57

62 3 0
                                    

Dengan gentle, Richard memanjangkan lengan. Meraih pinggang Nicole, menuntun wanita cantik dan seksi itu masuk ke DaVinci. Keduanya berjalan bersisian bak sepasang kekasih romantis dari area pelataran parkir menuju bangunan megah cafe itu.

Balutan casual sederhana sebatas sweater turtleneck warna dark grey serta celana jeans panjang membuat penampilan Richard cukup menarik perhatian. Sementara Nicole tampil elegant dengan trench coat warna klasik serta legging kulit dan stiletto-nya.

Fall Festival-nyaris semua anggota RPS menghadirinya. Tentu Richard pun tidak akan melewatkannya. Ia sedikit membutuhkan hiburan malam.

"Oh, Rich! Kau datang? Kupikir kau tidak menyukai pesta. Berulang kali aku mengajakmu tapi kau selalu menolak, bukan?" Nadia melirik sinis pada Nicole yang terlihat acuh tak acuh.

Richard menipiskan bibir. "Hai, Nad! Tentu aku datang. Andy mengundangku," sahutnya.

"Sepertinya kita bisa menari berdua nanti saat Dj memainkan musik. Bye!" Nadia mengedipkan satu mata genit, lantas beranjak meninggalkan mereka berdua.

Menanggapi ajakan Nadia, Richard hanya menyuarakan tawa kecilnya. Sedangkan Nicole, melihat prianya menebar pesona pada wanita lain, memutar bola matanya-kesal.

Merasakan keterdiaman Nicole, Richard menoleh. Memerhatikan air muka wanita di sampingnya yang tak seceria ketika mereka berangkat. "Hei, kau cemburu, hmm?" ujarnya ringan.

Lirikan jengkel Nicole padanya menjadi jawaban atas pertanyaannya sendiri. Oh, semua wanita merepotkan! Kalau tidak berteriak, mereka hanya akan diam.

Pun Richard kembali menuntun Nicole masuk menuju area eksklusif setelah sebelumnya langkah mereka sempat terhenti akibat sapaan tak terduga milik Nadia.

Begitu sampai area tempat duduk khusus untuk mereka berdua, Richard menarik kursi yang kemudian diduduki Nicole yang tersenyum senang atas perlakuan manis prianya. Lantas Richard meraih duduk di seberang Nicole.

"Rich?"

"Hmm?"

"There will be something special for us tonight."

Refleks kening Richard mengerut. "Maksudmu? Aku tidak paham, Nikki."

"Itu akan menjadi jawaban kenapa Andy mengundangmu secara khusus di agenda besar ini. Tanpa perlu tiket sialan itu!"

Sejenak Richard menatap dalam sepasang manik berkilau di hadapannya, lalu tersenyum miring. "Jadi, kau yang mengatur semua ini, hmm?" katanya.

"I love you, Rich. Sejak dulu hingga sekarang."

Hening. Richard tak merespon pernyataan wanita cantik di hadapannya.

"Setelah malam ini, aku ingin kau benar-benar menjadi milikku. Dan kuharap kita berdua bisa merayakannya di apartemenmu. Okay?"

Nicole sedikit mencondongkan tubuhnya hanya demi bisa menjatuhkan kecupan di bibir Richard. Perlahan kecupan Nicole berubah menjadi lumatan yang kemudian Richard balas tak kalah mendalam.

Aksi keduanya menjadi sorotan. Beberapa mengabadikan dalam bentuk potret maupun rekaman video.

"I've bought sexy lingerie and I want you to see me wearing it, Rich! For our long night," gumam Nicole di tengah ciuman panas mereka.

***

BUGH!

Luciana yang berdiri bersandar pada badan mobil, tampak tak peduli ketika Mikayla membanting pintu sisi kemudi. Wajah gadis itu bersungut-sungut. Memerah marah.

Kena Kau, Gadis Kecil!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang