Chapter 3

282 29 2
                                    







.







Sumire menggandeng tangan Riku sambil bernyanyi pelan.

Harus Riku akui suara omega wanita ini bagus, mungkin jika dia ikut audisi bisa menjadi penyanyi terkenal dalam waktu dekat.

Sumire menoleh, melihat penampilan Riku, matanya terfokus pada wajah lelaki yang lebih muda.

"Ne, Riku-kun bisa melihat tanpa kacamata?" Dia memiringkan kepalanya.

Riku reflek menyentuh kacamata yang berada di atas hidungnya.

"Uhmm.... Kurasa... Begini lebih baik, penglihatan ku sedikit buruk," dia menolak halus.

Sumire mengiyakan saja dan lanjut menariknya supaya berjalan lebih cepat.


.


Riku memeriksa jam tangannya.

22.08

'Okaa-san tidak akan pulang sampai bulan depan, setidaknya tidak ada yang akan memarahiku pulang lebih lambat,'

Dia menatap sekumpulan orang didepannya, mereka sibuk bernyanyi dan bersorak. Beberapa terlihat sudah sangat mabuk, sementara beberapa terlihat cukup risih di pojokan.

"Kau nampak tertekan,"

Seorang wanita dewasa duduk disebelahnya, di tangannya terdapat segelas bir yang baru diminum setengah.

Riku menebak umur wanita ini sekitar 35 tahun.

"Aku diajak temanku," Riku memilih menanggapi.

Wanita itu nampak tenang,"siapa?"

"Sumire-san,"

Dia berpikir sebentar,"ahh Hanamaki-san, rupanya dia mengajakmu, hahh aku hanya mengajak tetanggaku," dia menunjuk seorang wanita muda yang sedang tertawa lepas.

"Temanmu.... Mabuk,"

Wanita itu nampak tidak peduli,"sudahlah, selama aku masih bisa berdiri untuk membawanya pulang biarkan saja," dia menenggak bir nya sampai habis.

"Riku-kun!" Sumire datang memberikannya segelas jus jeruk.

Riku menerimanya,"arigato Sumire-san!"

Sumire tersenyum lebih lebar saat Riku meminumnya.

Wanita disebelah Riku menyadari senyumnya terlalu lebar, tapi dia tidak mengatakan apapun.





Beberapa menit kemudian.

"Riku... Ya?" Wanita itu memanggil.

Riku yang fokus pada ponselnya menoleh," ahh iya itu namaku, ada apa... Nyonya?"

Yang lebih tua melihat sekeliling, Sumire sedang sibuk mengobrol dengan beberapa orang, sementara tetangganya sudah tidur.

"Bawa barang-barang mu, pulang sekarang," dia berkata dengan suara pelan.

Riku bingung,"ada apa? Kau-"

Wanita itu menatap tajam,"dengarkan aku baik-baik bocah! Pulang sekarang juga! Mengerti?" Ekspresi wajahnya benar-benar serius.

Riku melirik Sumire, baru akan memanggil wanita itu sudah menepuk bahunya.

"Langsung keluar saja, aku akan mengatakan kau pergi ke toilet, biarkan saja temanmu,"

Merasa alpha wanita ini agak terlalu pemaksa Riku memilih mengikuti sarannya.

Dia langsung keluar begitu mengucapkan sampai jumpa padanya.

With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang