Pagi harinya saat Jeno tengah sarapan pagi di ruang makan bersama dengan para anggota keluarganya, Jeno tiba-tiba menanyakan sesuatu pada Jeffrey dan Mahes.
"Kak Jeff! Kak Mahes!" panggil Jeno.
"Iya?" sahut Jeffrey.
"Kenapa, dek?" balas Mahes.
"Tadi malem pulang jam berapa dari kantor?" tanya Jeno.
"Nyampe mansion jam 11 malem," jawab Jeffrey.
"Oh, pantesan! Kenapa malem banget sih pulangnya, kak?!" ucap Jeno.
"Kakak keluar dari kantor itu jam 9 sebenernya, dek. Terus pulangnya kakak kan mampir ke rumah kakek buat ngambil kucingnya adek," ucap Jeffrey.
"Tapi kenapa nyampe mansion jam 11? Malem banget!" ucap Jeno.
"Kan kakak di sana ngobrol-ngobrol dulu sama kakek, dek," ucap Mahes.
"Ngobrolin apaan sampe malem gitu? Paling diajakin main catur," ucap Jeno.
"Nah, bener banget tuh dek! Semalem kakak diajak main catur sama ngopi," ucap Mahes.
"Kan! Pantesan pulangnya jadi jam 11!" ucap Jeno.
"Emang kenapa? Adek nungguin kakak pulang semalem?" tanya Mahes.
"Iya, lah. Tapi kakak malah ngga pulang-pulang!" ucap Jeno.
"Serius yang ditungguin kakaknya, Jen? Bukan kucingnya?" sambung Tiffany.
"Sebenernya ya kucingnya, sih," ucap Jeno.
Jeffrey dan Mahes lalu tampak menggelengkan kepala mereka setelah mendengar ucapan Jeno yang sepertinya lebih mengkhawatirkan kucingnya daripada mereka yang berstatus sebagai kakak.
"Waktu kakak pulang ke mansion, adek udah tidur. Makanya adek ngga tau waktu kakak masukin kucingnya ke dalem kandang," ucap Jeffrey.
"Sembarangan masukin ke dalem kandang! Itu tuh kamar, bukan kandang kak! Lagian masa tega-teganya masukin anak aku ke dalem kandang! Cantik-cantik kayak gitu tidurnya masa di dalem kandang?! Jangan sembarangan ya kak kalo ngomong! Itu kamar! Bukan kandang!" ucap Jeno.
"Ngga ada bedanya, kok. Tetep namanya kandang walaupun bentukannya lebih mewah dikit," ucap Jeffrey.
"Ngga! Pokoknya beda!" ucap Jeno dengan menunjukkan wajah kesalnya.
"Iya deh, iya. Hemm," ucap Jeffrey mengalah.
"Terus waktu kak Jeff sama kak Mahes jemput Mikayla, kakek nanyain aku ngga kak?" tanya Jeno pada Jeffrey dan Mahes.
"Em, iya nanya," jawab Mahes.
"Terus kakak jawab apa? Kakak ngga bilang apa-apa soal kejadian kemaren kan sama kakek?" ucap Jeno.
"Ngga, kok. Kakak bilangnya adek kemaren kelupaan mau jemput Mikayla. Adek ketiduran. Gitu," ucap Jeffrey.
"Oh, syukur deh. Tapi Mikayla ngga rewel kan di jalan waktu dibawa pulang ke mansion?" ucap Jeno.
"Ngga, sih. Mikayla anteng banget waktu di mobil. Kayaknya semalem dia juga udah ngantuk. Pas dimasukin ke kamarnya, dia langsung bobok," ucap Mahes.
"Hem, kasiannya anak daddy," gumam Jeno.
"Kak Jeff sama kak Mahes jemputnya kemaleman, sih!" ucap Jeno pada Jeffrey dan Mahes.
"Kok malah nyalahin kakak, sih?! Masih untung juga kakak mau jemput Mikayla, tuh! Harusnya adek bilang makasih sama kakak!" ucap Jeffrey.
"Ya udah makasih, deh!" ucap Jeno.
"Ngga ikhlas banget bilang makasihnya, dek?" ucap Mahes.
"Yang penting kan udah bilang makasih!" ucap Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second House√
Teen FictionDILARANG PLAGIAT!!! ❌ (Sudah TAMAT!!!!) Kehancuran itu dimulai.. Berawal dari kisah kedua orang tuanya yang harus berakhir menyisakan luka.. Dari peristiwa kelam itu, membuatnya tumbuh menjadi seorang laki-laki yang tangguh dan pemberani.. Meski ban...