Riku dan aku memang lahir bersama, tapi kami berbeda.
Aku adalah alpha, dan dia adalah omega.
Otou-san dan Okaa-san lebih menyayangiku, selain karena aku adalah alpha, tubuh Riku yang sering sakit-sakitan juga menjadi penyebab lainnya.
Sejak kecil dia sering berada dirumah sakit, aku selalu menemaninya, menghiburnya karena dia tidak bisa terlalu lama keluar rumah, apalagi dengan udara dingin.
Setidaknya semua baik-baik saja.
.....
Sampai Okaa-san berselingkuh dengan alpha lain.
Otou-san mengetahuinya, saat itu juga dia membawaku meninggalkan mereka berdua.
Tanpa Okaa-san, Otou-san merawatku sendirian, aku tidak tahu bagaimana kabar Riku selama setahun karena dia tidak mengizinkanku menjenguk mereka.
Lalu di malam Natal, aku menyelinap keluar untuk menemui adik kembarku.
Dia pasti ada dirumah sekarang ini.
Dengan langkah cepat aku yang berusia 9 tahun berlari dimalam hari menembus tumpukan salju.
Begitu sampai dirumah lamaku aku masuk dengan memanjat pohon milik tetangga setelah mengetuk pintunya, merangkak di cabang pohon lalu melompat turun di halaman rumah, aku langsung masuk melalui pintu belakang.
Berhati-hati dalam menaiki satu-persatu anak tangga menuju lantai dua dimana kamarnya berada, aku berusaha tidak menimbulkan suara.
Saat itu, aku tidak tahu apa-apa dan beranggapan bahwa Otou-san sangat jahat dengan meninggalkan mereka berdua, bocah naif seperti ku membuat pikiran dangkal.
Tapi setelah aku masuk ke kamarnya, aku menemukan Riku sudah tidur, mendekatinya perlahan, menaruh hadiah dari uang yang ku kumpulkan dari Otou-san selama 3 bulan didalam lemari bajunya.
Aku memandanginya yang sedang tidur pulas, tidak mengetahui kalau dia tertidur karena obat yang diberikan Okaa-san.
Insting alpha ku yang masih muda sudah ingin memilikinya, walaupun aku tidak sadar dengan pikiran dan keinginanku sampai aku berada di sekolah menengah pertama.
Terlalu fokus memandangi adikku aku baru sadar kalau didepan pintu kamar sudah berdiri 2 orang, dengan cepat aku bersembunyi di bawah kasur, tubuhku yang tidak terlalu besar bisa bersembunyi dengan baik.
"Lihat? Sudah tidur, kau tidak perlu khawatir, dia tidak akan bangun sampai besok pagi!" Okaa-san mengatakan itu pada lelaki dibelakangnya.
Lelaki tinggi itu memeluk Okaa-san dari belakang,"kau memberikannya obat tidur yang kusarankan? Baguslah, dia tidak akan menganggu kita malam ini,"
.....
Sepasang kekasih bercumbu di pintu kamar anak sang wanita, tanpa tahu anak sulungnya melihat hal itu dari bawah sana.
Alpha muda itu memperhatikan apa yang dilakukan kedua orang dewasa itu, setelah mereka pergi untuk melakukan hal lainnya dia keluar dari bawah kasur.
Duduk disebelah adiknya yang masih tertidur, mengusap kepalanya dengan lembut sambil bernyanyi pelan.
Tenn memandangi salju turun diluar jendela, sepertinya dia harus tidur disini untuk malam ini, turun sebentar dari kasur lalu mengunci pintu kamar dan kembali lagi ke sisi adiknya.
Menarik selimut sampai leher sambil memeluk Riku, dia memandangi wajah omega itu.
Dia menepuk-nepuk pipi adik kembarnya yang sedang tidur, sesekali menciuminya.
"Hmnn~ walaupun Riku tidur, tapi aku tetap senang bisa bertemu denganmu," Tenn memeluknya lebih erat, menghangatkan omega kecil itu dalam pelukannya, tidak lama dia terlelap.
......
Penasaran ya~
Flashback dulu sedikit hahaha
KAMU SEDANG MEMBACA
With(out) You
Fanfiction"Maaf, aku tidak mungkin melakukannya! kalau kau mencari orang lain untuk meminta pertanggungjawaban atas perbuatan kotormu sendiri jangan padaku! Minggir!" "Tapi...." . SLAPP "AKU TIDAK MELAHIRKANMU UNTUK MENJADI PELACUR!!" "OKAA-SAN KETERLALUAN!!"...