Hai-hai, Readers! Jangan lupa tinggalkan review dan tekan ⭐ nya...
Terima kasih 🥰
🍁🍁🍁
Selamat membaca!
🍁🍁🍁
"Kau berlebihan, Lui!"
"Bukankah memang seperti itu yang seharusnya seorang Lui lakukan?"
Bola mata Luciana berputar saat telinganya mendengar jawaban percaya diri pria berusia 26 tahun di sampingnya yang tengah serius mengendalikan kemudi. "But it was too much! Yang kau hadapi seorang wanita, Lui!"
Lelah-Luciana menyandarkan kepalanya pada punggung kursi. Isi kepalanya terus memutar kejadian beberapa saat lalu. Apa jadinya jika Lui tidak datang tepat waktu? Apa sisi kepalanya akan retak akibat hantaman tangan Nicole?
Dan, oh! Jangan lupakan jika Richard sendiri asyik menikmati drama murah itu! Setidaknya lelaki itu menghentikan walau tanpa harus menyuarakan pembelaan jika memang tidak bisa.
Tapi apa yang dilakukan seorang putera Jackson? Lelaki macam apa yang telah dicintainya, Tuhan!
"Kau masih peduli pada wanita bermulut penuh bisa itu, Lue? Astaga!" Lui menghentikan mobilnya di persimpangan jalan karena lampu lalu lintas berubah merah, lantas menoleh pada Luciana yang setengah memejamkan mata. "Aku saja masih belum sepenuhnya puas mengatainya di depan banyak orang seperti halnya yang ia lakukan padamu! Ia merendahkanmu, Luciana, dan kau diam saja! Aku tidak akan pernah bisa melihatmu diperlakukan seperti itu!"
Luciana membuka matanya dengan senyum di wajah. Dengan posisi kepala masih bersandar nyaman, ia menoleh pada Lui. "You're always the best for me. Beruntung kau datang tepat waktu, Lui. Aku tidak tahu apa jadinya aku jika kau tidak ada di sana-wait....!" Menjeda dalam tiga detik seraya menegakkan kepala spontan. "Bagaimana bisa kau berada di DaVinci, Lui? Sejak kapan kau berada di Sofia?" Mengernyit heran.
Ditatap penuh ekspresi tanda tanya oleh Luciana, Lui hanya mampu tertawa tanpa suara. Lelaki itu mendaratkan telapak tangannya pada puncak kepala Luciana. Memberikan usapan gemas di sana.
"Awalnya aku berniat ke Sofia sejak Ava memberitahuku kau sakit dan harus dirawat. Hanya sekadar menjenguk. Tapi setelah kupikir-pikir, menjadi dokter resident di Sofia tidaklah buruk."
Bola mata Luciana melebar. "Kau-"
"Ya, Luciana Emerald Miller! Otakmu pintar, Sayang! Aku meminta pindah tugas kemari dan beruntung, pihak rumah sakit pusat jantung Varna mengizinkannya. Ya, meski mengurus kepindahannya membutuhkan waktu."
BUGH!
Refleks Luciana langsung melayangkan tinju ke bisep Lui-cukup keras. Buktinya pria itu mengaduh kencang.
"Bagaimana tidak memberimu izin jika pemilik rumah sakit itu AYAHMU SENDIRI, LUI ALEXE ALESSANDRO!" seru Luciana-gemas bukan main. Sementara yang menerima pukulan justru tertawa terbahak-bahak.
"Kau bebas melakukan apapun. Hidupmu terjamin, Sialan!" tambahnya bersungut-sungut.
"Sudah kukatakan berulang kali padamu untuk ikut denganku, tapi kau selalu menolak! Rasakan sendiri!"
Luciana mencebikkan bibirnya kesal yang dibalas usapan kasar Lui di puncak kepalanya.
Pria itu mengembalikan fokus ke depan. Melajukan Audinya setelah lampu lalu lintas berubah hijau dengan sisa-sisa tawa yang masih melekat di wajah tampannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kena Kau, Gadis Kecil!
RomanceWarning! ⚠️ Rate 21+ Keputusan Richard Allen Jackson (30) untuk berkunjung ke salah satu store kamera terbesar di Sofia hari itu menjadi kesalahan fatalnya. Kamera istimewanya yang seharusnya hanya mendapatkan service ringan mendadak hancur akibat u...