Nyatanya Richard baru bisa meluangkan waktu setelah Tahun Baru, pun saat salju tidak turun deras berdasarkan pantauan prakiraan cuaca, untuk mengunjungi Litta yang memang masih dirawat di rumah sakit. Gadis kecil itu menderita gejala thypus dan diharuskan rawat inap oleh dokter.
"Oh, God! Aku benar-benar terkejut kau memintaku membeli barang sebanyak itu, Rich!"
Richard tersenyum geli begitu telinganya mendengar Gabriella mengumpat sesaat setelah wanita itu menutup pintu mobil bagian penumpang lalu berusaha meraih duduk dengan nyaman di balik kursi kemudi di mana Josh bersiap menggelandang Volvo Cross Country milik isterinya itu.
"Aku heran kau mengiyakan begitu saja permintaan pria kesepian ini, Sayang—"
"Katakan saja jika aku bodoh dan ya … aku memang bodoh karena tertular kebodohanmu!"
Sepersekian detik setelah itu, tawa Richard menggelegar di dalam kabin. Merespon sahutan spontan Gabriella atas pernyataan Josh yang kemudian pria itu langsung menancapkan gas tanpa aba-aba dari lokasi area parkir sebuah swalayan.
"Shit!" Gabriella berseru sambil mengusap keningnya yang terantuk punggung kursi Josh. Cukup lumayan. "You'll be dead tonight, Honey!" katanya—sangat kesal. Membenahi posisi duduk setelah sebelumnya sempat terperosok akibat ulah sang suami kurang ajarnya.
Lagi, Richard merespon dengan tawa yang semakin keras. "Well, kau ingin mengejutkanku, Dude?" ujarnya ringan di sela-sela tawanya, lalu menggeleng-gelengkan kepala. "No. Never. Kau tidak akan pernah bisa!"
"Sial!" Josh memukul lingkaran kemudi. "Kenapa selalu aku yang terkena batunya jika berurusan denganmu, Jackson!" Melirik jengkel pada Richard yang membalasnya dengan seringai.
"Takdirmu. Terima saja!"
"Kau harus bertanggung jawab jika saja nanti malam Gabby benar-benar akan membunuhku!"
Richard melirik ke kursi belakang di mana Gabriella sibuk menekan-nekan keningnya yang kemungkinan masih berdenyut. "Aku yakin wanitamu tidak akan tega melakukannya—"
"Kalian berdua diamlah!" gerutu Gabriella. "Kepalaku pusing sekali!" Memejamkan kedua mata. Bersandar pada punggung kursi.
"As commanded, Ma'am!" sahut Richard, lantas menghadap ke depan kembali. Menikmati perjalanan menuju rumah sakit di mana Litta dirawat dan ya … rumah sakit yang sama di mana sebelumnya Emery terbaring koma.
***
"Kau bawa itu!" Gabriella menunjuk satu kotak besar berjeruji putih dan mengatakannya pada Josh yang kemudian menganga tak percaya.
"What? Hei!" tukas Josh—terkejut. "Ini ide gila Richard dan aku yang harus membawanya? Aku yakin pihak rumah sakit tidak akan membiarkan mereka masuk!"
Richard hanya diam. Tetep bergerak membantu Gabriella mengeluarkan barang-barang dari bagasi, sebelum kemudian ia berhenti karena wanita itu menegakkan badan lalu berkacak pinggang menghadap Josh dan berkata, "They're so cute, Honey. Tidak ada yang akan membiarkan mereka terlantar di luar! Terlebih di musim dingin seperti ini."
Selepas bersuara, Gabriella kembali fokus pada beberapa tas plastik terakhir dalam bagasi.
Senyum miring terbit di sudut bibir Richard. "Hmm. You're right, Strawberry—"
"SHUT UP, JACKSON!"
Richard praktis mengubah senyum menjadi tawa keras mendengar Josh berseru marah. Di sisi lain, Gabriella memutar bola mata. Ah, dua anaknya lagi-lagi membuat keributan!
"Kau bisa menutupinya dengan kain. Pakai ini!" Gabriella melemparkan kain syal warna gelap pada Josh yang langsung menangkapnya dengan gesit. Setelahnya, wanita itu menutup kencang pintu bagasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kena Kau, Gadis Kecil!
RomanceWarning! ⚠️ Rate 21+ Keputusan Richard Allen Jackson (30) untuk berkunjung ke salah satu store kamera terbesar di Sofia hari itu menjadi kesalahan fatalnya. Kamera istimewanya yang seharusnya hanya mendapatkan service ringan mendadak hancur akibat u...