......
Iori mengusap pipi Riku, dia memang sudah tidak seperti tadi, tapi masih terisak pelan.
"Ssst, tidak apa-apa Riku-san, tidak apa-apa," dia mendudukkan Riku di atas meja dapur, mengusap pipinya dengan lembut sambil membisikkan kata-kata untuk menenangkan.
"Maaf, maafkan aku... Huuhh hiksss... Maaf ,"
Alpha itu menatap omeganya tanpa ekspresi, dia menaruh satu tangannya di atas paha Riku.
"Itu bukan kesalahanmu Riku-san, jangan meminta maaf,"
'Rut ku sebentar lagi.... Aku tidak bisa menahan diri jika terus bersamanya'
Dia memang tidak pernah menyangka akan melakukan ini, tapi Riku benar-benar hancur.
Omega itu sendiri selalu menolak kontak fisik, semakin membuatnya kesal.
Sebagai alpha, Izumi Iori harus bisa membawa omega dibawah kendalinya kan?
Butuh sedikit bujuk rayu untuk membuatnya mendengar, dan manipulasi untuk mendapatkannya.
Walaupun dia lebih tua, tapi setelah beberapa tahun bertukar pesan dan kata-kata, Izumi Iori bisa membacanya dengan baik.
'Riku-san itu polos, dia tidak pernah membantah kakak lelakinya, jadi dia juga tidak akan membantahku'
Apalagi Riku mempercayainya, membuatnya semakin mudah untuk mendapatkannya.
Dia mengusap leher Riku, ditekannya pelan bagian dekat tulang leher, membuat omega itu mengeluh.
Tanpa meminta izin lebih dulu dia langsung menggigit disana, menandai Riku sebagai miliknya. Beberapa tetes darah mengalir ke lehernya, Iori menjilati sampai tak bersisa.
Riku meringis, tidak menyangka Iori menandainya secepat ini, tanpa sadar dia mencakar leher belakang alphanya.
Iori melepaskan gigitan, dia bisa mendengar napas Riku yang terengah-engah.
"Riku, kau mendengarku?"
Dia mendapat anggukan, Iori menarik wajah Riku agar langsung menatap ke matanya.
"Mulai sekarang aku alphamu, cukup dengarkan aku saja, ikuti perintahku,"
"Lakukan yang kukatakan dan kau akan baik-baik saja,"
Dua mata berbeda iris itu bertemu, satu menatap takut, satu mengancam.
"Jangan coba-coba membantahku, atau kau akan tahu akibatnya,"
"Apa kau mengerti?"
"Sekali kau melakukannya, aku tidak segan menghukummu,"
.....
Riku terbangun ditengah malam, dia menopang dagu dengan punggung tangan, menatap Iori yang tertidur disampingnya.
Iori langsung membawanya ke kamar setelah dia tertidur karena menangis, dan mengganti bajunya dengan piyama, tapi setelah Riku memeriksa kembali lipatan baju di lemari, semuanya masih tertata rapih.
Dia pasti membereskannya kembali.
Riku menaruh satu tangannya diatas tangan Iori yang berada di atas tubuhnya.
"Hangat, ini nyata ya?"
Seringkali dia bermimpi Iori bersamanya, memeluk dan memanjakannya, tapi begitu dia bangun itu tidaklah nyata.
"Aku mencintaimu Iori, walaupun kau yang menyakitiku, aku memaafkanmu," Riku memeluk lengan alphanya, menghirup feromon milik Iori.
"Aku..... Aku akan membawa Akihiro kembali, kita akan bersama lagi,"
"Hiro-kun harus aku bawa kembali,"
KAMU SEDANG MEMBACA
With(out) You
Fanfiction"Maaf, aku tidak mungkin melakukannya! kalau kau mencari orang lain untuk meminta pertanggungjawaban atas perbuatan kotormu sendiri jangan padaku! Minggir!" "Tapi...." . SLAPP "AKU TIDAK MELAHIRKANMU UNTUK MENJADI PELACUR!!" "OKAA-SAN KETERLALUAN!!"...