Part 39 Musuh Masa Lalu

163 8 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

18 tahun yang lalu ....

Begitu melihat Keen yang mendapatkan banyak kekuasaan dan kekuatan membuat Edgar, tiba-tiba saja mengamuk. Ia menghancurkan beberapa rumah para dewa dan rumah para peri. Ia menggila. Melihat mereka berlari ketakutan dan berusaha menghentikannya membuatnya tertawa.

Tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatannya bahkan mereka saja sudah tumbang karena lemah. Ia tertawa bahagia dengan terus-menerus menghancurkan sesuatu yang berada di sekitarnya.

“Edgar!”

Mendengar suara yang ditunggu-tunggu akhirnya Edgar menoleh menatap Keen yang baru saja menurunkan sayap putihnya itu. Melihat sayap Keen lebih putih dan bersinar membuat Edgar semakin dilanda rasa marah apalagi mengingat Keen diberikan kekuasaan.

“Akhirnya kau datang!”

“Hentikan semua ini.”

“Hentikan?” Lantas Edgar tersenyum menyeringai. “Tidak akan! Sebelum kau menyerahkan kekuasaan dan kekuatanmu itu kepadaku.”

Mendengarnya tentu membuat Keen tidak akan memberikannya. Sejak dulu Edgar sudah banyak membuat kacau dan bahaya jika ia memberikan semuanya kepada Edgar.

“Jangan harap!”

Karena itulah Edgar, tiba-tiba saja menyerang Keen menggunakan kekuatannya yang dengan gesit Keen hindari. Keen pun ikut membalas serangan dari Edgar hingga terjadilah pertarungan hebat antara Keen dan Edgar.

Pada akhirnya Edgar kalah yang langsung saja terduduk lemas membuatnya semakin dilanda marah.

“Kau harus musnah!”

Setelah ucapan itu ia langsung saja mengeluarkan kekuatan terakhirnya yang begitu dahsyat membuat Keen tak tinggal diam mengeluarkan kekuatan yang lebih besar lagi.

“Rasakan ini!”

Keduanya saling mempertahankan kekuatan masing-masing hingga sebuah cahaya merah datang menyerang membuat keduanya terpental jauh dengan kedua tangan kiri mereka terluka parah.

“Kalian berdua dipanggil untuk menghadap ke sang raja.”

Keduanya pun berada di dalam istana dengan Keen dan Edgar yang terduduk sambil menunduk di bawah dan sang raja duduk di atas singgasananya menatap kedua orang kepercayaannya penuh marah.

“Kalian sudah menghancurkan semuanya!”

“Maat sebelumnya, Paduka. Hamba hanya ingin menghentikan Edgar yang menghancurkan rumah para dewa dan peri,” balas Keen penuh hormat.

“Tidak ada satu pun alasan yang bisa saya terima! Karena kekuatan kalian semuanya hancur bahkan keseimbangan bumi ikut goyah. Dengan ini terpaksa kalian harus menerima hukuman!”

Bukan Antagonis! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang