"JOSH!"
Richard berseru memanggil Josh yang lebih dulu berjalan menuju area parkir. Saat Josh menoleh ke belakang, Richard melempar kunci mobil padanya yang langsung ditangkap tangan pria itu dengan gesit.
"Kau menyetir!" sahutnya lantang. Menjawab kebingungan Josh ketika pria itu membuka kedua lengan meminta penjelasan padanya tanpa bersuara.
Josh pun segera berbalik arah menuju pintu kemudi, sedangkan Richard masih berdiam diri. Sibuk melakukan chat dengan seseorang di salah satu platform kencan yang ia sambangi.
Kesibukan lain Richard selain bekerja tiada lain menebar pesona di beberapa akun media sosial. Memamerkan hasil karya dirinya sendiri maupun rekan lainnya yang selalu luar biasa. Tak sedikit orang mengirimkan pesan private padanya, namun tak satu pun ia balas.
Chat Room Richie J - Emerald:
[Richie J] 10:21 pm
Nice profil pic.[Emerald] 10:26 pm
Thanks, Richie J.
Foto profilmu tidak jelas. Hanya siluet pria di senja hari. Kau misterius.Richard terkekeh. Merasa lucu dengan balasan chat dari salah satu participant yang ia ajak berbincang. Ini menjadi kali pertama bagi Richard mengajak seseorang mengobrol terlebih dulu melalui platform semacam itu. Sebelumnya, justru mereka yang memulai percakapan dengannya dan hanya akan bertahan tak lebih dari tiga hari.
Aneh-pikirnya.
Richard cukup terkesan pada pandangan pertamanya mengenai foto profil Emerald di platform itu. Jemarinya gatal untuk tidak menekan ikon 'start conversation'. Sekadar mengirimkan komentar. Dan nyatanya berbalas. Hatinya cukup senang.
[Richie J] 10:28 pm
Gaya melompatmu di foto lumayan.
Shoot yang bagus dengan angle yang pas.
Hanya saja rambut dan topi bundarmu menutupi wajahmu.
Terlebih kau terlalu menunduk.[Emerald] 10:30 pm
Ya. Aku sedang berkunjung ke Grand Canyon dulu. Angin cukup kencang di sana.
Kau sangat kritis tentang foto.
Apa kau seorang fotografer?
Dan Richie itu nama aslimu?[Richie J] 10:31 pm
Begitulah, Eme.[Emerald] 10:31 pm
Eme?[Richie J] 10:31 pm
Penggalan dari Emerald.
Itu namamu, bukan?[Emerald] 10:32 pm
Begitulah!Richard tertawa terbahak-bahak mendapat jawaban balasan yang sama menyebalkannya. Bersandar santai pada sebuah tiang lampu di sekitar area parkir. Bahkan ia lupa jika seseorang sedang menungguinya di dalam mobil dengan raut menahan kesal setengah mati.
TIIIIINNNNN!
"Akan sampai kapan aku menunggumu, SIALAN!" pekik Josh. Melongokkan kepalanya keluar jendela. Memasang raut murka dan satu tangan menekan klakson panjang.
Akibat kelakuan Josh, Richard nyaris menggelincirkan ponselnya dari genggaman. Ia lega karena itu tidak sampai terjadi atau Josh yang harus membayar karena mulutnya yang kurang ajar.
***
Rich Photography Studio
09:00 am"Pagi semua!"
Richard menyapa begitu ia memasuki ruang pertemuan. Menutup pintu di balik punggung, dan lalu berjalan menuju kursi paling ujung yang selalu menjadi tempatnya memimpin diskusi. Terlihat seluruh staff inti telah duduk mengelilingi meja ber-letter U. Kecuali karyawan bagian pelayanan dan galeri di lantai dasar. Mereka tetap bertugas seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kena Kau, Gadis Kecil!
RomanceWarning! ⚠️ Rate 21+ Keputusan Richard Allen Jackson (30) untuk berkunjung ke salah satu store kamera terbesar di Sofia hari itu menjadi kesalahan fatalnya. Kamera istimewanya yang seharusnya hanya mendapatkan service ringan mendadak hancur akibat u...