Chapter 31

156 17 8
                                    







"Hiro-kun, Haha tidak sanggup merawatmu,"



"Uhh... Huuu.... Huu.... Hikhh... Maaf,"










"Dia sedang apa?"


"Riku?" Yuki membuka pintu perlahan, kedua matanya melebar melihat apa yang terjadi disana.

"APA YANG KAU LAKUKAN RIKU?!" Dia menerjang masuk dan menarik Riku menjauh dari Akihiro.

"Apa kau gila!?" Yuki membentak.

"Kenapa... KENAPA YUKI-SAN MENAHANKU?! LEPASKAN AKU!! AKU TIDAK INGIN AKIHIRO HIDUP!! AKU TIDAK MEMBUTUHKANNYA! DIA MENGHANCURKAN HIDUPKU!" Riku meraung, dia memberontak dari Yuki.

Tangannya berusaha menggapai, alpha dibelakangnya memeluk pinggangnya dengan kuat walaupun hanya memakai satu tangan.

"LEPASKAN AKU!! AKU TIDAK INGIN DIA HIDUP!! DIA AKAN MENJADI MASALAH BAGIKU!! AAAAHHHH!! WAAAAAKKKHHHHH!!"

Alpha itu mendapatkan tarikan dirambutnya, membuatnya kesal.

"ANAK ITU TIDAK DIINGINKAN! TIDAK ADA YANG MENGINGINKANNYA!! AKU SENDIRI TIDAK MENGINGINKANNYA!!"

Yuki mengangkatnya keluar kamar, membawanya keruang keluarga, memaksa Riku duduk di sofa, walaupun omega itu masih mengamuk dengan cara mencakari dan menjambak rambut Yuki.

Alpha itu memeluk Riku, dia mengusap kepalanya dengan lembut.

"Ssstt, tenangkan dirimu Riku,"


Momo yang baru saja sampai kedalam rumah menatap bingung dengan napas terengah-engah,"ada apa?! Aku mendengar-"

Dia berhenti bicara saat melihat Yuki yang memeluk Riku, mendapati mereka hanya berdua beta dewasa langsung mencari Akihiro dilamarnya.

Mendengar semua apa yang dikatakan Riku, Momo bisa mengambil sebuah kesimpulan.






Riku mencoba membunuh anaknya.

"Aki-kun?!" Momo menemukannya, dia menutup pintu kamar dan tetap didalam bersama Akihiro.

Untuk saat ini akan lebih baik jika mereka dipisahkan lebih dulu.





...









"Dia tidur?" Momo bertanya.

Riku tertidur di bahu Yuki, dia lelah karena menangis.

Yuki mengangguk,"Akihiro bagaimana? Aku tidak bisa memeriksanya tadi,"

"Dia baik-baik saja, tidak terluka- sepertinya," Momo menjawab ragu.

"Akan kubawa dia sebentar untuk memastikan," Yuki membaringkan Riku di sofa, Momo mengambil selimut untuknya.






......









"Huh?! Bagaimana bisa?! Apa- Akihiro-kun baik-baik saja kan?!" Sougo tidak sengaja meninggikan suaranya.

Momo yang berada di seberang telepon harus menjauhkan ponselnya dari telinga karena suara Sougo.

"Begitulah.... Apa kau tahu kenapa dia seperti itu? Padahal Riku sering berkata dia baik-baik saja, dan- akan merawat anaknya,"

"Momo-san, tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya berada di pikiran manusia, mungkin dia tidak mengatakan itu untukmu, tapi untuk dirinya sendiri, seperti sugesti agar Riku tidak menyakiti anaknya sendiri? Apakah Tenn-san sudah pulang?"

"Tidak, aku tidak berani memberitahukannya," terdengar suara helaan napas.

Sougo mengangguk,"begitukah? Kalau Momo-san butuh bantuan, aku bisa menjaga Akihiro-kun,"

"Sougo, kau bekerja setelah selesai kelasmu, bagaimana caramu mengasuh anak? Jangan khawatir, Minami menawarkan diri,"

Mendengar itu beta muda menghela napas lega,"ah, Momo-san, banyak yang menyayangi Riku-kun ya,"



Mendengar kalimat itu membuat sesuatu di otak Momo terhubung.

"Sougo! Akan kuhubungi lagi nanti!" Dia langsung mematikan panggilan, membuat Sougo kebingungan.


"Ada apa dengan Momo-san?"

With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang