Part 4 Ola Berubah?

734 32 2
                                        

Hola👋Jangan lupa vote dan komen. Krisar nya juga nggak apa-apa 🥰

 Krisar nya juga nggak apa-apa 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

“Ola, lo ngapain di situ?”

Sang empunya nama sesaat sempat terdiam sambil tatapannya tertuju kepada Nayya sebelum akhirnya kembali disadarkan dengan suara Nayya yang semakin terdengar jelas.

“Bukannya ke kelas malah bengong kayak orang bego!” decak Nayya menggeleng-gelengkan kepalanya. “Ayo!” ajaknya langsung saja menarik tangan Ola membuat sang empunya sempat tersentak hingga ia kembali menoleh menatap sekitarnya.

“Cowok yang tadi ke mana?” tanyanya yang berhasil membuat fokus Nayya teralihkan.

“Cowok?” beo Nayya mengernyit bingung. Gadis itu menoleh ke kanan kiri, tetapi tak menemukan siapapun. “Dari tadi gue cuman liat lo bengong, La. Nggak ada, tuh cowok.”

“Gue yakin tadi ada cowok. Dia sempat nolongin gue pas ham—”

“Kebanyakan halu, lo, La. Udah, ah ke kelas,” potong Nayya yang kali ini tak menggubris ucapan sahabatnya itu yang mulai ngelantur. Sedangkan Ola masih dengan spekulasi pemikirannya bahwa yang tadi ia lihat bukanlah sekadar halusinasi semata, tetapi kenyataan.

Jelas-jelas tadi ia melihat sosok itu yang melindunginya dari tumpahan air, tetapi jika memang ada mengapa cowok itu cepat sekali menghilang?

***

“Ola, gue nebeng, ya!”

Ola yang tadinya sedang berjalan sendirian seketika menoleh menatap Nayya yang sudah berada di sampingnya. Tidak terlalu memedulikan Ola hanya membalas anggukan kepala saja. Sesekali gadis itu menghela napas berat. Sepanjang pelajaran tadi fokusnya terus-menerus teralihkan dengan Esa yang tidak masuk kelas sampai bel pulang berbunyi. Jangankan Esa, Via saja tiba-tiba menghilang entah ke mana. Dirinya bertanya pun hanya sia-sia saja mengingat semua orang seolah-olah sedang menjauhinya.

Sebenarnya apa yang terjadi?

“La.” Nayya menghentikan langkahnya, tetapi tidak dengan Ola yang terus-menerus melangkah. “Ola!” Kini Nayya mulai berteriak begitu menyadari Ola tak mendengarnya, tetapi tetap saja tak ada tanda-tanda dari sahabatnya itu akan berbalik.

“Fayola Moira Aulia!”

Satu tarikan napas berhasil membuat langkah seorang Ola terhenti. Gadis itu baru sadar bahwa Nayya sudah tak ada di sampingnya.

“La, lo kenapa, sih?!”

Suara yang bersumber dari belakang membuat Ola sedikit menoleh menatap raut kesal Nayya yang terpapar jelas.

“Dari tadi gue manggil lo, tapi nggak nyahut-nyahut! Btw lo salah jalan. Seharusnya ke parkiran yang ada di sana,” tunjuk Nayya ke kiri tempat pelataran khusus parkiran.

Bukan Antagonis! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang