Suara tangis bocah kecil laki-laki berusia 5 tahun terdengar menyakitkan melihat pertengkaran kedua orang tuanya. Orang tua yang seharusnya bisa menjadi penghangat dan tempat bahagianya itu mendadak berubah menjadi manusia paling jahat baginya, terutama papanya.
Malam itu adalah malam terburuk baginya karena malam itu adalah malam terakhir orang tuanya tinggal bersama dengannya. Setelah malam itu, semuanya berubah. Ia harus tinggal dengan orang tua yang tidak lagi lengkap.
"Udahlah mas, kamu jujur aja sama aku! Kamu ada hubungan apa sama wanita itu?!" ucap mama.
"Ok! Aku emang ada hubungan sama dia! Puas kamu?!" ucap papa.
"Sejak kapan?" ucap mama.
"Sebelum kita menikah aku sudah ada hubungan dengan dia," ucap papa.
"Oh, jadi sudah lama yah?" ucap mama dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
Papa terdiam mendengar ucapan mama.
"Kenapa kamu tega lakuin itu sama aku, mas?! Aku ini istri kamu! Kamu udah punya Jeno, mas!" ucap mama.
"Aku tahu," ucap papa.
"Tapi aku juga sudah menikahinya, jadi aku tidak mungkin meninggalkannya. Aku menghamilinya dan aku terpaksa harus menikahinya saat itu," ucap papa.
"Aku memiliki seorang putra darinya. Dia lahir lebih dulu, 1 bulan sebelum Jeno lahir," ucap papa.
Mama menangis mendengar ucapan papa.
"Apa mas?! Kamu gila?!" teriak mama sambil menangis.
"Apa selama ini aku masih kurang buat kamu, hah?!" ucap mama.
"Terus sekarang gimana?! Kita udah punya Jeno, mas!" ucap mama.
"Aku ngga mau sama kamu, mas! Ini terlalu menyakitkan buat aku! Kamu ternyata ada main sama perempuan lain di belakang aku bahkan kamu udah menikah sama dia!" ucap mama.
"Terserah, aku akan ikuti maunya kamu. Kalau kamu emang mau pisah sama aku, aku bakal terima, Tiffany.. Tapi, berikan Jeno padaku," ucap papa.
"Apa?! Enak banget kamu minta aku kasih Jeno sama kamu?! Engga! Jeno akan ikut aku, mas! Kamu urus aja anak kamu sama perempuan itu! Aku ngga akan biarin Jeno ikut papanya yang gila!" ucap mama.
"Jangan berani kamu bawa Jeno dari aku, mas! Jeno akan tetap ikut aku! Aku lebih becus urus dia ketimbang kamu yang pasti bakal lebih mentingin anak hasil selingkuhan kamu itu!" ucap mama.
"Mama..," panggil bocah kecil laki-laki sambil menangis.
"Jeno sayang, kamu ikut mama, ya?" ucap mama langsung mendekap tubuh kecil bocah itu.
"Tidak! Jeno, kamu harus ikut papa!" ucap papa.
"Tidak, sayang.. Jeno ikut mama, ya? Jangan dengerin papa, ya? Kamu harus ikut mama ya, sayang?" ucap mama.
"Berikan Jeno padaku, Tiffany! Dia harus ikut denganku!" ucap papa.
"Tidak akan! Aku akan membawanya pergi! Dia akan ikut denganku dan selamanya pun akan begitu! Kamu ngga bisa pisahin aku sama Jeno! Dia masih terlalu kecil! Dia butuh mamanya!" ucap mama.
"Ayo, sayang! Jeno ikut mama, ya?" ucap mama langsung menggendong tubuh kecil bocah kecil berusia 5 tahun itu.
"Tiffany! Apa kamu tidak dengar aku bilang apa?! Berikan Jeno padaku, Tiffany!" teriak papa.
Mama tidak menghiraukan ucapan papa. Mama langsung berjalan cepat menuju kamar sambil menggendong Jeno dan segera memasukkan pakaian dan barang-barangnya ke dalam koper. Tak lupa, mama juga membawa beberapa mainan milik Jeno yang berukuran kecil sehingga mama masih bisa memasukkannya ke dalam koper.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second House√
Fiksi RemajaDILARANG PLAGIAT!!! ❌ (Sudah TAMAT!!!!) Kehancuran itu dimulai.. Berawal dari kisah kedua orang tuanya yang harus berakhir menyisakan luka.. Dari peristiwa kelam itu, membuatnya tumbuh menjadi seorang laki-laki yang tangguh dan pemberani.. Meski ban...