Chapter 26

201 19 13
                                    






.....






Dalam 3 jam akhirnya mereka mendapatkan kabar baik.

Bayinya sudah lahir.



Tapi Riku masih harus mendapatkan perawatan lebih karena pendarahan, hal itu langsung membuat Yuki harus menenangkan Tenn yang hampir menerjang dokter yang memberitahu mereka.

Takamasa sendiri masih belum terlihat, dia belum kembali padahal Momo sudah menghubunginya melalui ponsel Riku.

Mitsuki menatap nanar pintu ruang operasi, dia memikirkan nasib keponakannya.





Haruskah dia senang?






Atau harusnya dia merasa bersalah?









"Laki-laki ya...." Gumam Tenn.

"Namanya Akihiro," dia menatap Mitsuki.

"Adikmu sendiri yang memberikannya nama,"

Mitsuki menatap kaget.

"Iori.... Menyiapkan nama untuknya?"

Tenn tidak menjawab, dia kembali menatap lurus kedepan, Mitsuki tersenyum tipis.


Setidaknya Kujo Tenn tidak sedingin apa yang dia pikirkan.


















.....












Beberapa jam berlalu, kondisi Riku sudah membaik, tidak lama dia sadar dari pengaruh obat bius.

Omega itu menatap Tenn yang tengah menggendong anaknya, sesekali alpha itu menciumi pipinya.

Riku tersenyum, nampaknya Tenn menerima Akihiro.

"Kamu memberikannya nama yang bagus," gumamnya.




Tidak berapa lama Takamasa masuk ke ruang rawat, dia langsung mendapatkan tatapan tajam dari putra sulungnya.

"Mau apa kau Ossan?" Tenn mundur sedikit melihat orang tua itu mendekat.

Takamasa mengambil anak itu dari gendongan Tenn, dia menyibak sedikit kain dibagian leher cucunya lalu mengendus sebentar di bagian lehernya.

Tenn menahan kesalnya, bisa-bisanya orang itu langsung mengambil keponakannya tanpa bertanya dulu, bahkan Riku diabaikan olehnya. Padahal anak bungsunya baru saja mengalami masa-masa kritis!

"Alpha ya, bagus sekali. Kau sudah siapkan nama untuknya?" Takamasa mengusap pipi bayi itu dengan telunjuknya.

Riku mengangguk pelan, dia menoleh ke arah Tenn yang kini menggenggam tangannya.

"Namanya Akihiro, itu.... Yang dikatakan ayahnya,"

Riku sempat melihat ekspresi wajah Tenn menjadi suram saat dia menyebutkan kata "ayah"

Tapi dia berpura-pura tidak tahu, biarkanlah itu menjadi urusan Tenn dan Iori nanti.

Alpha tua itu menatap putra bungsunya yang masih terbaring di atas ranjang rumah sakit, tidak sedikitpun merasa kasihan

"Karena anakmu adalah alpha, aku mengizinkan mu memakai nama ku lagi,"




Riku sendiri tidak merasa senang, karena dia tidak bisa memilih akan menjadi apa anak itu nanti, membawa anak itu lahir ke dunia merupakan pilihannya, tapi memilih akan menjadi apa anak itu, bukan kuasanya.

Tenn mengusap kepala Riku untuk menenangkan,"bahkan jika anak yang dilahirkannya omega, kau harus tetap menerimanya, bagaimanapun dia cucu mu,"

Tapi pria tua itu tidak mendengarkan, dia sibuk dengan cucunya.

Tenn menggeram kesal, Riku menahan tangan Tenn agar tidak mendekati keduanya.



....









"Ah? Kujo-san sudah melahirkan?!" Minami berseru senang.

Sougo mengangguk pelan,"iya, jadi maaf kami akan tutup untuk 2 hari kedepan."

Mereka tidak sengaja bertemu karena Sougo harus membeli beberapa barang dari toko diluar wilayah rumah sakit.

Minami menggeleng,"tidak masalah, ah! Aku akan mengajak Mido-san untuk menjenguk Kujo Riku-san!" Dia mengambil ponsel di saku bajunya.

"Menjenguk siapa Mina?"


Suara yang dikenalnya itu membuat Minami mematung.



Sougo memucat.


Dia lupa dengan Touma.


"Menjenguk Riku? Tunggu! Sejak kapan riku mengganti nama?!" Touma menghampiri.

"Touma-san?" Beta cantik itu hampir saja menjatuhkan ponselnya.

"Riku sakit apa? Apa yang terjadi? Katakan padaku!" Dia memaksa.




Sougo tidak tahu harus mengatakan apa, karena memang itu yang disampaikan Riku, untuk tidak memberitahu Touma.



"Aku tidak ingin Touma-san memintaku menggugurkan anak ini, aku bisa saja melakukannya jika dia yang membujuk,"



Jadi.... Selam berbulan-bulan mereka merahasiakan ini dari Touma, bahkan Torao dan Minami.



"Jawab aku!"


"Touma-san..... Bisakah kau ikut kami saja?" Minami berkata.


"Apa?! Apa yang sebenarnya terjadi?! Hey! Kenapa hanya aku yang tidak tahu?!" Dia mengguncang bahu Minami.

Sougo menghentikannya.

"Inumaru-san.... Ikut saja ya,"

Touma menghela napas.



Dia mengiyakan.






Tanpa tahu kenyataan yang akan membuatnya patah hati.

With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang