Chapter 5

300 25 6
                                    






.






Esoknya.






"Riku~~" Tenn menerobos pintu rumah saat dia baru tiba dan langsung mencari adik kembarnya.

Begitu dia menemukannya beta lajang itu langsung memeluknya erat seakan tak ada hari esok sampai adiknya sesak.

"Tenn-nii rindu! Akhirnya kau menghubungi Tenn-nii lagi setelah 43 hari!" Tenn menciumi pipi adiknya dengan gemas.

Riku sendiri tertawa canggung, andaikan Tenn tahu keadaannya sekarang..... Apakah dia akan datang dengan perasaan senang?

'Akan semarah apa Tenn-nii nanti?'

"Aku membawakan beberapa barang untukmu," Tenn melepaskan pelukannya dan memberikan beberapa hal yang dia bawa sebelum datang.

Riku menerimanya dan menaruhnya di atas meja,"arigato Tenn-nii!"

Ekspresi wajahnya langsung berubah drastis begitu dia menatap Tenn.

Dia tiba-tiba menangis.

Tenn panik.

"Riku?! Ada apa?! Apa aku menyakitimu?!"

"Tenn-nii... Bagaimana ini... Bagaimana caraku mengatakannya?" Riku berlutut di lantai sambil memeluk perutnya, Isak tangisnya tidak berhenti sejak tadi.

Tenn tidak tahu apa yang terjadi, tiba-tiba saja Riku mengajaknya bertemu setelah beberapa minggu diabaikan, apa yang menyebabkan Riku begini?

"Ada apa Riku?" Tenn berjongkok didepannya, menepuk-nepuk kepala adik kembarnya.

Tangisan adiknya semakin keras, Tenn semakin bingung, belum lagi Riku terus-terusan memeluk perutnya.

Dia menepis pikiran tak masuk akalnya, tidak mungkin adiknya melakukan itu.



Riku terlalu polos untuk hal seperti itu.





'Tidaak mungkin, Riku anak baik-baik, mungkin saja dia sakit perut'

"Ada apa Riku? Perutmu sakit?" Tenn meraba perut adiknya, berharap dugaannya salah.

"Tenn-nii... Aku...




Aku hamil," Riku mencengkeram lengan baju Tenn.

Tenn tertawa hambar,"Riku, bercandamu tidak lucu, kau pasti bercanda kan?" Dia berusaha menyangkal, Riku pasti mengerjakannya.

Walaupun sesungguhnya dia sangat takut saat kalimat itu keluar dari mulut adiknya. Untuk kali ini dia berharap pikirannya salah, dan Riku hanya latihan akting.

Setelah ini Riku pasti akan tertawa dan berkata kalau dia tertipu.

Pasti Riku masih marah karena dia tiba-tiba saja meneror Inumaru Touma beberapa minggu lalu jadi dia mengerjai Tenn.


Riku menggelengkan kepalanya,"tidak.... Tidak.... Tenn-nii, Riku tidak bercanda.




Riku hamil, adikmu hamil!




Ada janin diperutku!






Hidup...

Janin tidak bersalah.....















Yang harus menanggung malu ketika ia lahir sebagai anak haramku,"





Pikiran Tenn seketika kosong.

Dia terdiam.

Bahkan saat Riku memeluknya dia tidak membalas, terlalu terkejut dengan apa yang didengarnya.









With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang