Part 32 Masih Sama

212 8 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Bagi kebanyakan orang pasti berpikir bahwa rumah adalah tempat untuk pulang yang terasa begitu nyaman. Iya, jika keluarga mereka hidup harmonis. Lain lagi jika anak broken home menjadikan rumah sebagai tempat yang terburuk yang pernah mereka tempati.

Sejenak melihat bangunan besar di depan sesekali menghela napas beratnya membuat Ola tidak ada niatan untuk melangkah masuk ke dalam. Tidak ada yang menunggunya, tidak seperti dulu.

Jika ia pulang sekolah maminya pasti akan selalu menyambut dengan hangat sambil menghidangkan makanan kesukaannya.

Namun, tidak untuk sekarang. Semuanya berbeda. Tidak ada yang peduli dengannya. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing.

Langkah kecilnya perlahan membawanya memasuki rumah yang biasanya sepi kini terasa ramai begitu suara menyapa indera penglihatannya yang ternyata berasal dari ruang tamu.

“Bang Farel.” Betapa bahagia dirinya begitu abangnya yang satu itu pulang lebih awal. “Abang, kok tumben pulang jam segini?” tanyanya yang perlahan berjalan mendekati Farel sebelum akhirnya tersadar bahwa abangnya tidak sendiri melainkan bersama sosok cewek.

“Fre, kenalin ini Ola adek perempuan gue satu-satunya,” ucap Farel memperkenalkan Ola kepada sosok yang dipanggil 'Fre' itu. “Dan, ini Frea teman gu—abang di kampus.”

Ola mengangguk bersemangat dengan senyum melebarnya begitu Frea memperkenalkan diri dengan senyum tipis nan anggunnya itu.

“Frea.”

“Ola, Kak. Salam kenal, ya, Kak!”

Tadinya Ola ingin berlama-lama di sana. Ia sudah lama tak pernah mendapatkan tamu perempuan dari abangnya itu. Biasanya dulu hanya sering mengundang teman cowoknya saja.

Namun, naasnya bang Farel malah memberikan dirinya sebuah kode untuk segera pergi membuat ia mengerti bahwa keduanya sedang pdkt. Iaa berpamitan kepada Frea lalu beranjak pergi.

Bukannya melangkah ke atas kamarnya ia malah berbelok ke arah dapur. Kebetulan sekali ia merasa kehausan apalagi cuaca sangat panas ditambah lagi ia sangat susah mencari angkot.

Setelah segelas air dingin ia teguk rencananya mau ke kamarnya untuk bersih-bersih karena jujur saja ia sudah kegerahan, tetapi entah kenapa ia merasa penasaran dengan abangnya itu yang untuk pertama kalinya bersama dengan seorang perempuan.

Dengan pelannya ia kembali ke ruang tamu bermaksud ingin mengintip sebentar saja, tetapi begitu ia melihat abangnya yang satu—Ferel ada di sana membuat ia malah berlama-lama.

Tampak sekali mata antara bang Farel dan Ferel begitu menatap Frea sangat berbeda. Jelas-jelas mereka memiliki perasaan yang lebih kepada Frea. Wajar saja kedua abang twinsnya jatuh hati jika Frea saja tampak cantik, baik, dan anggun bahkan tutur katanya terdengar lembut. Siapapun pasti akan langsung jatuh hati kepadanya.

Bukan Antagonis! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang