Hari yang ditunggu tunggu telah tiba, hari dimana diadakan pertandingan antar sekolah, pertandingan yang sangat ditunggu oleh Haruto.
"silakan berganti baju dan menunggu pertandingan dimulai." ucap sang pelatih.
"gue ganti baju bentar, tunggu sini." ucap Haruto pada Yuna, kan gadis itu emang ikut duluan atas permintaan Haruto bukan.
Setelah kepergian Haruto Yuna duduk di tempat duduk dekat lapangan, menatap kearah depan, dimana musuh tim Haruto berada, matanya terfokus pada seseorang yang ternyata juga sedang menatapnya.
"dia ngapain sih." gumam Yuna kemudian mengalihkan pandangannya ke Handphone, belum lama dia bermain Handphone seseorang menepuk pundaknya.
"ehhh... Jeongwoo ya?" tanya Yuna, seseorang yang dia panggil Jeongwoo itu mengangguk kemudian duduk di samping Yuna.
"Haruto kemana?" tanya Jeongwoo, dari kejauhan dia lihat Yuna sendirian, Haruto nya kemana? pikir Jeongwoo.
"lagi ganti baju, lo anak basket juga?" tanya Yuna.
"nggak, gue cuma mau nonton aja, gue sekolah di sini btw." jelas Jeongwoo, Yuna mengangguk saja, ternyata sekolah Jeongwoo disini.
"lo jadi musuhnya Haruto dong?!" tanya Yuna, Jeongwoo tertawa.
"ya nggak lah, gue emang sekolah disini, tapi gue dukung tim sekolah lo aja, soalnya yang bagus ada Harutonya." lawak Jeongwoo, Yuna ikut tertawa, tak lama tim Haruto sudah selesai ganti baju, Haruto segera menghampiri Yuna yang sedang berbicara dengan orang yang dia kenal.
"Yun, Woo, o iya gue lupa lo sekolah disini ya." ucap Haruto membuat Jeongwoo mendelik, mau heran tapi ini Haruto.
"nanti jagain Yuna ya." perintah Haruto, Jeongwoo mengangguk saja, toh dia juga udah disini.
"Haruto, sini." teriak sang kapten, hal itu membuat Haruto berbalik dan melambaikan tangan kearah Yuna dan Jeongwoo dan berlari meninggalkan mereka.
Yuna masih menatap punggung Haruto yang mulai sebelum dia berbalik menatap kearah Jeongwoo karena ucapannya.
"semoga Haruto nggak kenapa napa ya." Yuna memiringkan kepalanya bingung.
"kenapa?" Jeongwoo menggeleng pelan kemudian menatap kedepan tempat tim basket sekolahnya itu yang sedang berlatih.
"sebenarnya ini cuma rumor, tapi gue takut kalau rumor itu beneran." jelas Jeongwoo, Yuna masih kebingungan, tapi lebih baik dia diam saja, karena suasana lapangan sudah cukup ramai, pertandingan akan segera dimulai.
☆゚.*・。゚
S
udah berapa kali Yuna mengumpat, dia benar benar sudah tidak bisa menahan amarah lagi. apa yang membuatnya marah?
kasih tahu nggak ya?🤡
hehe..
Jadi Yuna marah karena orang yang menjadi wasit dalam pertandingan ini, dia merasa ada sesuatu yang aneh pada dia, terutama saat salah satu rekan Haruto yang jatuh terluka karena tendangan dari belakang dari tim musuh, tapi sang wasit hanya menggeleng dan menganggap itu hanya kecelakaan.
belum lagi si pelaku, yang dia yakini adalah kapten tim musuh sedari tadi berkali kali melakukan pelanggaran, tapi si wasit hanya diam saja.
sudah ada 2 orang tumbang dari tim Haruto, dan poin tim Haruto sudah sangat jauh, Haruto juga terlihat sangat lelah disana.
"ternyata rumornya bener Yun." bisik Jeongwoo, membuat Yuna menoleh kearah teman Haruto itu.
"rumor yang mengatakan, kalau kapten tim basket, Dion, memenangkan setiap pertandingan dengan cara curang, ternyata itu bener." lanjut Jeongwoo membuat Yuna menggeram marah.
"kenapa nggak ada yang nyalahin dia, kalau selama ini dia itu salah." Jeongwoo menggeleng.
"gue juga gatau, sebesar apa keluarga dia sampai orang nggak berani nyalahin dia." Yuna menghela napas kasar kemudian mengalihkan pandangannya kearah kapten basket yang dia ketahui tadi bernama Dion.
setelah beberapa lama Yuna kembali fokus melihat pertandingan, poin Haruto bisa menyusul, namun...
"HARUTO!!!" Teriak Yuna kencang saat melihat Haruto terkena bola, tepat di kepalanya, pemuda itu terduduk di lapangan, sedangkan si pelempar bola hanya menatap diam kemudian mengambil bola, dan melanjutkan permainan, seolah gaada apa apa yang terjadi tadi.
"Yun, tunggu." panggil Jeongwoo saat Yuna turun dari bangku penonton, mendekat kearah Haruto yang sudah berada di pinggir lapangan, akan dibawa ke ruang kesehatan.
"g-gue gapapa kok Yun." ucap Haruto dengan senyuman, Yuna meneteskan air mata perlahan, kemudian berjalan mengikuti tandu tempat Haruto berbaring meninggalkan lapangan.
Kenan yang melihat semua itu berbalik menatap kearah Dion dan menonjok pemuda itu.
"lo bisa santai aja nggak sih kalau main." teriak Kenan tepat di depan muka Dion, pemuda yang dia teriaki hanya tersenyum miring sembari mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya.
"oops... gue kan nggak sengaja." ucapnya pelan kemudian mendorong mundur Kenan, terlihat 2 kapten tim itu saling tatap hingga wasit melerai mereka.
Dan karena aksi Kenan itu pertandingan dihentikan secara sepihak, dengan tim Dion yang menang karena tim Kenan sudah melakukan kesalahan...
Tenang, saya juga geram, padahal saya yang nulis...
-Author nyelip
Kenan masih menatap tajam kearah Dion kemudian mengusap wajahnya kasar, seluruh anak basket berkumpul dan berpelukan, saling memberikan tepukan bahu, tanda bahwa mereka sudah berjuang dengan keras.
"gue tahu ini berat, ini juga pertama kali gue ketemu sama pertandingan se-anjing ini, tapi... yaudah anggap aja kita sekarang menang." ucap Kenan pada rekan rekannya.
"sekarang kalian bersiap untuk ganti baju, Haruto akan dibawa kerumah sakit, kepalanya harus dijahit karena luka terbuka." penjelasan pelatih mereka semakin membuat Kenan emosi, tapi dia tidak mungkin melampiaskan kemarahannya sekarang.
"semoga Haruto gapapa." gumam Kenan kemudian berjalan mengikuti timnya ke ruang ganti.
TBC
segini dulu soalnya mau tes ombak, hehe...
By : RA.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO LOVE'S YOU? ~End~
Fanfiction﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "gue suka sama lo!" ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "Gue cinta sama lo." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "Kalau aku bilang kalau aku suka sama kamu, gimana?" "maaf gue cinta sama dia." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ "gue suka sama lo, maaf baru bilang sekarang, selamat tinggal." ﹏﹏﹏﹏﹏﹏ Aku suka sama kamu, kamu...