ke rumah sakit dengan cepat setelah Sunghoon memberitahu bahwa dia kecelakaan, sampai di sana dia langsung di sambut dengan senyuman Sunghoon, juga tatapan aneh Wonyoung, Pemuda itu menyuruhnya duduk di kursi dekat ranjangnya, Yuna hanya mengangguk saja.

"lo kok bisa kecelakaan sih?" tanya Yuna, Sunghoon menggeleng, dia lupa kejadian semalam, jika dia berusaha mengingat, yang ada malah dia akan pingsan karena pusing.

"tapi lo udah nggak papa kan sekarang?" Sunghoon mengangguk, Yuna ikut tersenyum kemudian melanjutkan pembicaraan mereka sampai Wonyoung ijin keluar kamar.

"Wonyoung kenapa bisa ada di sini?" tanya Yuna lagi.

"dia dan mamanya yang nolongin gue pas kecelakaan, jadi dia jagain gue di sini." jelas Sunghoon.

"keluarga lo kemana?" tanya Yuna, Sunghoon terkekeh pelan.

"gaada yang bakal kesini, mereka sibuk." Yuna memiringkan kepalanya bingung, sesibuk apapun orang tua, jika tahu anaknya kecelakaan pasti akan datang untuk merawatnya bukan.

"orang tua gue bukan sibuk dalam hal pekerjaan..." ucap Sunghoon seolah tahu apa yang Yuna pikirkan.

"mereka sibuk nyiapin ulang tahun anak mereka yang lain, gaada yang merhatiin gue soalnya." lanjut Sunghoon, Yuna jadi merasa tidak nyaman, karena dia seharusnya tidak menanyakan hal ini.

"gapapa kok, lagian lo orang pertama yang berani nanyain ini ke gue, dan gue juga pertama kali ini sharing ke orang soal keluarga gue." ucap Sunghoon seakan tahu lagi apa yang Yuna pikirkan.

"lo cenayang ya, dari tadi jawab mulu, padahal gue nggak tanya apa apa." ucap Yuna membuat mereka berdua tertawa.

"Handphone lo gimana dong?" tanya Yuna.

"tadi katanya Wonyoung handphone gue masuk selokan, udah rusak, yaudahlah orang nggak ada yang penting." ucap Sunghoon santai, Yuna tidak heran sih, dia kan orang kaya.

"nanti gue chat lo kalau udah ganti handphone." Yuna mengangguk saja, mereka pun terdiam selama beberapa saat, suasana malah menjadi canggung kalau mereka saling diam begini.

"btw Yun..." Sunghoon memulai pembicaraan, Yuna hanya berdehem sembari mencomot kue yang dia berikan ke Sunghoon, toh Sunghoon juga mengijinkannya untuk memakan kue itu.

"gue cinta sama lo, Yun." Ya, namanya Sunghoon, bicara tidak pakai basa basi dulu, berhasil membuat Yuna terdiam dengan kue yang masih belum di telan, dia melongo.

"hah? lo kalau bercanda mikir dulu dong." ucap Yuna sembari tertawa canggung, namun Sunghoon hanya diam, Yuna kembali bingung, ini maksudnya apa nih?

"lo bohong kan?" tanya Yuna lagi, Sunghoon menggeleng.

"gue serius." tekan Sunghoon, Yuna kembali terkejut, kenapa nih orang bisa suka sama dia, aneh.

"ekhem..." Yuna berdehem untuk menghilangkan rasa canggungnya.

"maaf sebelumnya, tapi gue kayaknya nggak bisa bales perasaan lo." ucap Yuna membuat Sunghoon terdiam.

"gue pengen kita temenan aja, kalau kita pacaran, bakalan aneh banget menurut gue." ucap Yuna, Sunghoon masih diam.

"g-gue pulang aja ya, cepet sembuh Hoon." ucap Yuna kemudian berjalan keluar kamar, meninggalkan Sunghoon yang terlihat marah.

Flashback Off

Sekarang Yuna sudah tidak tahu keadaan Sunghoon, apakah dia sudah membaik atau malah semakin memburuk, jangan sampai itu terjadi juga sih.

"Mau ke kantin nggak Yun?" tanya salah satu temannya, Yuna mengangguk saja, kebetulan dia kelaparan karena istirahat pertama tadi gurunya lupa waktu, jadi kelasnya tidak istirahat.

Akhirnya Yuna dan 2 teman kelasnya berjalan menuju kantin, di sepanjang perjalanan Yuna bertemu dengan beberapa orang, bukan bertemu sih, tapi melihat, mulai dari Kai yang berbincang bincang dengan teman temannya, Haruto bersama temannya yang bernama Kenan serta gadis itu, dan yang terakhir adalah Wonyoung, dia melihat gadis itu dengan seorang laki laki yang sepertinya Yuna pernah lihat, tapi dia lupa kapan dan dimana.

"Yun lo kenapa ngelamun?" tanya temannya, Yuna sadar dari lamunan kemudian menggeleng.

"gapapa, kalian mau pesen apa, sekalian pesenin gue ya, gue mau nyari tempat duduk dulu." ucap Yuna, kedua temannya itu mengangguk kemudian mereka berpisah, dan Yuna berjalan mencari tempat duduk yang masih kosong, beruntung di tengah keramaian itu masih ada tempat duduk untuk mereka.

"tadi yang sama Wonyoung siapa ya, kek kenal." gumam Yuna, dia melanjutkan lamunannya untuk berpikir siapa orang yang bersama Wonyoung, hingga pada akhirnya...

Brakk...

Yuna menggebrak meja dengan keras, berhasil membuat beberapa orang menatap kearahnya.

"ehh... Sorry.. sorry." ucap Yuna malu, setelah itu dia menutup wajahnya, tak lama kemudian dia kembali berpikir.

"bener... orang yang sama Wonyoung itu orang yang dulu pernah bikin Haruto cidera kan, iya, orang itu." gumam Yuna lagi kemudian mengernyitkan dahi. kenapa orang itu bisa ada disini, apakah dia pindah ke sekolahnya?

lalu kenapa Wonyoung bisa dekat dengannya, ehh kalau itu sih Yuna tidak peduli, tapi tetap saja, sepertinya orang itu bukan orang yang baik menurut Yuna.

"dari tatapannya, dari senyumannya, udah kelihatan jelas kalau dia bukan orang yang baik deh." gumam Yuna lagi, kemudian dia menggeleng, tidak boleh berprasangka buruk pada orang, meskipun kayaknya emang bener sih, ehh..

"Yun, nih makanan lo, jauh banget milih tempat duduknya." akhirnya dua temannya itu datang dengan sepiring nasi kuning untuk Yuna.

"hehe... adanya disini tadi yang kosong." jawab Yuna sembari menyengir, mereka pun melanjutkan makan dengan sesekali membicarakan sesuatu tentang hal random, hingga pada suatu topik.

"lo tahu nggak Yun, beberapa hari lalu ada anak baru pindah kesini, katanya sih dia pindah kesini karena ayahnya juga pindah kesini jadi kepala sekolah." Yuna tertegun, apakah itu...

"katanya dia udah beberapa kali bikin masalah, tapi dia nggak dinyatakan bersalah, dan malah korbannya yang dapat hukuman." lanjut temannya.

"bahkan ada juga yang dikeluarkan dari sekolah karena berusaha melawan lewat hukum." tambah teman lainnya, Yuna jadi semakin yakin, pasti itu...

"lo belum ketemu sama dia kan Yun, jangan sampai ketemu deh, nanti lo bakalan kena masalah nggak lucu." ucap temannya, Yuna mengangguk saja.

"kalau nggak salah dia masuk kelas IPS 3 kan?" tanya temannya diangguki yang satunya, Yuna terdiam.

"IPS 3... jadi..."






























"Junghwan!!!"

TBC

Permulaan yang bagus setelah aku hiatus, udah lupa ya kalian sama alurnya?

semoga suka...

By : RA.

WHO LOVE'S YOU? ~End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang