Chapter 25

188 19 8
                                    



.....







Mitsuki datang bersama Sougo dan Tamaki (alpha yang merupakan kekasih Sougo)

Dia berhenti disebelah Momo,"Momo-san, maaf tadi aku baru selesai dengan pekerjaan ku," dia menunduk.

Momo mengangguk,"tidak apa-apa, tapi... Keadaan Riku sedang tidak terlalu bagus, asma nya kambuh tepat sebelum operasi dimulai, jadi.... Aku tidak tahu lagi bagaimana keadaan didalam sana," dia menutupi wajahnya dibalik kepala putrinya.

"Siapa kau?" Seorang pemuda berambut pucat bertanya pada Mitsuki dengan nada tidak ramah.

"Aku Izumi Mitsuki, kau sendiri? Apa urusanmu disini?" Dia balik bertanya.

Sebelum terjadi pertengkaran, Sougo langsung menengahi keduanya.

"Ah! Tenn-san, ini Izumi Mitsuki, dan Mitsuki-san ini Kujo Tenn, dia kakak kembar Riku-kun," dia berdiri diantara keduanya.

Tenn menatap tajam,"Izumi? Kau.... Siapanya Izumi Iori?"

"Aku kakaknya, dan- maaf tentang-"

"Lupakan! Jangan meminta maaf, itu bukan kesalahanmu!" Tenn menyela.

Mitsuki menunduk,"apakah aku boleh berada disini Sougo?" Dia berbisik.

Sougo mengusap punggung Mitsuki,"ka-"

"Tapi jangan pernah akui anak itu sebagai keponakan mu!"

Mendengar itu Mitsuki mengangkat kepalanya, dia ingin protes, tapi melihat wajah Tenn, beta itu langsung mengurungkan niatnya.

'Dia pucat sekali, seperti sudah beberapa hari tidak tidur. Apakah.... Karena Riku?'

Mitsuki memperhatikan lebih jeli.

'Dia... Iori.... Berapa banyak hidup orang yang kau hancurkan? Apa yang sebenarnya menyebabkan mu kehilangan kendali atas dirimu?'

Momo bangun sambil menggendong anaknya, dia menepuk bahu Mitsuki.

"Ayo kita berjalan-jalan sebentar, Yuki! Beritahu kami kalau operasi nya sudah selesai ya," dia langsung membawa Mitsuki menjauh dari sana.


"Sou-chan, disini tidak enak," Tamaki menarik ujung baju Sougo.

Beta itu menghela napas.

"Maaf ya Tamaki-kun, tapi aku ingin menemani temanku yang sedang berjuang diantara hidup dan mati,"

Setelah itu Tamaki tidak protes lagi.

"Aku akan ke toilet,"
 

Tenn berjalan menjauh.










DUK!

DUK!

"Tidak.... Jangan tinggalkan aku... Riku! Riku! Jangan tinggalkan Tenn-nii," dia memukuli dinding kamar mandi dengan kepalan tangan.

Rambutnya basah karena Tenn berkali-kali menyiramkan air ke kepala dan wajahnya.

"Aku...  Aku tidak bisa kehilanganmu.... Omegaku... Kamu omegaku.... Hanya kamu!"

Dia memukuli dinding sampai tangannya memerah, beberapa orang yang mendengar dari luar memilih mencari toilet lain di lantai yang berbeda.




"Aku takut.... Aku takut... Tolong jangan pergi Riku," Tenn jatuh berlutut.





"Hanya kau... Yang aku miliki.... Aku.... Aku tidak punya yang lain selain dirimu,"




"Bajingan! Izumi Iori! Karena kau! Salahmu! Ini semua salahmu!"






"Karena kau.... Adikku begini.... Salahmu.... Jika adikku tidak selamat, kau pun tidak pantas bertemu anaknya!"












Tenn terlihat frustasi, dia benar-benar mengkhawatirkan adiknya.







Karena Tenn tahu, presentase keberhasilan persalinan omega laki-laki tidak lebih dari 35%.











With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang