Chapter 6

252 26 2
                                    










.









Tenn memeluk Riku yang tertidur setelah puas menangis, tangannya meraba perut rata adik omega nya.





Matanya menatap penuh dendam, diusapnya perlahan perut omega di pelukannya.












"Jika Riku tidak ingin menggugurkan mu maka kau kubiarkan hidup... Nak,"






Beta itu meremas pelan perut omega, berusaha tidak menyakiti janin didalamnya.

















"Riku, janin didalam perutmu ini.... Adalah anakku..."



















Nada suaranya merendah, seperti mencoba mengancam.















"Tidak akan kubiarkan alpha bajingan itu mengambilnya lagi suatu hari nanti!















Malaikat ku ini terlalu suci untuk orang sehina itu!













Berani sekali dia merenggut kesucian Riku! Akan kuhancurkan....









Akan kuhancurkan....







Jika hidup adikku menderita karena ulahnya....








Maka aku yang akan menghancurkan hidupnya!








Aku berjanji Riku, kau akan aman bersamaku.










Tenn-nii akan selalu melindungi mu."


















..


















Satu ciuman dia berikan dibibir pucat itu.




"Riku adalah milikku! Tidak akan kubiarkan siapapun menyakitinya lagi!






Bahkan jika itu kedua orang tua kami!"

Tenn langsung membawa adiknya kekamar.











.







Selama beberapa hari Tenn menginap disana, dia tidur di kamar yang sama dengan alasan ingin menjaga Riku.

"Tenn-nii.... Okaa-san akan pulang 2 hari lagi, Tenn-nii akan menginap sampai Okaa-san pulang?" Riku bertanya pada Tenn yang sedang membuat sarapan.

Tenn mengangguk,"tentu saja! Lagipula aku sudah tidak tinggal satu rumah dengan Otou-san, kalau kau mau aku bisa mengajakmu pindah kesana," dia menaruh sepiring omurice didepan Riku.

Dengan senang hati Riku memakannya.

Tenn duduk berseberangan dengan adiknya.











.












12.38







Kriiinggg

"Selamat datang!" Riku menyambut pelanggan yang baru datang.

Pria berkacamata menyapanya,"konichiwa!"

Dia mengambil tempat dekat kasir bersama temannya yang berambut pirang.

Momo menghampiri mereka untuk mencatat pesanan, sementara Riku masih sibuk dengan pelanggan lain.

"Ah! Rupanya kalian! Bagaimana kabarmu Yamato? Nagi?" Momo berkacak pinggang.

Yang berkacamata menjawab,"agak stress dengan tugas!" Dia mengacungkan jempol.

Momo tertawa,"ah! Kalau begitu sih nasibmu!! Kalian mau pesan apa?"

"Kopi hitam saja 2, untuk makanan manisnya .... Aku tidak terlalu tertarik, kau bagaimana Nagi?" Yamato bertanya pada teman bule nya.

"I wanna ..... Chocolate cakes? Sweet~ like him!" Dia menunjuk Riku.

Momo memicingkan matanya,"playboy,"

Nagi protes,"i'm not playboy, aku hanya terlalu menyukai kecantikan, every women and omega are beautiful! I like that!" Dia membela diri.

"Tapi.... Pegawai omega mu itu memang manis, siapa namanya?" Yamato menambahkan.

"Tidak akan kuberitahu!" Momo langsung meninggalkan mereka.

"Momo-san terlalu pelit!" Alpha pirang itu cemberut.

Temannya mengangguk.








Sementara dari sisi lain cafe Kujo Tenn mengawasi mereka dengan tatapan membunuh.

With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang