Chapter 10

258 26 18
                                    

Hmnn~

Hehehehe


Hahahaha


Hihihihihi



Hihihihihi




Hahahaha









.









Riku membuka suara.

"Okaa-san itu-"

"Apa ini milikmu Riku?"

Pertanyaan sang ibu membuatnya diam.

"Okaa-san bertanya, apa ini milikmu Riku?"

Riku menggigit bibirnya, dia mengangguk pelan.





"Kau membuatku kecewa,"

Nyonya Nanase bisa melihat putra omeganya mengepalkan tangan.

"Siapa ayahnya?"



Riku menggeleng.

"Aku... Tidak tahu,"


Nyonya Nanase berdiri dan menghampiri.





SLAPP

"ANAK SIALAN! BAGAIMANA KAU BISA TIDAK TAHU AYAH DARI JANIN DI RAHIMMU?!"

"Aku... Benar-benar tidak tahu," Riku menggosok matanya, dia mulai menangis.

"Riku... Kau... Aku tidak mengajarimu menjadi pelacur, kau pasti tahu siapa ayahnya kan?!"

Riku melirik ke arah Tenn, kakaknya masih menatap lurus kedepan, tempat ibu mereka duduk tadi.

'Tenn-nii? Kau tidak membelaku?'
















"Gugurkan!" Ucap Nyonya Nanase.

Riku mengangkat kepalanya.

"HAH?!"

"Kau tidak mendengarkan ku?! Gugurkan anak itu! Dia hanyalah aib bagi keluarga kita!"

Riku berdiri,"Okaa-san Setega itu?!"

"Kau bahkan tidak tahu siapa ayahnya kan?

Cih! Padahal aku sudah mengenalkan mu pada temanku!"

Kali ini Tenn yang menjawab,"anak itu tidak boleh digugurkan!"

Dia bangun dan berdiri diantara ibu dan adiknya.

Nyonya Nanase menatap tajam pada putra sulungnya,"Tenn, apa kau mau adikmu mempermalukan keluarga?"

"Itu bukan salahnya!" Bela Tenn.

"Lalu... Apa kau tahu siapa ayahnya?"













Tenn menjawab dengan percaya diri.







"Aku ayahnya!"






Ibunya sangat kaget dengan pengakuannya.

Riku langsung mencengkeram ujung baju Tenn.

"Tenn-nii...."

"Te-Tenn... Riku... Kau... Kau... Tidur dengan adikmu..?" Nyonya Nanase bertanya sambil tergagap.

Tenn mengangguk,"iya! Aku yang menidurinya! Aku tidur dengan adikku sendiri!"





SLAPPP

Kali ini Tenn yang ditampar.

"Tenn, apa kau tidak bisa menahan nafsu mu sebagai alpha?" Wajah sang ibu sudah basah oleh air mata.





Dia kecewa pada keduanya.

Tenn menggeleng,"sebagai alpha.... Seberapa lama aku bisa menahan diri jika berhadapan dengan heat omega?"

Nyonya Nanase mengepalkan tangannya.

"Sialan! Bisa-bisanya..."

















Hanya Riku yang tidak mengerti....


Bukankah.... Tenn adalah beta?






Kenapa....?






"Tenn-nii... Bukan beta?" Riku berbisik pelan, tapi Tenn masih bisa mendengarnya.

Tenn menggenggam tangan Riku,"kujelaskan nanti ya,"





"Kalian berdua.... Memalukan!"



"Padahal aku berencana menjodohkan Riku dengan teman alpha ku di usia nya ke dua puluh nanti.






Kau mengacaukannya!







Tenn, kau dan Taka sama sama alpha tidak berguna!"

Tenn mengerenyitkan dahi,"bukannya Okaa-san yang meninggalkan Otou-san untuk lelaki lain?!"

Nyonya Nanase menunjuk-nunjuk.

"Tahu apa kau?! Memangnya dia pernah memperdulikan ku?!"

Tenn menggertakan giginya,"apakah setelah kalian bercerai kau pernah mendapatkan surat undangan pernikahan darinya?"

"Okaa-san? Tenn-nii? Sebenarnya apa yang terjadi?! Bukannya Okaa-san mengatakan kalau Otou-san meninggalkan kita?!" Riku bertanya pada keduanya.

"Riku diam!" Tenn membentak.

Riku membeku ditempat.

'Tenn-nii benar-benar alpha.... Dia menekanku!'





"Anak tidak tahu diri itu..." Wanita itu menunjuk Riku.

"Jangan pernah menginjakkan kakimu dirumah ini lagi!










Dan jangan pernah gunakan nama Nanase lagi!"











Tenn menarik Riku ke belakangnya.

"Dengan senang hati kami akan pergi sekarang juga!"




Tenn menarik adiknya untuk membereskan barang-barang.

Sementara Nyonya Nanase kembali duduk di kursi sambil mengerang frustasi.











.












.












Wah wah fakta baru apa ini ya~👀

With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang