Chapter 44

166 18 23
                                    








.....






"Ohayou!" Riku menyapa begitu Iori keluar kamar, dia baru saja selesai bersih-bersih.

"Ohayou, jam berapa sekarang?"

"Jam 7 pagi, ah! Kau akan berangkat kerja?" Dia bertanya.

"Tidak, aku mengambil cuti 5 hari,"

"Benarkah?!"

"Hmnn,"



Riku terlihat senang,"kau akan tinggal disini kan?"

Iori tidak menjawab.

Riku menutup mulutnya, apa dia salah bicara?

"Uhh, bukan..."

"Aku akan kembali ke rumah, siapkan berkas-berkas yang kusebutkan,"

"Hah?" Riku bingung.

"Untuk apa?"

"Untuk apa? Tentu saja mendaftarkan pernikahan kita ke negara!" Iori masuk ke kamar mandi.

Riku memucat.

"Se... Secepat ini?!"







......





"Kau tidak bilang menginap di tempatku kan?"

"Tidak, aku hanya bilang menginap di hotel karena sudah terlalu malam,"

Iori baru saja akan pergi jika Riku tidak menarik bajunya.

"Ada apa?" Dia berbalik untuk menemukan omeganya memasang wajah memelas.

"Jangan lama-lama,"

Iori segera pergi tanpa mengatakan apapun.

'KENAPA RIKU-SAN MEMASANG EKSPRESI SEPERTI ITU?!'







.....






"Hah?! Secepat ini kau pindah?! Bukankah harus dibersihkan dulu?!" Mitsuki menatap adiknya.

"Sudah dibersihkan, dan lokasi nya lebih dekat dengan tempat kerja ku," Iori langsung membawa semua barang-barangnya.

"Bagaimana kau bisa dapat tempat tinggal secepat itu? Aku saja butuh 2 hari untuk menemukan yang cocok!"

Iori memikirkan jawabannya, dia tidak bisa bilang ke Mitsuki kalau dia akan tinggal bersama Riku, mereka nampaknya menyembunyikan sesuatu darinya.

"Keberuntungan?"

Dan dia langsung pergi.

Beta itu menghela napas,"apa yang terjadi sih?"








....







"Apa maksudmu?! Hak ku apa?! Dia anakku! Tentu saja aku berhak mengambilnya kembali!" Riku berteriak didepan ponselnya.

"Kau tidak akan bisa merawatnya,"

"Dengar Otou-san! Aku akan menjemputnya lagi suka atau tidak!"

"Dia tidak akan kubiarkan pergi,"

"Akihiro anakku! Dia harusnya bersamaku! Bukan denganmu!"

Riku hampir saja melempar ponselnya saat Takamasa memutus panggilan.

Dia mendudukkan dirinya di kursi ruang tengah, mengacak-acak rambutnya.

"Harusnya aku tidak menyerahkan Hiro-kun pada Otou-san, sulit sekali hanya untuk sekedar bertemu dengannya!"

Dia lebih mengkhawatirkan reaksi Iori saat tahu anaknya tidak tinggal dengan Riku.

Apakah dia akan marah?

"Aku tidak ingin dimarahi oleh Iori,"



"Dimarahi kenapa?"

Riku berbalik, Iori tepat dibelakangnya, menyandarkan kedua tangannya di atas sandaran kursi.

"Aaa- sejak kapan?!" Dia menunjuk.

"Sejak kau mengatakan "dia anakku", kau terlalu sibuk membentak Kujo-san,"

Riku sekarang tidak tahu harus mengatakan apa, Iori mendengar semuanya. Dia benar-benar akan dimarahi.

Alpha itu menariknya berdiri, dia duduk menggantikan Riku dan kembali mendudukkan Riku di atas pangkuannya.

Lengannya memeluk pinggang omeganya, menjaganya agar tetap disana dan tidak pergi.

"Jadi Riku-san, bisa kau jelaskan apa yang sebenarnya terjadi selama beberapa tahun ini?"







....








....








Aku jadi pengen punya pacar hiks...

With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang