Chapter 68‼️

190 14 0
                                    




















~~~























Iori bersandar di dinding kamar mandi sambil memperhatikan omeganya yang duduk di lantai kamar mandi dengan napas yang terengah-engah. Omega itu menyeka sudut bibirnya sambil tertawa pelan, dia mengangkat kepalanya dengan senyum miring.

"Kamu benar-benar tidak memberiku waktu untuk bernapas,"

Seringai tipis dia berikan untuk menanggapi itu, membuat Riku mengerang pelan melihatnya.

"Masih ingin lagi?" Iori berlutut mensejajarkan diri, ibu jarinya mengusap bagian bawah bibir Riku kemudian mengecup singkat.

Riku menggeleng pelan,"tidak, cukup! Aku tahu kamu akan melakukan tanpa kasihan padaku!"

"Hahahaha, baiklah aku akan membilasmu lalu keluar," dia berdiri sejenak menurunkan shower dan mengambil sabun untuk memandikan Riku.

Menggosok pelan kulit yang dipenuhi bekas kemerahan itu, tidak ingin menambah rasa perih karena gigitannya di setiap kulit omega itu tadi.

Riku bersandar kebelakang membiarkan Iori membersihkan tubuhnya, dia memandangi bagaimana alphanya berusaha melakukan nya selembut mungkin, ekspresi wajah lelaki yang lebih muda darinya itu agak sulit ditebak karena dia jarang berekspresi.

"Aahh!!"

Dia memekik pelan saat Iori kembali memasukkan jarinya dan menggerakkan nya didalam sana.

"Iori!"

"Aku hanya ingin membersihkannya Riku," kata-kata dan ekspresi wajah yang bertolak belakang, jelas-jelas terlihat seringai dari sudut bibirnya, dengan kedua mata abu-abu yang memandangi serius.

Riku menjambak rambutnya, membuat alpha itu meringis pelan karena tarikannya kuat,"kamu! Jangan macam-macam! Aku harus bangun pagi untukmu besok! Kalau aku kesiangan siapa yang akan membangunkan kamu?!"

Walau Riku sendiri tahu Iori bisa bangun sendiri tanpanya, sejujurnya terkadang dia bangun lebih siang sebelum alphanya tinggal bersama dengan dirinya.

"Aku bercanda! Aku bercanda! Aduh! Lepaskan! Nanti kalau rambutku tercabut bagaimana?! Aduhh!!" Iori menahan tangan Riku dikepalanya agar tidak menarik lebih kuat, setelah beberapa bujuk rayu akhirnya dilepaskan juga.

Setelah itu Iori benar-benar hanya memandikannya, tidak menggoda lagi.


















~~~~
















Riku melihat kesampingnya, Iori sudah tidur lebih dahulu, dia sendiri belum bisa tidur dan hanya memandangi langit-langit kamar.

Memutuskan bangun sebentar untuk mengambil air dari dapur dan kembali lagi dengan cepat.

Menaruh gelas di atas nakas dan akan kembali ke kasur sebelum dia melihat notifikasi pesan di layar ponsel Iori.

Cukup penasaran Riku membukanya, memasukkan password dan membaca pesan SMS milik kekasihnya itu.

Wajahnya memucat membaca beberapa pesan yang masuk kesana, dia menutup mulutnya dengan telapak tangan.















































+81xxxxxxxxxx





Bersenang-senang dengan kekasihmu? Kau melupakan aku ya? Sayang sekali aku hanya selingkuhanmu hahahaha.

Omega mu bodoh, tidak pernah curiga padamu!

Kapan kau datang lagi? Aku juga kesepian disini.






































Keringat dingin mengucur, napasnya kembali tidak teratur, tidak ingin Iori tahu dia segera mengembalikan ponsel alpha nya ke ke tempat semula dan mengambil inhaler di laci nakas.

"Haahh.... Haaahhh...... Haahhh....." Riku segera memakainya.

Mengembalikan inhaler nya juga dia berlutut di lantai dengan berbagai macam pikiran buruk.




'Iori.... Menduakan ku?'

'Dia, memiliki orang lain?!'

'Sudah berapa lama mereka bermain dibelakang ku?!'


With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang