Tiffany baru saja pulang dari kantor suaminya diantar oleh sopir dan dua bodyguard Daffin yang setia mengawalnya. Ia baru saja mengantar makan siang untuk suami dan ketiga putranya yang sedang berada di kantor. Kebetulan hari itu suami dan ketiga putranya yang sedang bekerja di kantor memang bersepakat memintanya untuk memasakkan rica-rica ayam pedas dan meminta Tiffany untuk mengantarnya ke kantor. Sehingga, Tiffany pun mengabulkan permintaan suami dan para putranya untuk mengantar makan siang dengan lauk rica-rica ayam pedas yang sudah ia masak tadi. Ia juga membawakan untuk mertua laki-lakinya yang sedang berada di kantor. Tak lupa, ia juga sempat meminta bodyguard untuk mengantarkan rica-rica ayam pedas itu untuk ayahnya (kakek Jeno).
Setelah Tiffany masuk ke dalam mansion, ia terisak melihat mertua perempuannya ada di mansion. Sepertinya mertua perempuannya itu masih belum kembali ke mansion. Ia lalu pergi ke kamar Jeno untuk memastikan apakah putranya masih tidur di kamarnya atau tidak. Namun, saat ia membuka pintu kamar putra kesayangannya itu, ia sangat terkejut melihat Jeno yang sedang berbaring di atas ranjang kamarnya dengan posisi tengkurap dan ia mendengar suara Jeno yang seperti sedang menangis. Ia pun segera menghampiri Jeno dan duduk di tepi ranjang.
"Jeno! Kamu kenapa, sayang?!" ucap Tiffany panik sambil memegangi dahi Jeno yang berkeringat.
"Ma.. sak..kit..," lirih Jeno sambil menangis. Wajahnya terlihat pucat. Ia terus memegangi perut dan dadanya yang terasa nyeri.
"Sakit?! Apanya yang sakit?! Perasaan tadi kamu masih baik-baik aja, kan?! Kamu dari kapan sakitnya?! Kenapa tadi ngga bilang bodyguard atau maid buat kabarin mama kalo kamu sakit?!" ucap Tiffany semakin panik.
Uhuk!
Uhuk!
"Ma.. dadaku sakit banget..," lirih Jeno sambil meringis kesakitan.
"Hah?! Sakit gimana?! Kamu jangan bikin mama takut, Jeno!" ucap Tiffany dengan mata berkaca-kaca.
"Tadinya cuma perutnya aja yang sakit.. tapi sekarang dadanya jadi sakit juga.. sesek, ma..," ucap Jeno.
"Apa?! Kita ke rumah sakit sekarang, ya!" ucap Tiffany.
Tiffany pun segera menghubungi bodyguard-nya untuk meminta bantuan.
"Selamat siang, nyonya! Ada yang bisa saya bantu?" ucap bodyguard setelah mengangkat telepon dari Tiffany.
"Bilangin sopir suruh jangan masukin mobilnya dulu ke garasi! Jeno sakit! Saya harus bawa dia ke rumah sakit. Tolong kamu segera ke sini buat bantu saya gendong Jeno sampai ke mobil!" ucap Tiffany pada bodyguard-nya yang berada di seberang telepon.
"Apa?! Baik, nyonya! Akan segera kami laksanakan!" ucap bodyguard.
Setelah itu, Tiffany langsung mematikan sambungan telepon itu.
Eugh..
"Ma..," panggil Jeno.
"Iya, sayang. Kamu tunggu sebentar, ya! Nanti kita ke rumah sakit," ucap Tiffany menenangkan Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second House√
Genç KurguDILARANG PLAGIAT!!! ❌ (Sudah TAMAT!!!!) Kehancuran itu dimulai.. Berawal dari kisah kedua orang tuanya yang harus berakhir menyisakan luka.. Dari peristiwa kelam itu, membuatnya tumbuh menjadi seorang laki-laki yang tangguh dan pemberani.. Meski ban...