Chapter 45

172 21 7
                                    








.....





Riku tidak langsung menjawab Iori, dia melihat kembali posisi duduknya.

Duduk di pangkuan alphanya, berhadapan dengan kaki Riku terbuka dan berada di sisi tubuh Iori.

Padahal Riku yakin proporsi tubuh mereka hampir mirip, entah itu dirinya yang memang berisi atau Iori yang.... Kurang berisi, tapi kenapa dia tidak bisa menolak atau menepisnya?

Apakah karena Iori adalah alpha, dan dia omega?

Dia merasa pembagian gender kedua adalah ketidakadilan.

Ataukah karena dia terlahir sebagai omega, makanya dia memikirkan itu?















Tapi, sekarang waktunya dia memikirkan alasan.

"Jangan mencoba berbohong padaku,"

'Dia bisa baca pikiranku?!'

Riku menaruh tangannya di kedua bahu alphanya,"itu... Untuk rut mu berikutnya, bagaimana kalau aku bantu? Atau malam ini saja?" Dia menawarkan.

Tapi sepertinya Iori tidak tergoda,"jangan menggodaku saat aku sedang serius Riku,"

Balasan Iori membuatnya semakin tertekan.

Haruskah dia jujur?

Tapi.... Iori bisa semakin marah.

Dan dia tetap akan dimarahi saat jujur.

Serba salah.















" ..... A.... An..." Gumamnya.

"Ha? Ulangi lagi, aku tidak bisa mendengar mu,"

Riku menggigit bibirnya.

"Ja....Ngan,"


Tangannya menggenggam kuat baju alphanya.

"Katakan dengan jelas,"

"Jangan marahi aku," dia menyandarkan kepalanya di bahu sang alpha, membuat alphanya menghela napas lelah.

Tangan itu terangkat mengusap lembut rambut omeganya, dia merasa berlebihan untuk menekan Riku.












Setelah beberapa bujukan dan usaha Iori mengatakan hal-hal manis, akhirnya Riku mau berbicara.








"Aku...... Setelah aku melompat dari lantai 3, aku koma selama 3 bulan, dan harus menjalani perawatan selama beberapa bulan, Hiro-kun dirawat olehku dan Tenn-nii sampai usianya 4 tahun, dan...


Aku mulai berpikir tentang omongan orang-orang, Tenn-nii selalu mengatakan Hiro-kun adalah putra kami, tapi tetangga tahu kami adalah saudara kandung, itu tentu saja membuat masalah yang rumit,"



Dia menarik napas sejenak, Iori menyandarkan Riku yang masih berada di pangkuannya ke bahu.

"Lanjutkan," dia mengusap kepala Riku sambil sesekali menciumi rambutnya.

"Akhirnya.... Aku meminta Otou-san merawat Hiro-kun, dan....

Aku bertengkar dengan Mitsuki, dia tidak setuju, aku tidak mendengarkannya dan dia tidak pernah bicara denganku lagi,

Kedua orangtua mu juga sama, mereka tidak pernah menemuiku lagi, akhirnya aku memutuskan tinggal sendiri, memikirkan kembali dimana salahku,

Dan.... Mereka pantas marah, aku mengambil keputusan tanpa bertanya kepada mereka lebih dulu, jadi... Aku melarikan diri, meyakinkan diriku kalau yang kulakukan sudah benar.







Otou-san membawa Akihiro berkunjung dua Minggu sekali,"

Dia memeluk leher Iori.










Dari ringkasan yang diberikan Riku, Iori mengerti.














Mereka berdua sama-sama melarikan diri dari masalah, meyakinkan diri bahwa itu adalah keputusan yang terbaik, padahal itu memperburuk keadaan yang sudah kacau.















......









.....

With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang