Chapter 33

153 20 18
                                    







Wahahahaha!! Apakah yang akan terjadi selanjutnya?!



......






"Dia lahir dari seorang omega yang aku perkosa,"

Mitsuki menatap tegas, ibunya menggigit bibir.




Putranya.... Melakukan itu?!

"Kamu.... Apa-"

Mitsuki mengepalkan tangan.

"Aku memperkosanya! Sekarang dia sudah melahirkan! Tapi.... Karena itu dia kehilangan akal sehatnya,"

















"Anakku,"









Yang Mitsuki tidak sangka adalah ibunya memeluknya dengan hangat.


"Apakah itu benar?"




Mitsuki menunduk,"kita... Kesana saja ya nanti sore,"




Nyonya Izumi mengangguk, dia mengusap kepala anak sulungnya.

"Biarkan.... Dia sendiri yang menjelaskan,"










......




15.20








Tenn mengatakan Riku berada di lantai 2 nomor 240, dan ruangannya cukup jauh dari koridor, jadi mereka masih mencari letaknya.

Tenn sendiri yang memilih ruangan itu untuk adiknya agar tidak terganggu dengan suara dari luar, lagipula Riku sendiri memang tidak pernah keluar dari sana.





Setelah menemukan tujuan mereka, Mitsuki langsung masuk, beruntung tidak dikunci.

"Riku?" Dia memanggil pelan.

"Kau sudah datang? Ah selamat datang Nyonya Izumi," Tenn ternyata berada disana.

"Permisi!" Mereka berdua masuk.




Tenn mempersilahkan mereka untuk duduk sementara dia membangunkan Riku, tapi Nyonya Izumi menolak dan mengatakan untuk membiarkannya beristirahat saja.


"Ah tidak masalah, dia memang sedang menunggu Mitsuki," Tenn membangunkan Riku yang tidak jauh dari mereka.



Nyonya Izumi menatap sekelilingnya, kemudian dia melihat putranya.

'Tadi.... Mitsuki bilang, anaknya sudah lahir kan? Dimana.... Dia?'

Tapi dia memutuskan untuk menanyakannya nanti, setelah dia mendapatkan penjelasan dari mereka bertiga.








....











Wanita berusia 40 tahunan itu menatap omega yang dimaksud putranya, dia menatapnya dengan nanar.

'Cantik, sayang sekali nasibnya tidak terlalu baik' pikirnya.

Nyonya Izumi memperhatikan setiap bagian wajah Riku, walaupun pucat dan lesu, dia mengakui Riku memang menarik untuk ditatap lama.

Dipegangnya tangan pucat itu, dia bisa merasakan betapa kurusnya Riku, beberapa pertanyaan terlintas di otaknya.

Berapa banyak omega ini kehilangan berat badan?

Apa yang dia pikirkan tentang mempertahankan anaknya?

Dimana anaknya?

Apa dia memiliki banyak masalah karena hal ini?




Apa.... Reaksi keluarganya?







Pertanyaan terakhir membuat wanita itu gemetar.



Iris berwarna cerah itu nampak sangat redup, sejak tadi alpha yang bersamanya mengusap rambutnya terus-menerus, sepertinya dia adalah keluarganya, mungkin kakak atau adik.


"Kujo Riku-kun?" Wanita omega itu duduk disebelah Riku sambil mengelus tangannya.

Riku mengangguk, dengan senyum tipis.






Senyumnya terasa menyakitkan, membuat wanita itu tidak sanggup menatapnya lagi.



"Anda... Izumi-san?" Dia balik bertanya.

"Iya, aku ibu Mitsuki," tangannya terangkat mengusap kepala omega yang lebih muda.

Tenn berpindah duduk ke samping Mitsuki, membiarkan mereka berdua bicara lebih dulu.









Riku menunduk sejak tadi, dia tidak berani menatap wanita didepannya.

Nyonya Izumi mengangkat wajahnya,"kenapa kamu menunduk? Apa ada yang salah denganku?"

"Tidak berani," dia berkata dengan suara pelan.

"Hmnn? Apa yang tidak berani? Ah, lihat Okaa-san," dia mengusap pipi Riku dengan lembut.



Tiba-tiba saja Riku menepis tangannya.





Dia menjerit dengan penuh emosi.











"OKAA-SAN KU SUDAH MATI!"






















.......






With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang