Part 21 Bekal Kesasar

217 13 1
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Terdengar suara keributan dari arah dapur membuat Nana yang baru saja bangun tidur sontak melangkah cepat ke arah dapur lengkap dengan sapu di tangannya itu. Ia berjaga-jaga, mana tahu di dapur itu ada maling atau kucing.

Semakin dekat semakin terdengar suara yang anehnya seperti seseorang sedang memasak bahkan baunya saja tercium begitu menggiurkan membuat perutnya seketika keroncongan.

“Mati kucing!” Refleks Nana berteriak begitu ada yang menyentuh pundaknya yang ternyata adalah Cindy. “Kamu ngagetin aku aja.”

“Kamu masak, Na? Kebetulan, nih aku lapar belum makan,” ujar Cindy cengengesan.

“Bukan aku, Dy. Kayaknya ada maling masuk.”

“Tapi, kok maling bisa masak?”

Nana mengedikan bahunya. “Ya, mana aku tahu.”

“Mbak Nana bisaa minta tolong ambilin aku bekal warna merah."

Suara dari arah dapur membuat Nana dan Cindy refleks masuk ke dalam yang ternyata adalah anak majikannya—Ola yang terlihat talenta memotong wortel.

“Non Ola masak?”

Cindy berjalan mendekati Ola dengan begitu terheran-heran. Pasalnya anak majikannya itu, tidak bisa memasak untuk memasak telur goreng saja selalu hangus.

“Non Ola sejak kapan pintar masak?”

Pertanyaan Nana itu berhasil mendapatkan senggolan siku dari Cindy, takut jika Ola akan marah atas pertanyaan barusan.

“Sejak dulu, Mbak. Masa lupa?” Jawab Ola masih sibuk dengan kegiatannya yang membuat Nana dan Cindy menatap satu sama lain. “Mbak Nana kotak bekalnya udah Mbak ambil?”

“Oh, iya mbak hampir lupa, Non.” Setelah dua menit menghilang kini Nana datang dengan membawa kotak bekal merah sesuai keinginan Ola. “Ini, Non.”

“Makasih, Mbak.” Ola tersenyum tipis lalu dengan talenta menyendok nasi goreng yang berada di wajan ke kotak bekalnya. “Oh, iya Ola mau minta tolong lagi. Tolong ambil semua nasi goreng itu, sosis sama telur ke meja makan, ya Mbak-mbak?”

“Siap, Non!”

Ola menghela napas lega merasa senang dengan hasil buatannya. Nasi goreng ala Fayola. Tak sia-sia ia bangun terlalu pagi jika wanginya saja sudah sangat menggiurkan.

“Eh, Mbak Nana sama Mbak Cindy mau ke mana?” tanya Ola begitu melihat kedua pelayan rumahnya melangkah begitu selesai meletakkan semua makanan di atas meja.

“Mau ke belakang, Non.” Cindy menjawab.

“Di sini aja makan sama Ola.”

“Tapi, Non ....”

“Nggak pa-pa, Mbak. Lagi pula Ola nggak suka makan sendiri apalagi dengan porsi sebanyak ini. Jadi, ayo makan bareng. Ola tau kalian berdua pasti laper.”

Bukan Antagonis! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang