🏀Chapter 30🏀

142 22 43
                                    

CHAPTER 30 WOY!!! CEPET BANGETT.. NGGAK KERASA MAU END🤡

☆゚.*・。゚

Haruto sudah menyiapkan diri, ini adalah hari terakhir tim basket mereka berlatih, dengan peluh bercucuran Haruto menggiring bola dan memasukkannya ke dalam ring.

"selesai, segera beristirahat dan mempersiapkan diri, jangan sampai sakit ya semua." seru pelatih mereka, rombongan tim basket itu melipir di pinggir lapangan, ada yang langsung menuju ke tempat minum, ada yang mengatur napas sembari duduk di kursi penonton, dan ada yang tergeletak di pinggir lapangan, dan orang itu adalah Haruto.

"kotor To, mending duduk di kursi penonton, jangan disini." usir Kenan, namun ucapan kapten tim basket itu tidak di dengarkan, karena Haruto sudah sangat lelah, mau bergerak rasanya tidak bisa.

"capek banget ya, makanya jangan maksain diri, kenapa maksa banget sih?" tanya Kenan.

"gue rasa gue harus siap ngehadapin tim musuh ini, kayaknya tim musuh kita bukan tim sembarangan." jawab Haruto, Kenan hanya menggelengkan kepala heran.

"ehh..." ucap Kenan sembari menatap kearah sudut lapangan, Haruto ikut menatap kearah sana, ternyata...

"lo ngapain tiduran disini, kotor!!!" nahh.. kalau gini Kenan minggir aja, lagian Haruto sih dikasih tahu nggak dengerin.

"capek Yun, gue mau tiduran disini bentar, bentar aja." cicit Haruto, Yuna hanya menghela napas kemudian ikut duduk di samping Haruto.

"sini, tidur disini aja, biar rambut lo nggak kotor." Yuna mengangkat kepala Haruto dan meletakkan diatas pahanya, Haruto tidak menolak, dia malah tambah menutup matanya.

"lo besok mau nonton pertandingannya kan?" tanya Haruto, Yuna mengangguk, lagipula besok semua siswa siswi diwajibkan untuk menonton.

"berangkat bareng gue ya." ajak Haruto.

"lo bukannya harus awal banget datengnya?" tanya Yuna, Haruto mengangguk.

"ya maka dari itu, lo ikut sama gue, kayaknya gue butuh lo banget." jelas Haruto sembari memegang erat tangan Yuna.

"yaudah deh, kebetulan besok juga bingung mau kesana pakai apa." jawaban itu membuat Haruto bahagia, mereka pun berbincang bincang kembali, serasa dunia milik berdua, yang lain mah numpang.

☆゚.*・。゚

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi, membuat guru dari kelas IPS 3 mengakhiri pelajarannya. setelah guru itu keluar semua siswa siswi juga ikut berhamburan keluar, meninggalkan Haruto yang sedang memasukkan barang barangnya kedalam tas.

"Haruto." panggilan dari pintu membuat pemuda itu berbalik, terdapat seorang pria yang memakai pakaian guru mendekatinya.

"pak Taeyong." Ya, orang yang memanggilnya itu Lee Taeyong. Guru muda yang mulai mengajar beberapa bulan yang lalu.

"ada apa ya pak?" lanjut Haruto, dia sudah selesai dengan tasnya jadi bisa menatap kearah Taeyong.

"kata adik saya kamu nggak bisa dihubungin ya?" tanya Taeyong, Haruto memiringkan kepalanya bingung, adiknya? siapa?

"oh maaf kamu pasti tidak tahu, adik saya itu Jeno, dia bilang kamu nggak bisa dihubungi, jadi dia meminta saya buat nyampein ke kamu." jelas Taeyong. Ya, dia juga kakak dari seorang Jeno.

"Begitu, jadi ada apa pak?" tanya Haruto lagi.

"katanya nanti sore kamu harus datang ke markasnya, sendirian, nggak boleh bawa orang lain, karena katanya ini sangat sangat rahasia, aku juga gatau apa yang mau dia bicarakan, sampai segitunya." jelas Taeyong, setelah itu dia pamit untuk pergi, meninggalkan Jeno yang masih diam.

"Heh To." panggilan itu kembali membuat Haruto terkejut, ternyata itu Kenan, dia memberi tahu kalau ada kumpul sebentar sebelum pulang.

"yaudah nanti gue kesana, gue mau pulang dulu nganterin Yuna boleh kan." baru Kenan mau bicara ada seseorang yang menyerobot pembicaraan mereka.

"Haruto gabisa? yaudah gue bisa pulang sendiri kok." ucap Yuna, gadis itu mendengar pembicaraan tadi.

"mau pulang sama siapa emang? Sunghoon?" tanya Haruto.

"dia udah pulang dari tadi, mau dijemput aja, lo langsung kumpul aja, gue gapapa kok." ucap Yuna ngotot, yaudahlah Haruto pasrah aja, akhirnya 2 pemuda itu berjalan meninggalkannya.

Sekarang Yuna sedang menunggu di halte, mukanya sudah masam, sopirnya tidak bisa menjemputnya dan membuat Yuna memilih menunggu bus saja.

Namun sedari tadi tidak ada bus yang lewat, kalau seperti itu bagaimana dia bisa pulang.

Brumm...

Suara motor itu membuat Yuna menatap ke sekeliling, suara motor siapa itu, itu bukan suara motor Haruto.

"Yun." panggil seseorang, membuat Yuna melihat kearah samping, ada seseorang yang memanggilnya.

"ehh.. kak Doyoung." ucap Yuna, orang yang dia panggil kak Doyoung itu duduk di sampingnya.

"nunggu jemputan? atau nunggu bus?" tanya Doyoung.

"nunggu bus kak, tadi sih pengennya dijemput, ehh ternyata nggak bisa." jelas Yuna kemudian kembali cemberut.

"yaudah pulang sama gue aja yuk, gue juga tadi disuruh Haruto buat ngenterin lo pulang." ajak Doyoung, Yuna menatap kearah kakak kelasnya itu sebentar kemudian mengangguk.

"kenapa gue harus curiga sih, kan dia temennya Haruto." batin Yuna, sekarang mereka berdua sudah berlalu pergi meninggalkan halte.

☆゚.*・。゚

lo nyuruh kak Doyoung nganterin gue pulang kan, makasih.

E-ehh? iya Yun

Haruto memiringkan kepala melihat chat Yuna, kapan dia menyuruh Doyoung buat nganter Yuna, tapi yaudahlah, yang penting dia udah dianterin pulang.

☆゚.*・。゚

Haruto sekarang sudah sampai di markas Dream, sangat sepi, dia pun mengetuk pintu dan tak lama Jeno menyambutnya.

"masuk aja To." ajak Jeno, Haruto mengangguk kemudian masuk kedalam rumah.

"lo sendiri?" tanya Haruto, Jeno mengangguk kemudian mempersilahkan Haruto duduk di sofa markas.

"kan gue udah bilang, ini rahasia, jadi gaada yang boleh dateng, cuma ada lo sama gue." jawab Jeno, Haruto mengangguk saja, kemudian meminum es teh dari Jeno.

"jadi mau bilang apa?" tanya Haruto, Jeno ikut duduk di sampingnya kemudian memberikan foto seseorang.

"gue udah dapet informasi dari orang yang gue suruh nyelidikin ini, dan katanya dia pelakunya." jelas Jeno, hal itu membuat Haruto terkejut bukan main, yang ada di dalam fotonya, itu adalah...

























TBC

Hehehehe...

By : RA.

WHO LOVE'S YOU? ~End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang