.....
Jam 8 malam dia baru kembali, Riku menyambutnya dengan senyuman, setelah mengunci pintu luar, melepaskan sepatu dan menaruh tas di atas meja ruang tamu dia langsung memeluk Riku, membuat omega itu hampir kehilangan keseimbangannya.
"Okaeri Iori!" Riku membalas pelukannya dengan tangan gemetar, Iori mengusap kepalanya untuk menenangkan.
"Tadaima, Riku," dia menciumi pipi omega itu beberapa kali membuat Riku tertawa karena geli.
"Ahahaha!! Mandilah dulu, aku sudah membuat makan malam, dan menunggu mu pulang," dia mengendus leher Iori, menghirup feromon alpha yang disukainya.
Iori mengangkatnya, membuat omega itu kebingungan,"ada apa? Kamu baru pulang, tidak lelah?" Tangannya terangkat mengusap pipi alphanya.
"Eh?! Kau memanggilku Riku?! Bukan Riku-san?!" Dia menutup mulutnya, pipinya memerah.
Alphanya tidak mengatakan apa-apa, dan malah membawa omega nya ke kamar mandi membuat Riku memukulinya dan memprotes, dia tahu apa yang akan dilakukan Iori selanjutnya.
"IORI! AKU SUDAH MANDI! HEY! KALAU MAU MANDI JANGAN BERSAMAKU! AAHH! TURUNKAN TURUNKAN!!"
Iori menurunkannya di bilik shower dan langsung menyalakan air hangat, membuat Riku memekik kecil karena air yang tiba-tiba menyiramnya, tanpa menunggu lama Iori melumat bibir omeganya, memasukan lidahnya juga kesana membuat Riku mengerang pelan.
Tidak ada penolakan sama sekali.
Menahan omega itu bersandar di dinding, satu tangannya meraba-raba dibalik kaus, menjelajahi kulit mulus Riku.
"Mnghh~ aahhh~" erangan manis keluar darinya, membuat kekasihnya lebih semangat menyentuh setiap inci tubuhnya.
Riku tidak memprotes, dia malah menikmati setiap sentuhan alphanya.
Ciumannya dilepaskan, Riku menyandarkan kepalanya di bahu Iori sambil berusaha menarik napas, membiarkan Iori menciumi leher, membuat bekas baru diatas yang lama, lelaki berambut cerah itu mendesah nikmat.
"Aaahhh~ I-Iori~ hmmh~" Riku meraba tubuh bagian depan alphanya, merasakan kulit dari balik kemeja yang menempel di kulit karena basah itu.
"Riku, kamu mencintaiku?" Iori menggigiti bagian bawah bibir Riku, tak lama dia kembali turun ke bagian dada, menaikan kausnya lalu menggigit dan mengecupi nya beberapa kali.
"Aku... Aku aahh~ aku- mencintaimu!"
Iori melepaskan semua pakaian Riku, melemparkannya begitu saja ke lantai.
Dia memperhatikan dengan jeli wajah dan tubuh omeganya, kedua tangan Riku berpegang pada bahunya agar tidak merosot, Iori mengusap lembut pipinya yang basah, menciumnya sampai ke dagu.
"Cantik," gumamnya.
Dia juga melepaskan pakaiannya sendiri, dan meraba bagian bawah Riku.
"Aahhh!! Pe-pengaman! Gunakan pengaman!!" Riku agak panik saat Iori mulai memasukan jarinya.
"Aku ingat!!" Dia berhenti sejenak dan mengambil dari tempat sabun dan pasta gigi dekan wastafel.
Kembali lagi setelah membuka bungkusnya.
Iori kembali mencium Riku, menahan cukup lama sambil kembali meraba punggungnya, membuat omega itu mengerang pelan di sela-sela ciuman.
Dilepaskannya dan alpha itu menggigiti telinga Riku, sambil membisikkan beberapa kata-kata untuk menenangkannya.
"Aku akan perlahan, katakan jika sakit ya.
Kamu bisa gigit aku, atau memeluk,"
Riku terkejut mendengar kalimat selanjutnya.
"Kamu benar-benar menggoda, membuatku ingin mengisi dirimu berkali-kali,"
......
Membuat ini agak malu.... Tapi... Yah sudahlah.
Sampai jumpa
KAMU SEDANG MEMBACA
With(out) You
Fanfiction"Maaf, aku tidak mungkin melakukannya! kalau kau mencari orang lain untuk meminta pertanggungjawaban atas perbuatan kotormu sendiri jangan padaku! Minggir!" "Tapi...." . SLAPP "AKU TIDAK MELAHIRKANMU UNTUK MENJADI PELACUR!!" "OKAA-SAN KETERLALUAN!!"...