Hogwarts: The Way of the Dharma(END)

44

Jauh di dalam Hutan Terlarang

Alvin berjongkok di tubuh unicorn, dan terus berjalan di antara pohon-pohon tinggi dengan kecepatan tinggi.

Dari waktu ke waktu, Alvin juga berkomunikasi dengan unicorn dan menemukan beberapa hal.

Ternyata unicorn yang dibunuh setengah bulan yang lalu adalah ibu dari unicorn kecil ini.

Setengah bulan yang lalu, beberapa hari setelah ibu unicorn kecil menghilang, saya melihat unicorn kecil yang ibunya tidak pernah kembali, meninggalkan suku unicorn di Hutan Terlarang setiap hari untuk menemukan ibunya.

Tapi belum ada kemajuan.

Hari ini, dia keluar untuk mencarinya seperti biasa, tetapi dia bertemu dengan seorang pria berjubah hitam yang menyerangnya dan meminum darahnya.

Alvin tahu itu Quirrell.

Menepuk kepala unicorn dengan nyaman, Alvin berbicara dengan lembut.

"Ikuti aku di masa depan, aku keluargamu."

Unicorn kecil itu mengusap Alvin dengan mesra, mengungkapkan perasaannya.

Melihat unicorn kecil yang masuk akal itu dibunuh oleh Quirrell tanpa seorang ibu, kemarahan yang langka muncul di hati Alvin.

Ini awalnya masalah antara Harry dan Voldemort, tetapi Alvin mengatakan bahwa masalah telah diselesaikan.

Tiba-tiba, hati Alvin menegang dan tanpa sadar dia mengeluarkan mantra.

"Perlindungan baju besi!"

Kutukan cahaya hijau yang menyedihkan menghantam kutukan armor, menyebabkan gelombang.

Unicorn juga berhenti berlari saat ini, melihat sekeliling dengan waspada, dengan kuku depannya terus-menerus menyentuh tanah, siap menyerang kapan saja.

Alvin menenangkan unicorn kecil itu dan berguling.

"Terang seperti siang hari!"

Tongkat Alvin bersinar terang, menerangi sekeliling seolah-olah itu siang hari.

Ini adalah Mantra Cemerlang versi Rune Kuno, dan kekuatan serta Mantra Cemerlang tidak lagi berada pada level yang sama.

Dengan cahaya ini, Alvin dengan mudah menemukan pria berjubah hitam yang bersembunyi di kegelapan.

Tanpa ragu-ragu, dengan sapuan lembut tongkat pria berjubah hitam, mantra setrum ditembakkan.

Pria berjubah hitam tidak berani gegabah, dia berguling ke samping, dan segera menghindarinya.

IKLAN

"Setan kecil, kamu membuatku kesal!"