Riku mengusap pipi putranya, matanya menatap sendu pada bayi yang baru dilahirkannya 3 hari lalu itu.
"Kenapa kau banyak sekali tidur? Huh? Kecil sekali dirimu," dia memainkan jari-jari mungil itu dengan gemas, sesekali mengecupi dahinya.
"Apakah Chichi mu akan senang untuk menggendong mu?" Dia menatap bayi yang sedang menatapnya balik dengan kedua iris yang berwarna seperti miliknya, tapi cara menatapnya.... Mirip sekali dengan Iori.
Riku menyingkirkan tangan Akihiro yang masuk ke mulutnya sendiri,"jangan memakan tanganmu, apa kamu lapar? Kamu sudah lapar? Haha baru memberikanmu makan 2 jam lalu," dia membuka kancing bajunya untuk menyusui putranya.
Omega itu menatap anaknya dengan pandangan sedih, dia mengusap pelan kepala belakangnya.
"Pada akhirnya kau tetap datang ke dunia ini, aku tidak tahu kau akan membawa kebahagiaan atau kemalangan bagiku,"
Dia menangis.
"Berjam-jam aku berada diantara hidup dan mati.... Untukmu,"
"Aku... Apakah aku bisa merawatmu? Apa aku sanggup? Aku hanyalah bocah berumur 19 tahun!"
"Akihiro.... Jawab Haha, apa kau pikir Haha sanggup?" Riku mengusap pipi anaknya dengan ujung jari.
Dia tidak menyadari Touma memperhatikannya dari pintu kamar rawat yang terbuka sedikit.
Touma memperhatikan bagaimana omega itu memeluk anaknya, sekilas terlihat seperti ibu dan anak yang saling menyayangi.
Tapi Touma yakin Riku tersiksa mengangkat anak yang tidak diinginkannya itu.
"Kamu masih berbicara dengan nada selembut itu, padahal karena dia hidupmu hancur Riku,"
Memikirkan banyaknya korban seperti Riku diluar sana, apakah mereka yang memilih mempertahankan anaknya juga karena keterpaksaan? Tidak sanggup menghilangkan satu nyawa tapi juga tidak sanggup merawat.
Bagaimana bisa mereka sesabar itu? Kenapa mereka mendapatkan cobaan hidup sesulit ini?
"Hiro-kun, apakah kau akan menjadi pahlawanku seperti nama yang diberikan Iori?"
Touma kembali menatap Riku yang sedang menimang putranya setelah selesai memberikannya ASI, walaupun Riku sering tidur lama beberapa hari ini dia tetap terlihat lelah.
Alpha itu mengetuk pintu kamar.
"Riku aku boleh masuk?"
Dia menoleh,"Touma-san?! Ayo masuk! Hiro-kun, ada Oji-san!" Dia berkata dengan nada senang.
Touma berdiri disebelah Riku, dia menyentuh sedikit pipi Akihiro,"hey! Hey! Wah! Apa kau tidur karena kekenyangan?"
Riku tertawa pelan,"Touma-san wajar saja dia banyak tidur, usianya baru beberapa hari," jari telunjuknya mengusap pipi mungil itu.
"A-ah benar juga," dia canggung sendiri.
"Mau coba menggendongnya lagi?"
Touma mengangguk,"tidak masalah, kalau hanya sebentar,"
Setelah berbicara selama beberapa jam Touma kembali pulang.
...
Alpha itu memukul dinding rumah sakit setelah dia keluar dari kamar rawat.
"Sial! Sial!"
"Bagaimana bisa aku kalah sebelum mulai?!"
Dia kembali memukul dinding.
"Sialan! Riku.... Riku.... Andaikan aku lebih dulu bergerak.... Ini tidak akan terjadi," dia menyandarkan kepalanya ke dinding didepannya.
"Maaf Riku, maaf..... Kau harus mengalami ini,"
"Aku berjanji... Aku akan menyayangi Hiro seperti anakku sendiri,"
"Aku akan melamarmu saat kau sudah menerimaku,"
"Jika kau memilih bersama alpha lain.... Aku akan mengikhlaskan mu,"
.....
Halo~
Hahah.
HAAA....
Maaf gaes
Aku beberapa minggu ini sedikit pusing dengan hidup rl.
Pelampiasan ku sih.... Update banyak dalam sehari atau tidak update beberapa hari.
Jadi- aku update tidak menentu.
Dan- aku masih menyusun cerita baru.... Tidak akan update dalam waktu dekat, paling cepat setelah cerita ini memasuki part 2 atau cerita sebelah mendekati akhir.
Darah~
KAMU SEDANG MEMBACA
With(out) You
Fanfiction"Maaf, aku tidak mungkin melakukannya! kalau kau mencari orang lain untuk meminta pertanggungjawaban atas perbuatan kotormu sendiri jangan padaku! Minggir!" "Tapi...." . SLAPP "AKU TIDAK MELAHIRKANMU UNTUK MENJADI PELACUR!!" "OKAA-SAN KETERLALUAN!!"...