buat kalian yang baca ini aku saranin sambil putar lagu yg kutaruh ya. Spesial cover sama san dan bikin gue nangis. well, aku nulis part ini juga sambil dengerin lagu nya kok jadi siapa tau itu bisa bantu kalian buat mendalami part ini. selamat membaca!akhirnya masa yang paling ditunggu tunggu tiba yaitu masa masa ujian kenaikan kelas. Jeno sedikit terlambat ketika bangun karena semalam pulang lumayan larut dan akhirnya membiarkan karina menyetir mobil miliknya karena ia mengantuk bahkan ketiduran di jalan saking lelahnya.
"duh gue mules. Mana sekarang fisika habis itu matematika peminatan lagi" lia mengaduh gugup karena pelajaran yang diujikan hari ini adalah mata pelajaran yang bahkan nilai di bawah kkm selalu.
Jeno hanya menguap dan mengucak matanya karena mengantuk. Ia kemudian meminum air kelapa yang kemarin ia beli dan belum sempat ia minum untuk mengalihkan rasa mengantuknya.
"jangan dibuka bukunya, tenang aja. kemarin kalian udah bisa kok gue liat liat. santai aja jangan panik. ini hari terakhir ujian. Gue yakin kalian bisa. Jangan dibawa beban sama panik. Nanti blank. Kerjain aja seingat kalian" jeno menenangkan teman temannya menghadapi ujian hari ini. Menghadapi dua musuh terberat manusia mipa yaitu fisika dan matematika.
"pokoknya kalau nilai gue lebih dari tujuh, lo harus beliin gue gelato mbul" ryujin tiba tiba berujar kepada haechan yang mendengus. "jangankan lu. gue aja ngga yakin nilai gue bisa nyentuh tujuh. Beneran deh nilai gue KKM alhamdulillah" haechan menyahut.
"jangan pesimis gitu brother. Seenggaknya bisa ngerjain juga alhamdulillah" jaemin menenangkan keduanya. Jeno menguap.
"woi guru woi" mereka kemudian kembali duduk di tempat masing masing, jika biasanya mereka duduk dengan anggota sekelas, kali ini mereka duduk dengan kakak kelas secara random untuk menghindari perilaku tindak kecurangan.
Dengan teliti selama dua jam, mereka mulai mengerjakan soal fisika dengan merapal doa dalam hati dan mencoba mengingat ingat materi yang jeno berikan saat les. sementara jeno? dia sudah terkantuk kantuk di meja nya, menghitung sambil sesekali menguap.
begitu hitungannya selesai, jeno meletakkan wajahnya di meja dan perlahan kembali terlelap. Dia rasanya begitu kelelahan hingga bisa bisa nya tidur di meja saat ujian berlangsung dan untungnya pengawas nya tahu kalau jeno seolah kelelahan dan membiarkan jeno terlelap membiarkan lembar jawaban dan soalnya di meja sementara sang pemilik sudah terlelap. Bahkan kakak kelas di sampingnya tidak berani mengganggu saking tidak teganya melihat wajah lelah adik kelasnya.
"sabiru, bangun" jeno membuka matanya saat guru pengawas itu berjalan ke arahnya. ia terkesiap dan terbangun. "maaf bu, saya ketiduran" ujarnya yang dibalas senyuman. "nggak apa apa, udah selesai?" jeno menganggukan kepalanya, mengecek kembali apakah dia sudah mengisi semua lembar jawaban dan ternyata sudah. "sudah, bu"
"ya sudah ibu ambil, kamu bisa istirahat dulu sambil menunggu jadwal selanjutnya" jeno menganggukan kepalanya kemudian bangkit dan keluar dari kamar mandi. Ia meraih tas nya yang ditaruh di depan kelas, memilih untuk berjalan menuju mushola, membasuh wajahnya dengan air wudhu, melakukan sholat dhuha kemudian memilih terlelap kembali disaat teman temannya sedang panik paniknya membahas soal dan materi yang akan datang.
"jen, bangun. sepuluh menit lagi bel" jaemin menggoyang goyangkan tubuh jeno yang tertidur di pelataran mushola. Jeno terbangun kemudian menguap. "ini mami bawa dimsum, banyak. Mau ngga? gue ngga kuat ngabisin semua. Renjun sama haechan juga udah gue kasih tinggal elo. Sini makan bareng sama gue" jaemin berujar sambil menepuk di sisinya. ia sedang mengunyah dimsum buatan maminya.
jeno menurut kemudian mengambil sebuah dimsum dan memakannya. "enak. Mami lo jago masak ya?" jaemin menganggukan kepalanya. "habisnya gabut. sekarang mami udah ngga ambil tawaran film dan di rumah sendirian. Ya udah iseng iseng masak eh keterusan. Yang gembrot jadi papi hasil work outnya gagal gara gara dicekokin masakan mami" dengan cemberut jaemin bercerita. Jeno tertawa pelan mendengar cerita yang tidak pernah ia alami di hidupnya tapi bisa membuat temannya bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cafe : The Last mission
FanfictionSabiru Jeno Mahaprana terbangun setelah tiga tahun dari tidur panjangnya yang begitu lelap dengan fakta bahwa sang ibu, ternyata sudah meninggalkan dirinya untuk selamanya saat ia tertidur. Tak hanya itu, Jeno juga terbangun dengan sebuah kemampuan...