"Mmhhh...."
Richard menggigit kuat bibir bawah Nicole yang terus menggodanya. Hingga terdengar lenguhan dari wanita itu yang kini duduk di pangkuannya.
Pertahanan Richard menahan sesuatu nyaris runtuh. Terlebih Nicole mengenakan gaun malam yang super tipis di apartemennya. Mengekspos hampir keseluruhan aset berharganya.
Ya, Richard mengizinkan Nicole tinggal di apartemennya meski hanya beberapa hari ke depan. Setelahnya, ia akan mencarikan wanita itu hunian sementara selama berada di Sofia.
"Kau dari mana saja, Sayang?" rengek manja Nicole selepas tautan bibir keduanya terurai. Mengalungkan lengan ke leher kokoh prianya. "Kau tega meninggalkanku setelah kepulangan kita dari DaVinci," tambahnya.
"Aku ada sedikit urusan di luar, Nikki." Oh, suara Richard terdengar parau. Bola matanya berkabut. Milik Nicole benar-benar menekan miliknya yang perlahan bangun.
Pasca-meninggalkan Nicole seorang diri di apartemen selama beberapa jam, kepulangannya disambut wanita itu bak ia pergi selama bertahun-tahun. Nicole melompat layaknya Koala ke tubuhnya. Pun terkejut mendapati wanita itu mengenakan pakaian kurang bahan.
Apa-apaan ini?
Nicole-nya berubah! Menjadi layaknya wanita murahan!
"Urusan bersama Josh?" Nicole melengkungkan satu alis. Nada bicaranya terdengar remeh.
Richard mengangguk pelan. "Kenapa kau belum tidur, hmm?"
"Aku menunggumu." Menenggelamkan wajah di ceruk leher Richard yang terus menelan kasar salivanya.
Hembusan napas Nicole menggelitik saraf leher Richard. Ia memejamkan mata kuat-kuat. Satu tangannya bergerak gesit merogoh sesuatu dalam saku kemeja. Memasukkannya ke dalam mulut, lalu menyembunyikannya di bawah lingual.
"Nghhh...."
Lenguhan panjang Nicole terdengar kala tangan-tangan besar Richard meremas pinggulnya.
Wanita itu menegakkan kepalanya. Sepasang matanya menyorot sayu ke arah Richard yang menyeringai. Oh, prianya benar-benar tampan dan Nicole bertekad tak lagi ingin kehilangannya.
"Aku menemukan satu set pakaian keroppi di almari baju, Rich. Apa itu untukku?" Mendekatkan wajah pada Richard. "Kau pikir aku gadis remaja memakai pakaian seperti itu, hmm? Aku tidak menyukainya."
"Lalu apa yang kau suka?"
"Aku suka berpakaian seperti ini saat di dalam rumah, Rich. Terlebih ada dirimu."
Nicole kembali menyarangkan ciuman di bibir Richard yang menyambut tak kalah liar. Kepala Nicole menengadah saat ciuman Richard perlahan turun-berpindah ke leher. Mencecap basah dan...panas.
"Ahhh ... Kita perlu kamar, Rich!"
"Sure."
Richard membawa Nicole ala bridal ke kamar yang dulu pernah ditempati Luciana. Begitu tiba, wanita itu telah tertidur pulas.
Ya, Richard menyelipkan obat tidur ke mulut Nicole saat keduanya berciuman cukup lama. Beruntung Nicole tidak menyadarinya.
"Sesuai janjiku dulu padamu, Nikki, jika aku tidak akan menyentuhmu melewati batas sebelum ada ikatan pernikahan di antara kita."
Mata biru Richard mengamati tiap jengkal wajah cantik, yang kini tertidur bak puteri, dari tepian ranjang. Ibu jarinya bergerak-gerak-membelai pipi wanita itu. Setelah puas, segera Richard menarik selimut tebal guna menutupi tubuh menggoda Nicole hingga batas leher. Menghidupkan penghangat kamar, dan berlalu ke ruang pribadinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kena Kau, Gadis Kecil!
RomanceWarning! ⚠️ Rate 21+ Keputusan Richard Allen Jackson (30) untuk berkunjung ke salah satu store kamera terbesar di Sofia hari itu menjadi kesalahan fatalnya. Kamera istimewanya yang seharusnya hanya mendapatkan service ringan mendadak hancur akibat u...