Chapter 52

144 16 11
                                    








.....














Iori mengusap pipi Riku dengan hati-hati, tapi tangannya ditepis oleh omega itu, dia menarik selimut lebih banyak untuk menutupi tubuhnya yang gemetar.

Alpha itu menghela napas panjang dan mengacak-acak rambutnya, hampir saja mengumpat kalau tidak mengingat ada omeganya juga disana.

Yang sedang bersembunyi ketakutan setelah dia menidurinya. Iori sendiri baru akan membersihkan tubuhnya, tapi Riku langsung meraung dan mendorongnya menjauh. Karena itu juga Iori membersihkan diri lebih dulu dan kembali pada Riku setelah dia rapih, tapi omega itu tetap menolak untuk disentuh.



"Apa saja yang sudah aku lakukan sebenarnya?!"






Sementara dibalik selimut Riku mengintip keluar, mengawasi Iori yang berada tidak jauh darinya.

'Dia yang semalam.... Seperti orang yang berbeda'

Omega itu meraba sudut bibirnya yang luka, meringis sedikit karena perih. Sepertinya dia tidak akan membantu Iori di masa rut lagi kedepannya.

Dia membuka bagian kepala,"jangan lakukan lagi!"

Iori menghela napas,"aku janji!"

Riku mengulurkan tangannya yang langsung disambut alpha itu dan langsung mengangkatnya di kedua lengan untuk membawa omeganya kekamar mandi.



















......

















Tenn menatap orang didepan pintu apartemen adik kembarnya.

Inumaru Touma.

Dia berdecih sambil membunyikan bel.

Tidak lama pintu dibuka, orang yang muncul membuat Tenn lebih kesal lagi.

Itu Iori.

Alpha da'i Riku itu menekuk alisnya melihat dua alpha lain didepan pintu omeganya.

"Pergi," Tenn menunjuk.

"Maaf kau siapa? Tidak menerima tamu hari ini," dia bersandar di pintu sambil bersedekap.

Tenn meradang,"hah?! Kau pikir kau siapa?!"

Touma merasakan akan ada keributan terjadi, jadi dia menjauhkan Tenn yang maju lebih dekat pada Iori.

"Hey! Jangan bertengkar!"

Tenn menepis Touma, dia maju lalu mendorong Iori yang menghalangi pintu dan masuk.

"Hey! Jangan masuk rumah orang lain tanpa permisi!" Iori memprotes.

Tenn mengacungkan jari tengah,"sadari tempatmu bocah!"

"Astaga!" Touma bertepuk jidat.







"TENN-NII!!~"




Mendengar panggilan manis adiknya Tenn merentangkan tangan menyambut terjangan dari adik kesayangannya.

Samar-samar dia bisa mendengar decakan kesal dari Iori dan itu membuatnya tersenyum lebar.








Touma merasa dia salah jam dan hari untuk mengunjungi Riku.














.....











Maaf gaes, otakku benar-benar gaada ide.













With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang