"Maaf, aku tidak mungkin melakukannya! kalau kau mencari orang lain untuk meminta pertanggungjawaban atas perbuatan kotormu sendiri jangan padaku! Minggir!"
"Tapi...."
.
SLAPP
"AKU TIDAK MELAHIRKANMU UNTUK MENJADI PELACUR!!"
"OKAA-SAN KETERLALUAN!!"...
"Menjadi kepala keluarga berat, apakah aku sanggup?" Dia menatap lurus ke jalan didepannya, ramai orang berlalu-lalang.
"Aku harus sanggup, demi Kujo-san dan Aki," walaupun dia sendiri tidak tahu harus mencari mereka dimana.
Baik ayah ibu bahkan kakaknya tidak tahu dimana Riku berada, dan langsung mengalihkan topik.
Entah kenapa mereka seperi menyembunyikan sesuatu darinya, Riku juga tidak membalas pesannya sejak bulan lalu, membuatnya meminta untuk dipindahkan ke Jepang.
Bahkan Sougo hanya membaca pesannya tanpa menjawab.
Saat pikirannya dipenuhi hal-hal tentang kekasih dan anaknya, seseorang memanggilnya.
"Iori?!"
Itu Riku.
"Riku-san?!" Tanpa diduga tubuhnya bergerak memeluk omega itu.
Riku tidak membalas pelukannya, dia hanya terdiam, badannya terasa kaku.
Menyadari mereka menjadi perhatian, Iori melepaskan pelukannya dan menarik Riku ke tempat yang lebih sepi.
.....
Riku menatap kaleng minuman ditangannya, tidak berniat membuka, dia melirik kekasihnya.
Iori tampak senang memperhatikan omega itu, sejak tadi mengenggam tangannya yang berada di atas kursi taman.
"Ada apa?"
"Kau sudah pulang? Sejak kapan?" Dia bertanya.
"Baru tadi pagi aku mendarat di bandara Narita, menaruh seluruh barangku dirumah dan ... Mencari rumah atau.... Semacamnya untuk kita bertiga, aku tidak ingin mencarinya lewat internet, sulit dipercaya,"
Mendengar kata "kita bertiga" membuat Riku malu, dia tidak menyangka Iori akan melakukannya.
"Kalau untuk tempat tinggal .... Aku sudah memilikinya, kau bisa tinggal denganku,"
Alpha itu mengusap kepalanya,"bukannya Riku-san tinggal dengan Kujo-san?"
Riku menggeleng,"aku pindah tahun lalu, kita.... Bisa memulai semuanya dari awal,"
Iori tersenyum tipis, dia mencium dahi omega didepannya.
"Aku berjanji untuk menjadi yang terbaik untuk kalian,"
Dia memeluk Riku.
Riku tidak membalas pelukannya, dia tetap diam, Iori berpikir dia hanya malu.