Hogwarts: The Way of the Dharma(END)

22

Akhirnya, Alvin menyeret tubuhnya yang lelah ke pintu ruang tunggu Ravenclaw.

Meskipun konsumsi energi fisiknya tidak besar, tetapi baru saja saya melindungi sapu dengan kekuatan sihir, ditambah dengan desakan yang berlebihan.

Konsumsi mental Alvin memang banyak.

Dia memutuskan untuk kembali dan tidur siang yang baik untuk menyegarkan diri.

Tetapi ketika dia memasuki ruang tunggu, dia melihat ada sesuatu yang salah.

Itu terlalu tenang. Saat dia masuk, para penyihir kecil di ruang tunggu semua menatapnya.

Hal ini membuat Alvin sedikit berbulu.

"Keren! Alvin!"

Pada saat ini, seorang penyihir senior berbicara, dan kemudian seluruh ruang tiba-tiba menjadi berisik.

"Ya, itu sangat keren sekarang!"

"Ya! Kamu bisa sangat bagus di tahun pertama, kamu harus bergabung dengan tim Quidditch!"

Semua penyihir kecil bersemangat, pahlawan menyimpan keindahan plus proses yang mengasyikkan.

Ini memobilisasi emosi sebagian besar siswa Ravenclaw yang adalah penyihir.

Alvin menatap kosong pada kerumunan yang bersemangat, dan seluruh orang masih sedikit bingung.

Apakah berita itu menyebar begitu cepat?

Sebelum dia bisa memikirkannya, sesosok tubuh bergegas ke sisinya dan melemparkan dirinya ke dalam pelukannya.

Ini musim gugur.

Alvin buru-buru memeluk Qiu, dan sebelum dia sempat berbicara, suara Qiu sudah terdengar.

"Alvin, kamu baik-baik saja?"

Qiu menarik Alvin dengan gugup, dengan cemas memeriksa apakah ada tanda-tanda luka di tubuh Al.

"Tidak apa-apa, Qiu, aku baik-baik saja."

Mengelus lembut rambut gadis itu, Alvin merasakan perhatian gadis itu dan menghangatkan hatinya.

Melihat Alvin baik-baik saja, Qiu pun menghela napas lega. Segera, dia memutar daging lembut di pinggang Alvin dengan marah, mengungkapkan ketidakpuasannya.

Alvin tahu bahwa ini adalah kecemburuan penyihir kecil bahwa dia mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan Hermione.

Tidak ada pilihan selain tertawa. Mencoba membodohi diri sendiri.