Chapter 60

143 19 3
                                    















.

.

.

.













Haruka menatap layar ponselnya, dia hampir melemparkannya ke jalan kalau tidak ingat seberapa harga nya.

Omega itu menghela napas dan melepaskan choker nya, memakai benda itu sepanjang hari terkadang mencekiknya.

Setelah memasukannya kedalam tas dia berjalan lebih cepat menuju sebuah klub malam.

Padahal Haruka baru saja kembali dari shift siang nya di sekolah. Omega itu merapikan rambutnya, karena orang tuanya dia harus bekerja keras untuk menghidupi diri sendiri dan neneknya, mengambil beberapa pekerjaan dalam satu hari dan pulang hanya untuk tidur. Di akhir pekan pun dia tidak pernah benar-benar libur.

Haruka berterimakasih kepada kedua orangtuanya yang sudah pergi dengan meninggalkan banyak hutang pada mereka. Itu juga yang membuatnya mati-matian mencari pekerjaan, walaupun hanya pada satu orang, tapi itu tetap membuatnya tertekan.

Sampai 2 bulan lalu seorang pria menawarkan akan melunasi hutang orang tuanya, tanpa pikir panjang neneknya menerima tawaran itu. Tapi ternyata itu adalah lubang lain yang membuatnya semakin menyesali.

Kujo Takamasa memberikan cara tercepat untuk melunasi semuanya.








Yaitu, Haruka harus menjadi menantunya.




Neneknya tidak mengetahui hal itu, dia belum mengatakannya. Haruka akan tetap berusaha membayarnya, tanpa harus membuat dirinya menjadi istri dari anak orang tua itu.

Pernikahan karena perjodohan adalah hal lain yang tidak dia inginkan, setelah bertemu Kujo Tenn keinginannya untuk bekerja lebih keras semakin besar.

Alpha itu benar-benar tidak cocok untuknya, mereka berdua sama-sama mudah terpancing satu sama lain, akan jadi apa anak mereka nanti? kompor berjalan?

Setelah sampai dia segera berganti baju dan mengambil nampan dan pesanan untuk diantarkan.

Ini tidak mudah mengingat Haruka adalah omega, dan sesekali dia pasti akan diganggu oleh pelanggan, baik yang mabuk maupun yang tidak.

Dia tetap berusaha sabar dan tidak terpancing membanting pelanggan ke lantai karena memeluk atau meraba tubuhnya.

















.

.

.

.

.
















"Isumi-kun! Bisa antarkan ini?" Seorang rekan bertanya padanya.

"Antarkan kesana! Aku mau ke toilet sebentar!" Dia segera berlari meninggalkan omega itu.

Haruka segera mengambilnya dan membawanya ke meja pemesan. Selain menyediakan alkohol,

Haruka terbelalak melihat orang ditempat tujuannya.












Kujo Tenn disana, sedang berbincang dengan seorang lelaki berambut gelap, wajahnya agak memerah, Haruka menduga dia mabuk.

Haruka ingin memutar balik, tapi alpha itu menyadarinya.

"Isumi Haruka? Kau bekerja disini?"

Dengan sangat terpaksa Haruka mengantarkannya, tapi dia tidak menjawab pertanyaan Tenn.

Setelah mengantarkannya dia baru akan pergi, tapi Tenn menahan lengannya.

"Apa kau tuli?"

Pria yang lebih tinggi nampak panik, dia menahan bahu Tenn,"hey! Hey! Jangan mengganggunya! Astaga sudah kubilang jangan minum lebih dari 6 gelas!!"

Tapi Tenn menepis,"Isumi Haruka, kau bekerja di tempat seperti ini?"

Haruka memalingkan wajahnya, habis sudah, alpha itu akan semakin merendahkannya setelah dia tahu kalau ia bekerja disini.

"Lepaskan!" Dia menarik tangannya, tapi genggaman Tenn lebih kuat walaupun dia sedang setengah mabuk.

"Aku bertanya padamu!"

"Tenn! Jangan kasar padanya!" Alpha yang lebih tua itu masih membujuk.

"Diam Ryu!" Tenn membentak.

"Ossan itu, meminta seorang seperti dia menikah denganku?! Apa dia bercanda padaku Ryu?!" Tenn melirik Ryu, membuat pria itu semakin panik, takut alpha itu membuat keributan.

"Te-Tenn! Jaga kata-katamu! Hey! Jangan menarik tangannya lagi! Tangannya memerah karena kau!" Ryu mencoba melepaskan genggaman tangan Tenn.

Haruka menggigit bibir, dia benar-benar muak dengan lelaki ini!

"Ya! Aku bekerja disini! Lalu untuk apa kau datang ke tempat kotor ini Tuan Kujo?!" Haruka melepaskan genggaman tangan Tenn.

Ryu memberikan gestur agar Haruka pergi,"Tenn, sudahlah! Jangan mengganggunya! Dia harus kembali bekerja!"

Tapi teman lamanya itu tidak mendengarkan,"bekerja sebagai apa? Melayani pelanggan?! Sebagai pelayan atau membuka kakinya!?"

"Tenn! Kau benar-benar mabuk!" Ryu menutup mulutnya.

Haruka kesal.

Alpha satunya menunduk,"maafkan dia! Tolong! Aku minta maaf atas temanku! Dia tidak bisa mengontrol mulutnya saat mabuk!" Beberapa kali Ryu menurunkan kepalanya.

"Hmphh!! Hmnnn!!" Tenn memberontak.










"Bajingan kau Kujo!"










Dia menarik kerah baju Tenn sampai alpha itu lepas dari bekapan Ryu.












SLAP!!













Haruka menamparnya sekuat tenaga, lalu segera meninggalkan mereka.













.....












Aku tidak tahu haruskah aku melanjutkan kisah mereka berdua atau tidak.

With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang