Bagi kalian yang masih dibawah umur harap untuk tidak membaca chapter ini.
....
Rut Iori datang lebih cepat, mungkin dikarenakan dia bersama Riku, omeganya juga tidak mau membantunya di siklus kali ini.
Mau tidak mau dia harus melewatinya sendiri.
.....
Riku bersandar di daun pintu sambil memikirkan apa saja yang dilakukan Iori didalam sana.
Omega dalam dirinya memakasa ingin masuk untuk membantu alphanya.
Beberapa kali dia hampir memutar kunci pintu, tapi beruntungnya Iori berusaha mencegahnya masuk dengan cara menahan pintu dan memarahinya.
Tapi omega satu anak itu tahu alphanya tidak bermaksud memarahi atau membentaknya, itu hanya peringatan untuknya agar tidak mencoba masuk kedalam.
"Iori,"
"Hmn?"
Terdengar suara gumaman sebagai jawaban, Riku menduga Iori sedang bersandar juga dibalik pintu.
"5 tahun melewati siklus sendirian itu menyakitkan ya," dia berkata, dan tidak ada tanggapan apapun dari alphanya.
"Kita memanggil nama satu sama lain melalui sambungan telepon, berfantasi sendiri dengan cara yang berbeda," Riku mencakar daun pintu dengan kukunya yang kemarin membuat bekas cakaran di leher dan punggung sang alpha.
"Iori, aku akan masuk,"
Dia memutar kunci.
"TIDAK!!"
Riku membeku, tangannya berhenti memutar karena gemetar.
.....
Dari balik pintu Iori berusaha menahan diri untuk tidak menerjang keluar.
"Riku-san, tolong jangan memancingku untuk menyeretmu masuk,"
"Lakukan saja!"
"Buka pintunya,"
"Tidak, Aku tidak boleh membiarkannya masuk!"
"Dia sudah menyerahkan dirinya, apalagi yang kau tunggu?"
Iori berdiri berjalan ke depan cermin yang menempel pada pintu lemari, memperhatikan dengan baik dirinya sendiri saat ini.
"Apa kau melihatnya?"
"Dirimu yang tersiksa menahan diri? Ya,"
Tangannya meraba cermin.
"Maksudku kita,
Iblis yang siap mengukungnya dibawah lengan kita,"
.....
Riku memutar kunci, melangkah masuk kedalam kamar yang sudah dia siapkan untuk Iori sejak dia pergi mengambil barang-barangnya.
Saat pintu dibuka tercium feromon alpha yang kuat, membuatnya takut untuk masuk kedalam. Riku mencoba memberanikan diri untuk masuk kesana.
Didalam sana gelap, padahal ini masih siang, dan dia bisa melihat alphanya berdiri bersandar di dinding sambil memegangi kepalanya, dia kembali menutup pintu dan mendekati Iori.
Menarik pelan ujung kaus milik lelaki itu,"masih terasa pusing?"
Alpha itu menepis,"Riku-san! Keluar!"
Riku menekuk alisnya, tidak tahukah Iori seberapa keras dia menahan malu untuk masuk kesini!?
Omega itu menahan kedua tangan Iori, bibirnya langsung membungkam bibir alphanya.
Iori mengambil alih ciuman mereka, melumat bibir omeganya dengan lebih agresif.
Dengan mudah dia melepaskan genggaman tangan Riku dan membalik tubuh mereka agar Riku bersandar pada tembok.
Dia melepaskan Riku untuk membiarkannya menarik napas sejenak.
"Riku-san, jangan salahkan aku setelah ini,"
"Karena kau sendirilah yang melompat masuk kedalam mulut harimau,"
.....
Sigh...
Apa yang aku ketik?
Ah sudahlah.
.....
Nungguin apa?
Drama nya setelah ini hahahhaa, nikmati dulu pasangan yang masih tebar kemesraan.
Drama nya nanti.
Selamat memikirkan konflik apa ayng yang akan terjadi~
KAMU SEDANG MEMBACA
With(out) You
Fiksi Penggemar"Maaf, aku tidak mungkin melakukannya! kalau kau mencari orang lain untuk meminta pertanggungjawaban atas perbuatan kotormu sendiri jangan padaku! Minggir!" "Tapi...." . SLAPP "AKU TIDAK MELAHIRKANMU UNTUK MENJADI PELACUR!!" "OKAA-SAN KETERLALUAN!!"...