.
20.48
"Riku! Bisa bantu aku disini?" Orikasa Momose memanggil Nanase Riku yang masih membersihkan meja.
"Ha'i Momo-san!"
Riku langsung menghampirinya,"ada apa Momo-san?"
Momo menunjuk buku diatas meja,"kau tahu punya siapa ini?"
Buku bersampul gelap yang cukup tebal.
Riku menggelengkan kepalanya,"sepertinya salah satu pelanggan meninggalkannya," dia mencoba mengingat siapa yang membawanya.
"Ah, aku tidak ingat siapa yang membawanya, simpan dulu saja, siapa tahu dia kembali untuk mencarinya," Riku memberikan saran
Momo mengangguk dan langsung membawa buku setebal beberapa cm ke meja kasir.
Kringgg
Bel pintu berbunyi tanda seseorang masuk.
"Selamat datang!" Riku menyambut.
"Ah! Touma-san?! Lama tidak berjumpa!" Riku mengenali pelanggan yang datang.
"Yo! Riku!" Touma menepuk bahunya cukup keras yang membuat Riku terhuyung kedepan.
"Waaa- Touma-san!" Dia terkejut.
Seseorang yang bersama Touma langsung menegurnya,"astaga Touma, bersikaplah lebih baik pada omega, kau terlalu kasar,"
"Mido-san! Lama tidak jumpa!"
Sapaannya dibalas senyuman tipis dari Torao.
Riku menyadari sesuatu,"ah! Maaf aku lupa! Silahkan duduk!"
Touma mengusap kepala Riku pelan dan mengambil tempat duduk dekat jendela bersama Torao.
Sebelum Touma menyebutkan pesanannya Momo memotong diantara mereka.
"Biar aku saja! Dasar tukang modus!" Momo mendorong Riku menjauh dari mereka.
Touma protes,"hey! Yang buaya itu Tora bukan aku!"
"Jangan menyebutku seperti itu, aku hanya bersenang-senang dengan mereka," Torao membela diri.
Momo berkacak pinggang,"ya! Dan kau adalah jomblo abadi yang sampai sekarang tidak pernah kulihat membawa satu omega atau beta pun untuk berkencan!"
Kata katanya menusuk Touma,"aku... Hanya belum menemukan yang cocok," dia masih membela diri.
"Tolong ini saja 2, Touma terlalu lama memikirkan kata-kata mu," Torao menunjuk beberapa menu di daftar.
Momo langsung mencatatnya,"yah, salahnya sih~ baiklah tunggu sebentar! Jangan beraninya kalian menggoda anakku!" Dia menunjuk keduanya.
Torao mengerenyitkan dahi,"anak?"
"Maksudnya pegawainya," Touma menjelaskan.
"Pegawainya hanya satu," Torao melihat sekeliling.
"Ada satu pekerja paruh waktu, mahasiswa sih, seingatku namanya Sougo," dia mencoba mengingat seorang beta yang bekerja disana juga.
Mereka melanjutkan pergibahan sampai pesanan datang diantarkan Momo.
Kriiinggg
"Selamat da- Sougo-san!" Riku melambaikan tangan pada pemuda yang baru datang.
Sougo tersenyum tipis,"maaf aku terlambat!" Dia langsung berjalan cepat ke ruang ganti.
"Tidak apa apa Sougo-san! Aku dan Momo-san bisa mengatasi ini!" Riku menjawab santai.
Kriiinggg
"Selamat datang!" Riku kembali menyambut pelanggan yang datang.
"Eh?"
Terlihat seorang pemuda yang terengah-engah bersandar didekat pintu masuk, nampaknya dia habis berlari cukup jauh.
Riku menghampirinya,"a-"
"Aku meninggalkan barangku! Kau melihatnya?" Dia langsung bertanya tanpa basa-basi.
'To the point sekali orang ini....'
"Ahh apa yang anda tinggalkan?"
"Buku! Bersampul gelap!" Dia menunjukan ukuran dengan tangannya.
Riku tahu apa yang dia maksud.
"Ah! Sebentar ada seorang pelanggan yang meninggalkan benda seperti itu!" Dia berjalan cepat menuju kasir untuk mengambil buku yang tadi ditemukan Momo.
Dia langsung menunjukkannya pada pemuda didepannya.
"Apa buku ini?"
Pemuda itu mengangguk, Riku memberikannya.
"Arigato gozaimasu!" Dia membungkuk sedikit dan langsung pergi.
"Ahh! Dia alpha yang sering datang untuk mengerjakan tugas ya!?"
Riku mencoba mengingat namanya.
"Kalau tidak salah.... Izumi..... Iori? Ahh sudah lama sekali dia tidak memakai seragam ber name tag lagi,"
.
Torao menunjukkan pesan di ponselnya pada Touma.
Touma hampir menyemburkan kopi nya saat membaca pesan yang ditunjukkan Torao.
"Gila! Kau memutuskannya setelah menidurinya?!" Dia menatap Torao.
Torao mengangguk.
"Bagaimana... Kalau dia hamil?!"
"Aku tidak akan khawatir dia hamil atau tidak, aku selalu membersihkannya dengan baik,"
'Dasar buaya,'
"Siapa nama mantanmu? Hana... Hanahaki?" Touma mencoba mengingat.
"Hanamaki Sumire," koreksinya.
"Nah!"
Torao menarik sudut bibirnya.
"Hahh habisnya dia sangat posesif selalu bertanya dimana aku, jadi kuputuskan saja,"
Terkadang Touma tidak habis pikir bagaimana bisa dia akrab dengan buaya rawa ini.
.
"Tidak mungkin!"
Gadis itu membanting ponselnya, dia menarik rambutnya kasar.
"Torao tidak mungkin memutuskan ku!"
Omega itu menjerit kesal.
"Sialan! Ada orang lain yang membuatnya tertarik!"
Matanya berkilat penuh dendam.
"Akan kubuat jalang itu menyesal!"
.
Halo~
Karena aku masih memikirkan ide untuk vampire's mate, aku update ini dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
With(out) You
Fanfiction"Maaf, aku tidak mungkin melakukannya! kalau kau mencari orang lain untuk meminta pertanggungjawaban atas perbuatan kotormu sendiri jangan padaku! Minggir!" "Tapi...." . SLAPP "AKU TIDAK MELAHIRKANMU UNTUK MENJADI PELACUR!!" "OKAA-SAN KETERLALUAN!!"...